
Banyak pasangan yang mendambakan kehadiran si kecil, tapi kadang terkendala masalah kesuburan terutama dari sisi laki-laki. Belakangan, suplemen jadi bahan obrolan hangat. Katanya, bisa bantu meningkatkan kesuburan pria. Tapi… bener nggak sih?
Beberapa Suplemen Memang Pengaruhi Sperma, tapi Nggak Semuanya
Faktanya, memang ada beberapa suplemen yang menunjukkan potensi dalam memperbaiki kualitas sperma. Misalnya:
- Zinc dan Asam Folat: Kombinasi ini disebut-sebut bisa meningkatkan jumlah sperma.
- Selenium, Carnitine, dan Koenzim Q10: Dikenal membantu meningkatkan pergerakan sperma alias motilitas.
- Alpha-lipoic acid: Studi oleh Michaelsen (2025) menemukan bahwa zat ini berpotensi memperbaiki bentuk sperma (morfologi).
Tapi yang menarik, ada juga studi yang lebih besar dan luas tentang antioksidan, yang memang banyak digunakan karena mudah didapat dan terjangkau.
Suplemen Antioksidan dan Kesuburan Pria – Apa Kata Studi?
Sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa suplementasi antioksidan bisa memberikan dampak positif pada berbagai aspek kesuburan pria, termasuk:
- Peningkatan parameter sperma menurut standar WHO,
- Hasil program bayi tabung (ART),
- Hingga angka kelahiran hidup (live-birth rate).
Beberapa kandungan yang dinilai paling bermanfaat meliputi Carnitine, Vitamin C dan E, N-acetyl cysteine, CoQ10, Selenium, Zinc, Asam Folat, dan Lycopene. Meski begitu, tetap ada beberapa studi yang menunjukkan hasil yang tidak terlalu signifikan pada parameter tertentu.
Jadi, Suplemen Boleh Dikonsumsi, Tapi Jangan Jadi Satu-satunya Harapan
Kesimpulannya, suplemen terutama antioksidan punya potensi membantu, tapi tetap bukan solusi tunggal. Gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan manajemen stres tetap jadi fondasi utama. Kalau sudah mencoba tapi belum berhasil, sister dan paksu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ya!
Karena masalah kesuburan pria, langkah terbaik adalah berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli kesuburan. Mereka bisa melakukan pemeriksaan menyeluruh, mencari tahu penyebab pastinya, dan memberikan rekomendasi penanganan yang paling tepat dan berbasis bukti ilmiah. Jangan mudah tergiur dengan klaim suplemen tanpa dasar yang kuat ya! Setelah mengetahui kasus paksu maka langkah selanjutnya adalah dapat dipersonalisasi suplemen apa yang baik dikonsumsi. Untuk informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Dimitriadis, F., Borgmann, H., Struck, J. P., Salem, J., & Kuru, T. H. (2023). Antioxidant supplementation on male fertility—a systematic review. Antioxidants, 12(4), 836.
- Michaelsen, M. P., Poulsen, M., Bjerregaard, A. A., Borgstrøm, M., Poulsen, L. K., Chortsen, M. B., … & Kesmodel, U. S. (2025). The Effect of Dietary Supplements on Male Infertility in Terms of Pregnancy, Live Birth, and Sperm Parameters: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients, 17(10), 1710.