Sister, memang banyak penyebab infertilitas, seperti yang sister tau bahkan dari jenis saja ada primer skunder atau yang tidak dapat dijelaskan, MDG kali ini ngin membahas lebih lanjut mana sih infertilitas yang dapat dilihat dari segi anatomi tubuh. Nah, yuk kita bahas lebih lanjut!
Infertilitas dilihat dari sisi Faktor Anatomi
Banyak penyebab infertilitas, tidak juga dari faktor laki-laki, tapi juga bisa jadi dari perempuan. Pada perempuan penyebab utama infertilitas yang berkaitan dengan anatomi wanita meliputi kerusakan tuba pasca infeksi, endometriosis, serta anomali uterus. Misalnya, uterus bersepta (kelainan bawaan) dan mioma atau sinekia (kelainan yang didapat) infertilitas ini tentu saja bisa mengganggu kesuburan, meningkatkan risiko keguguran, bahkan yang lebih parah ketika memicu komplikasi selama kehamilan. Lebih lanjut kita akan membahas beberapa infertilitas yang paling banyak menyerang sister. Diantaranya adalah:
Kerusakan Tuba Pasca Infeksi
Mengapa MDG membahas ini untuk sister? karena tuba falopi punya peran penting dalam proses kehamilan, yaitu sebagai jalur pertemuan sel telur dan sperma. Kalau tuba mengalami kerusakan akibat infeksi, peluang kehamilan bisa menurun drastis. Bayangkan saja bagaimana menjadi embrio jika jalur saja di hambat? nah kira-kira penyebabnya karena apa?
Salah satu penyebabnya diantaranya adalah penyakit radang panggul (PID) yang menjadi penyebab paling umum dari kerusakan tuba ini. Untuk mengatasinya, pembedahan masih menjadi pilihan utama, dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik, bahkan sebanding dengan fertilisasi in vitro (IVF). Sedangkan infertilitas selanjutnya adalah endometriosis
Endometriosis: Penyakit yang Masih Misterius
Endometriosis adalah kondisi ginekologi yang cukup sering terjadi pada wanita usia subur. Penyakit ini bisa menyebabkan nyeri luar biasa dan infertilitas, namun penyebab pastinya masih menjadi misteri. Faktor imunologis, genetik, dan lingkungan diduga berperan dalam mekanisme yang kompleks ini. Meskipun prevalensinya tinggi, belum ada satu teori pun yang bisa menjelaskan dengan pasti bagaimana penyakit ini berkembang.
Tapi tenang, sister! Kombinasi perawatan medis, bedah, dan psikologis bisa membantu meningkatkan kualitas hidup penderita endometriosis. Bahkan, dalam banyak kasus, pembedahan terbukti mampu meningkatkan tingkat fertilisasi secara signifikan. Nah, hubungan erat antara endometriosis dan sistem imun membuka peluang besar untuk strategi pengobatan baru di masa depan, yang mungkin akan berfokus pada konsep imunologi.
Jadi, Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika sister atau orang terdekat mengalami gejala seperti nyeri panggul kronis, haid yang sangat menyakitkan, atau kesulitan hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Mengetahui kondisi anatomi sistem reproduksi dengan pemeriksaan seperti histerosalpingografi atau laparoskopi diagnostik bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesuburan itu kompleks, tetapi dengan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, selalu ada harapan untuk mendapatkan solusi terbaik. Jadi setidaknya sister jadi paham dulu sebelum memutuskan langkah apa yang harus dilakukan.
Salah satunya dengan memahami anatomi tubuh, fungsinya sebagai bagian dari reproduksi. Jika terjadi penyumbatan misalnya pada tuba falopi nah tentu saja sister dan paksu dapat melakukan pembedahan agar tidak terjadi hambatan. Meski demikian solusi seperti IVF juga kerap kali disarankan. Tapi semua ini bisa dipelajari lanjut ya sister! jangan ragu untuk belajar dan berkonsultasi. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Abrao, M. S., Muzii, L., & Marana, R. (2013). Anatomical causes of female infertility and their management. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 123, S18-S24.
- https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1016/j.ijgo.2013.09.008