Waspadai yang Ternyata Polusi Memiliki Dampak Terhadap Kehamilan

Di era sekarang sister dan paksu juga harus mulai melihat fakta tentang krisis lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak terkendali serta ekspansi global telah memperburuk perubahan iklim dan pemanasan global. Selain itu, peningkatan produksi plastik dan polusi secara umum menjadi ancaman serius bagi sumber daya, persediaan, dan kelangsungan hidup manusia.

Dalam konteks kesehatan reproduksi, polusi lingkungan dapat berdampak negatif pada kehamilan. MDG akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada sister dan paksu terutama yang akan melakukan program hamil. Baca sampai habis ya

Dampak Lingkungan terhadap Kehamilan

Dampak lingkungan terhadap kesehatan ibu dan perkembangan janin semakin menjadi perhatian dalam berbagai penelitian ilmiah. Polutan tertentu telah terbukti memiliki konsekuensi yang serius terhadap kesehatan ibu dan bayi. Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah paparan plastik dan zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya.

Paparan terhadap stresor lingkungan, seperti mikroplastik dan zat kimia beracun, dapat menyebabkan berbagai perubahan biologis dalam tubuh, termasuk kerusakan seluler dan intraseluler, bahkan plastik dan polutan lainnya dapat menyebabkan stres oksidatif yang berkontribusi pada kerusakan sel dan jaringan.

Dampak lainnya adalah aktivasi kronis sistem kekebalan tubuh dimana polutan dapat memicu peradangan kronis, yang berisiko mengganggu kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan janin.

Juga dampak modifikasi epigenetik, dimana paparan polutan selama kehamilan dapat mempengaruhi ekspresi gen janin, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit di masa dewasa.

Apa Kata Peneliti?

Sebuah penelitian dengan judul “Pregnancy in the era of the environmental crisis: plastic and pollution” mengidentifikasi beberapa polutan utama yang berdampak pada kehamilan, dengan perhatian khusus pada plastik. Mikroplastik dan bahan kimia berbahaya dalam plastik, seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates, telah dikaitkan dengan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk Risiko kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan janin dan bahkan terjadinya peningkatan risiko gangguan endokrin pada bayi.

Bagaimana sister setelah memahami dampak tersebut, membuat kita jadi semakin tau bahwa di era krisis lingkungan saat ini, memahami mekanisme biologis yang mendasari dampak buruk polutan, terutama plastik, pada kehamilan sangat penting untuk mendorong perubahan kebijakan dan perilaku. Tentunya solusi jangka panjang yang paling efektif adalah pengurangan drastis produksi dan polusi plastik global serta peningkatan program daur ulang yang lebih efisien. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi ibu hamil dan generasi mendatang. Meski kini sister dapat melakukan pencegahan preventif terlebih dahulu seperti pemilahan sampah juga pengurangan sampah. Semoga program sister dan paksu dilancarkan. Informasi menarik lainnya dapat di akses di Instagram @menujuduagaris.id

Referensi