Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Preconception atau perawatan pra-konsepsi, adalah serangkaian langkah yang diambil oleh pasangan yang merencanakan kehamilan untuk memastikan kesehatan optimal sebelum terjadinya konsepsi. Tentu persiapan ini menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi, serta mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan sehingga dampaknya ada skala jangka pendek dan panjang. MDG berusaha menunjukkan bagaimana proses ini dilihat sebagai bagian yang sangat krusial, baca sampai habis ya!
Apa itu Preconception health?
Preconception health atau kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan wanita dan pria dalam usia reproduksi sebelum hamil. Karena ini berkaitan dengan masa reproduksi sebelum hamil maka akan memiliki banyak ruang dan penanganan yang dapat diupayakan.
Setidaknya periode prakonsepsi dapat dilihat dalam tiga cara berbeda, pertama dari sudut pandang biologis sebagai hari-hari dan minggu-minggu sebelum perkembangan embrio, kemudian dari perspektif individu sebagai waktu untuk ingin hamil dan melalui sudut pandang populasi sebagai setiap saat seorang wanita berada pada usia subur.
Melalui penelitian dengan judul “Defining preconception: exploring the concept of a preconception population” oleh Hill 2020 yang menemukan adanya empat perspektif kunci untuk konsep populasi prakonsepsi diturunkan, pertama adalah disengaja, potensial, kesehatan masyarakat dan terakhir perjalanan hidup.
Bagaimana Sekala Umum dipengaruhi?
Faktor gaya hidup yang buruk dan status berat badan yang tidak sehat sebelum kehamilan kini diakui sebagai faktor penting yang terkait dengan penurunan kesuburan.
Penambahan berat badan gestasional yang berlebihan, retensi berat badan pasca persalinan, dan status berat badan jangka panjang yang tinggi pada ibu dan keturunan.
Lebih jauh, periode prakonsepsi dianggap sebagai kesempatan unik untuk mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit tidak menular pada keturunan Mekanisme yang menyebabkan kesehatan prakonsepsi ibu dapat mempengaruhi kesehatan keturunan meliputi perubahan epigenetik pada ekspresi gen yang terjadi segera setelah pembuahan, melalui hasil kehamilan yang lebih buruk yang terkait dengan kelebihan atau kekurangan gizi ibu, atau melalui dampak lingkungan dan sosial.
Untuk itu setidaknya sister dan paksu dapat melakukan pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, dan dukungan mental, sehingga pasangan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk perjalanan menuju kehamilan yang sehat. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Hill, B., Hall, J., Skouteris, H., & Currie, S. (2020). Defining preconception: exploring the concept of a preconception population. BMC pregnancy and childbirth, 20, 1-11.
- https://www.thelancet.com/series/preconception-health

Masa depan infertilitas memiliki banyak tantangan, secara global sudah mencoba untuk mencari solusinya, baik dengan adanya IVF ataupun ART yang lain. Namun baru-baru saja banyak diperbincangkan di Dunia berkaitan dengan tantangan infertilitas, seperti artikel yang dirilis akun @businessweek dengan judul “the global trade: a story of extraction, exploitation and opportunity” hal ini berkaitan dengan sudut pandang ekonomi global. MDG akan memperlihatkan bagaimana hal ini dipandang melalui sudut pandang ekonomi. Baca sampai habis ya!
Bagaimana Dunia Melihat Infertilitas di masa depan?
Hal ini bisa kita lihat bagaimana penelitian Associate Professor Amrita Pande dari UCT, mencakup segala hal yang berkaitan dengan pembuatan bayi. Professor Amrita Pande, seorang sosiolog dan etnografer feminis di University of Cape Town (UCT), berupaya menjawab pertanyaan utama pada topik ini melalui penelitiannya tentang pasar fertilitas global.
Dimana adanya kemungkinan infertilitas dapat diupayakan melalui banyak cara, terutama negosiasi dengan undang-undang yang ada seperti Hal ini berkaitan dengan industri sekarang terjadi di banyak negara dan melibatkan berbagai jenis pelaku reproduksi atau pekerja, termasuk penyedia sel telur, ibu pengganti, perantara, dokter, dan calon orang tua.
Seperti apa realisasinya?
Pande menunjukkan bagaimana ketersediaan sel telur, dapat disediakan oleh “bank sel telur di New Delhi” yang dapat dilakukan pencocokan dengan donor sel telur yang berasal dari Ukraina, Afrika Selatan, atau negara lain. Sperma dari calon ayah akan digunakan untuk membuahi sel telur ini.
Bahkan dalam skala internasional memunculkan banyak temuan baru seperti bagaimana percampuran ini dapat dikembangkan?, penelitian Pande dengan judul “Mix or Match?”: Transnational Fertility Industry and White Desirability”.
Berdasarkan mobile ethnography dari industri fertilitas lintas negara, penelitian tersebut menunjukkan bagaimana para ahli fertilitas dan calon orang tua bersama-sama menghasilkan keinginan akan ras kulit putih melalui “pencocokan ras” untuk intended parents kulit putih, heteroseksual, dan “hibridisasi strategis”, atau pencampuran gamet yang strategis, untuk beberapa intended parents sesama jenis yang tidak mengidentifikasi diri sebagai kulit putih
Dalam artikel kali ini menjadi menarikmenarik, bagaimana fakta tentang bagaimana cara dunia melihat permasalahan infertilitas, tentu dari berbagai sudut pandang salah satunya adalah perspektif keuntungan yang dapat diraih dari permasalahan infertilitas yang ada. Untuk itu pembahasan lebih lanjut MDG akan mengajak sister dan paksu melihat seperti apa tantangan yang dihadapkan di masa depan, terlepas setelah mengetahui potensi atau harapan baru bagi sister dan paksu. Dan tentu semua memerlukan untuk dipertimbangkan dari segala konsekuensi yang ada. Oh ya untuk informasi menarik lainnya sister dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.bloomberg.com/graphics/2024-fertility-egg-trade/
- https://humanities.uct.ac.za/articles/2019-11-18-flows-global-fertility-market
- Pande, A. (2021). “Mix or Match?”: Transnational Fertility Industry and White Desirability. Medical Anthropology, 40(4), 335-347.

Kehadiran Fertilisasi in vitro telah merevolusi perawatan infertilitas dan hadir menawarkan harapan bagi pasangan yang ingin hamil. Pada proses IVF ada salah satu komponen IVF yang hadir dan mendukung program, hal ini dilakukan melalui pengujian genetik praimplantasi. MDG akan menjelaskan bagaimana PTG hadir sebagai langkah yang penting dalam proses IVF dan bagaimana hal itu dapat bermanfaat. Baca sampai habis ya!
Apa itu Preimplantation Genetic Testing
PGT merupakan prosedur mutakhir yang digunakan untuk mengidentifikasi kelainan genetik pada embrio yang dibuat melalui fertilisasi in vitro (IVF). Ia memiliki tujuan untuk membantu dokter dalam memilih embrio yang diprediksi bebas dari kondisi genetik atau kelainan kromosom tertentu untuk ditransfer. Pengujian ini memberi pasien kesempatan untuk mengurangi kemungkinan penyakit genetik pada anak-anak mereka di masa depan sebelum kehamilan.
PGT melibatkan pembuangan beberapa sel yang menjadi bagian dari plasenta pada Hari ke-5, 6 atau 7. Pengujian tersebut mengevaluasi kromosom atau materi genetik dalam sel-sel tersebut, mencari kelainan kromosom. PGT juga digunakan untuk mengidentifikasi penyakit tertentu.
Setidaknya ada 3 jenis metode PGT, pertama adalah PGT-A, Jenis screening ini biasa juga dikenal dengan aneuploidi. Sesuai namanya, tes ini dilakukan untuk embrio aneuploidi. Umumnya, PGT-A diaplikasikan untuk embrio dari wanita-wanita usianya sudah lanjut atau standar usianya lebih tua.
Kedua, ada PGT-M (Preimplantation Genetic Testing for Monogenic Disorders) Screening jenis ini dilakukan untuk menghindari resiko adanya kelainan genetik tertentu yang berasal dari salah satu gen orang tuanya atau bisa juga dari gen kedua orang tuanya sekaligus.
yang terakhir adalah PGT-SR, PGT ini dilakukan untuk restrukturisasi genetik dengan maksud menurunkan resiko lahirnya gen cacat pada struktur kromosom pasangan yang mana terdapat translokasi berimbang.
Mengapa Penting melakukan PGT
Alasan terpenting dalam penggunaan PGT adalah berperan dalam membantu memilih embrio yang paling sehat untuk dipindahkan. Dengan memeriksa kromosom sebelum implantasi, memungkinkan pemindahan embrio dengan peluang tertinggi untuk menghasilkan kehamilan dan peluang terendah untuk keguguran.
Selain itu juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit genetik, seperti fibrosis kistik atau anemia sel sabit. PGT membantu orang tua dalam membuat keputusan yang tepat tentang potensi kesehatan anak mereka nantinya.
Selain itu dengan melakukan PGT dengan pemilihan embrio yang sehat secara genetik secara cermat meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan sehingga mengurangi risiko kegagalan IVF. Tentu hal ini menimbulkan efisiensi yang baik terutama pada pembiayaan.
Dengan berbagai manfaatnya, termasuk peningkatan peluang keberhasilan kehamilan, pengurangan risiko keguguran, dan minimisasi risiko penyakit genetik, PGT tentu dapat dipertimbbangkan untuk kesuksesan program IVF sister dan paksu. Meski demikian sister dan paksu tetap harus mengkonsultasikan dengan dokter, semoga usaha sister dan paksu mendapat hasil yang diinginkan. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram.
Referensi
- https://www.rockymountainfertility.com/blog/is-pgt-necessary
- https://fertility.wustl.edu/treatments-services/genetic-counseling/preimplantation-genetic-testing-pgt/
- https://imtb.id/apa-itu-preimplantation-genetic-testing-pgt-pada-ivf/
- https://crh.ucsf.edu/fertility-treatment/preimplantation-genetic-testing-pgt/

Induksi ovulasi hadir sebagai salah satu metode yang digunakan untuk membantu perempuan yang mengalami kesulitan dalam ovulasi, yang merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium. Metode ini dapat digunakan bagi sister dan paksu yang mengalami masalah ovulasi sebagai penyebab infertilitas. Lebih detail MDG akan menjelaskan lebih detail bagaimana induksi ovulasi berperan dalam infertilitas. untuk itu baca sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Induksi Ovulasi
Stimulasi atau induksi ovulasi adalah prosedur pengobatan untuk memicu pertumbuhan jumlah sel telur yang keluar setiap bulannya. Pengobatan mencakup pemberian obat yang diminum atau suntikan obat. Pengobatan ini biasanya diberikan kepada wanita yang ovulasinya tidak teratur. Ovulasi proses keluarnya sel telur dari indung telur dan siap untuk dibuahi, proses ini terjadi 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai.
Jenis Obat Apa yang dapat Digunakan untuk Induksi Ovulasi?
Ada beberapa jenis obat yang digunakan pertama bermanfaat untuk merangsang ovarium dan pelepasan sel telur. Pertama, dapat menggunakan terapi klomifen sitrat, juga dikenal sebagai Clomid (clomiphene citrate), ia merupakan bentuk obat yang diberikan secara oral selama siklus menstruasi wanita. Namun tidak semua perempuan akan merespons klomifen sitrat. Karena bagi yang mengalami obesitas atau memiliki kondisi medis tertentu seperti hipogonadisme hipogonadotropik cenderung tidak merespons.
Kedua, mirip dengan terapi klomifen, letrozole adalah bentuk lain dari terapi induksi ovulasi. Penggunaan letrozole tidak diindikasikan oleh FDA untuk induksi ovulasi/terapi kesuburan. Mereka yang menggunakan Letrozole menggunakannya di luar label. Letrozole telah menjadi lebih populer sebagai agen induksi ovulasi dalam 5 tahun terakhir karena memiliki lebih sedikit efek samping jika dibandingkan dengan Clomiphene. Letrozole sering digunakan untuk perempuan dengan lapisan endometrium yang buruk atau mereka yang tidak merespons Clomiphene.
Ketiga, terapi gonadotropin yang merupakan sejenis obat yang diberikan sebagai suntikan dan dirancang untuk merangsang perkembangan banyak sel telur. Obat ini jauh lebih “kuat” daripada obat oral, dan sering kali merangsang lebih banyak sel telur untuk berkembang. Jenis terapi ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko kelahiran kembar, dan karena peningkatan risiko kelahiran kembar, beberapa kasus dari perempuan yang tidak berovulasi bukanlah kandidat yang baik untuk terapi ini.
Pada beberapa kasus Induksi ovulasi merupakan pilihan yang efektif bagi sister dan paksu yang mengalami kesulitan hamil akibat gangguan ovulasi. setelah melihat apa saja pengobatan yang dapat dilakukan, sister dan paksu dapat menjadikan pertimbangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam upaya mencapai kehamilan. Meski demikian tentu saja tetap sister dan paksu perlu untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan untuk mendapatkan penilaian menyeluruh dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- https://www.rockymountainfertility.com/blog/the-benefits-of-ovulation-induction-info-from-a-fertility-doctor
- https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/program-hamil/induksi-ovulasi/
- https://www.mitrakeluarga.com/fasilitas-layanan/layanan/ivf-bayi-tabung/induksi-ovulasi
- https://fertilitynj.com/services/ovulation-induction/

Bagi sebagian orang mengira bahwa haid lancar sudah pasti tidak akan dihadapkan oleh infertilitas, tapi siapa sangka jika bagi sebagian orang dapat mengalami infertilitas seperti salpingitis. Untuk itu MDG akan mencoba menunjukkan bagaimana kasus ini menjadi momok yang perlu sister ketahui, baca sampai habis ya!
Penjelasan tentang Salpingitis
Salpingitis adalah keadaan inflamasi pada tuba falopi yang tergolong dalam spektrum penyakit radang panggul (PID). Salpingitis sering disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Etiologi lain antara lain infeksi Gardnerella vaginalis, Escherichia coli, dan Haemophilus influenzae.
Salpingitis dan dampak pada Infertilitas
Salpingitis isthmica nodosa (SIN), yang juga disebut sebagai divertikulosis tuba fallopi, memiliki insidensi 0,6% hingga 11% pada wanita subur yang sehat dan sangat terkait dengan infertilitas dan kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik ini sendiri merupakan kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik merupakan jenis keguguran dini yang umumnya terjadi 6–8 minggu setelah periode menstruasi terakhir.
Sebelum itu mari kita pahami bagaimana anatomi tuba falopi yang digambarkan memiliki panjang 10 hingga 14 cm dan diameter luar sekitar 1 cm. Tuba fallopi digambarkan memiliki empat bagian berbeda: fimbria, infundibulum, ampula, dan isthmus (yang menghubungkan tuba falopi ke rahim). Lumen di isthmus relatif kecil (1-2 mm) dan dikelilingi oleh dinding otot berlapis tiga. Dinding ini terdiri dari lapisan tengah melingkar, diapit di antara lapisan longitudinal dalam dan luar.
Setelah mengetahui anatomi tersebut, kehadiran SIN menyebabkan pembengkakan nodular (berdiameter hingga beberapa sentimeter) terutama di bagian isthmus hal ini dapat melibatkan semua bagian tuba fallopi lainnya.
Melihat pengertian tersebut, dapat kita ketahui ternyata salpingitis adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Dengan memahami proses tersebut tentang penyebab, gejala, dan pengobatan, sister dan paksu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dan jika mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/salpingitis
- https://www.alodokter.com/salpingitis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563165/

Ovulasi (Masa Subur) pada wanita adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita. Siklus berkisar di 26-32 hari kalender, dari tanggal tersebut yang bertepatan pada tanggal 12 hingga hari ke 18 adalah masa tersubur dari wanita.
Masa subur dihitung sejak hari pertama haid terjadi. Penentuan masa subur ini masih terpaku pada perhitungan menurut kalender, namun perhitungan menurut kalender masih kurang akurat karena masa subur seseorang masih dipengaruhi oleh hormone seseorang itu sendiri. Jadi kira-kira seperti apa ketepatannya untuk sister yang ingin program secara alami. MDG akan mencoba mengenalkan salah satu metodenya baca sampai habis ya!
Apa itu Metode Hidden Markov
Hidden markov model (HMM) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk pencocokan citra. Awal Mula HMM diperkenalkan pada akhir tahun 1960-an oleh Baum dan rekan-rekannya.
HMM adalah model statistik yang mengasumsikan bahwa sistem yang dimodelkan menghasilkan proses Markov, yaitu, proses stokastik dengan distribusi probabilitas kondisional dari keadaan masa depan yang hanya bergantung pada keadaan saat ini.
Proses ini dilakukan mulai dari observasi adalah fungsi probabilitas dari keadaan yang tidak dapat diamati (tersembunyi), tetapi dapat diamati melalui serangkaian proses stokastik lain yang menghasilkan urutan observasi (misalnya, deret waktu RR dan tekanan darah).
HMM hadir sebagai pendekatan berbasis probabilitas yang digunakan untuk menganalisa dan memprediksi urutan data yang tidak terlihat (hidden states) berdasarkan data yang dapat diamati (observed data). Dalam konteks kesuburan, HMM digunakan untuk mengidentifikasi masa subur wanita melalui analisis pola citra saliva.
Penerapan pada Kesuburan wanita
Sebelumnya sudah ada metode yang dapat diterapkan, salah satunya menggunakan metode servik, monitoring suhu basal, metode peak day dan metode standard day.
Proses penerapan HMM adalah dengan dikembangkan melalui metode saliva ferning, yaitu dengan mendeteksi melalui kristal air liur. Citra saliva ferning didapat melalui mikroskop digital dengan perbesaran 100 kali. Citra akan diklasifikasikan berdasarkan pola citra dengan pola acak, pola titik garis dan pola garis yang dominan.
Berdasarkan perbedaan pola citra maka akan diklasifikasikan untuk menentukan masa tidak subur, masa transisi, dan masa subur yang sedang berlangsung. Nilai piksel dari citra akan diidentifikasi menggunakan metode hidden markov model dan ditampilkan pada smartphone android.
Metode Hidden Markov Model merupakan alat yang efektif untuk mengidentifikasi masa subur wanita dengan akurasi tinggi. Dengan penerapan teknik ini pada analisis citra saliva, sister dan paksu memungkinkan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai kesuburan mereka. Meski demikian penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil analisis agar dapat memaksimalkan keakuratan pemantauan kesuburan.
Referensi
Wicaksana, I. S., Setiawidayat, S., & Effendy, D. U. (2020). Metode Hidden Markov Model Untuk Pemantauan Masa Subur Wanita Berbasis Android. JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering, 1(01), 26-39.
Baier, V., Baumert, M., Caminal, P., Vallverdú, M., Faber, R., & Voss, A. (2005). Hidden Markov models based on symbolic dynamics for statistical modeling of cardiovascular control in hypertensive pregnancy disorders. IEEE transactions on biomedical engineering, 53(1), 140-143.

Obstruksi duktus ejakulatorius hadir sebagai salah satu kondisi medis yang terjadi ketika terdapat sumbatan pada saluran yang menyalurkan sperma dari testis ke uretra. Kondisi ini dapat berkontribusi terhadap masalah kesuburan, khususnya azoospermia dengan jenis obstruktif, pada keadaan ini meskipun sperma diproduksi, tidak dapat dikeluarkan dengan benar saat ejakulasi. MDG akan berupaya menjelaskan bagaimana keadaan tersebut, baca sampai habis ya!
Penyebab Obstruksi Duktus Ejakulatorius
Obstruksi duktus ejakulatorius dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kondisi Kongenital, kista saluran Müllerian atau sinus urogenital, yang sering kali bersifat bawaan, dapat menyebabkan obstruksi. Congenital Bilateral Absence of Vas Deferens (CBAVD) juga dapat berperan, di mana terdapat kelainan genetik yang mengakibatkan tidak adanya vas deferens.
Juga dapat terjadi melalui pasca inflamasi seperti infeksi atau peradangan pada uretra dan prostat (uretra-prostatitis) karena hal tersebut dapat menyebabkan obstruksi sekunder pada duktus ejakulatorius.
Juga kemungkinan penyebab external seperti trauma atau pembedahan, cedera fisik atau prosedur bedah yang melibatkan area genital juga dapat menyebabkan kerusakan pada saluran ejakulasi.
Gejala pada Obstruksi Duktus Ejakulatorius
Obstruksi saluran ejakulasi merupakan penyebab infertilitas pria yang jarang terjadi tetapi dapat diperbaiki dengan pembedahan. Selain itu ada penggunaan ultrasonografi transrektal resolusi tinggi, dapat menemukan saluran ejakulasi yang terkait dengan infertilitas.
Diagnosis harus dicurigai pada pria infertil dengan oligospermia atau azoospermia dengan volume ejakulasi rendah, karakteristik seks sekunder normal, testis, dan profil hormonal, dan vesikula seminalis yang melebar, kista garis tengah, atau kalsifikasi pada ultrasonografi transrektal.
Implikasi Terhadap Kesuburan
Obstruksi duktus ejakulatorius merupakan salah satu penyebab azoospermia obstruktif, yang terjadi pada 1-5% kasus azoospermia secara keseluruhan. Meskipun produksi sperma masih berlangsung, sumbatan ini menghalangi sperma untuk mencapai uretra dan keluar saat ejakulasi. Hal ini dapat menjadi tantangan besar bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Tatalaksana obstruksi duktus ejakulatorius tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan obstruksi. Beberapa pendekatan pengobatan meliputi pembedahan hal ini dilakukan untuk menghilangkan sumbatan atau memperbaiki saluran yang terhambat. Kemudian ada teknik reproduksi bantuan seperti aspirasi sperma dari epididimis (PESA) atau ekstraksi sperma testis (TESE) untuk membantu pasangan mencapai kehamilan.
Obstruksi duktus ejakulatorius adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi kesuburan pria. melalui penjelasan singkat tersebut paksu dan sister dapat mulai memahami dan dapat mencari tahu lebih lanjut baik, tentu saja perlu pemeriksaan lebih dalam pada dokter spesialis agar tidak sampai salah dalam membuat keputusan. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- https://www.alomedika.com/penyakit/andrologi/azoospermia/patofiologi
- https://blog.angsamerah.com/apakah-itu-cek-sperma/
- https://www.alomedika.com/penyakit/andrologi/azoospermia/etiologi
- http://scholar.unand.ac.id/466583/9/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
- https://library.fk.ui.ac.id/?p=fstream-pdf&fid=1446&bid=24959
- Avellino, G. J., Lipshultz, L. I., Sigman, M., & Hwang, K. (2019). Transurethral resection of the ejaculatory ducts: etiology of obstruction and surgical treatment options. Fertility and sterility, 111(3), 427-443.

Infertilitas merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi banyak pasangan di seluruh dunia. Salah satunya adalah PCOS yang dialami oleh wanita, salah satu pendekatan dalam pengobatan infertilitas, khususnya pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, adalah penggunaan inhibitor aromatase, seperti letrozole. MDG akan menjelaskan lebih detail bagaimana bagaimana letrozole berfungsi. Baca sampai habis ya!
Pahami apa itu Inhibitor aromatase (letrozole)
Awalnya Inhibitor aromatase hadir dengan fungsinya yaitu untuk menghalangi enzim aromatase, yang mengubah hormon androgen menjadi sejumlah kecil estrogen dalam tubuh. Dokter menggunakan inhibitor aromatase untuk mengobati kanker payudara reseptor hormon positif yang bergantung pada estrogen untuk tumbuh.
Seiring berjalannya waktu pengobatan ini juga dilakukan untuk infertilitas terutama pada PCOS, pada penerapannya Letrozole mencegah konversi androstenedion dan testosteron menjadi estrogen dan estradiol, sehingga mengurangi kadar estrogen dalam tubuh.
Penurunan kadar estrogen ini dapat merangsang hipotalamus untuk meningkatkan produksi hormon perangsang folikel (FSH) dan luteinizing hormone (LH), yang berperan penting dalam proses ovulasi. Dari ini peran letrozole adalah penghambat aromatase (menurunkan produksi estrogen) yang digunakan untuk mengobati infertilitas pada penderita PCOS.
Manfaat Letrozole bagi Penderita PCOS
Letrozole tidak membantu mengatasi gejala umum PCOS dan diresepkan semata-mata untuk meningkatkan kesuburan. Mengonsumsi letrozole secara signifikan meningkatkan peluang kehamilan dan kelahiran asalkan digunakan dengan benar dan hubungan seksual dilakukan setelahnya. Hasil yang lebih baik terkadang dapat diperoleh dengan menggunakan inseminasi intrauterin (meletakkan sperma langsung ke dalam rahim), yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk hamil dan stres terkait.
Bahkan Menurut sebuah penelitian dengan judul “Aromatase inhibitors (letrozole) for ovulation induction in infertile women with polycystic ovary syndrome” Letrozole memberikan meningkatkan angka kelahiran hidup dan angka kehamilan pada wanita infertil dengan PCOS anovulasi, dibandingkan dengan SERM, bila digunakan untuk induksi ovulasi, diikuti dengan hubungan seksual.
Dosis dan Konsumsi Letrozole untuk PCOS
Letrozole tersedia dalam satu dosis: tablet oral 2,5 miligram. Untuk kesuburan, sister dapat mengonsumsi 2,5 hingga 7,5 mg setiap hari (satu hingga tiga tablet) mulai antara hari ketiga dan ketujuh siklus menstruasi. Lima hari setelah perawatan terakhir, sister dan paksu dapat melakukan hubungan seksual dua hari sekali atau inseminasi intrauterin.
Meski demikian dosisnya lebih rendah atau akan berubah jika sister memiliki kondisi ginjal atau hati, karena hal ini dapat menyebabkan obat bertahan lebih lama di dalam sistem tubuh Anda.
Letrozole dapat hadir sebagai pilihan terapi yang menjanjikan untuk sister dengan infertilitas, terutama bagi mereka dengan PCOS atau infertilitas tidak dapat dijelaskan. Namun, tentu saja konsultasi medis tetap diperlukan untuk menentukan pendekatan terbaik sesuai kondisi sister. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Franik, S., Le, Q. K., Kremer, J. A., Kiesel, L., & Farquhar, C. (2022). Aromatase inhibitors (letrozole) for ovulation induction in infertile women with polycystic ovary syndrome. Cochrane Database of Systematic Reviews, (9).
- https://www.breastcancer.org/treatment/hormonal-therapy/aromatase-inhibitors
- chrome extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://eprints.undip.ac.id/28848/1/Sugono_Tesis.pdf
- https://healthmatch.io/pcos/letrozole-pcos#side-effects-of-letrozole-for-pcos