Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Tidak dapat dipungkiri bagi sister dan paksu yang mengalami keguguran, peristiwa medis seperti itu kerap menyisakan trauma. Melihat bagaimana studi terbaru menemukan, satu dari sepuluh ibu hamil di dunia mengalami keguguran. Data dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet ini menemukan sekitar 23 juta kasus keguguran terjadi setiap tahunnya. MDG akan menjelaskan bagaimana fenomena ini kira-kira terjadi dan seperti apa penanganannya. Baca sampai habis ya!
Apa Penyebab Keguguran?
Penyebab keguguran berulang meliputi anomali uterus (termasuk anomali umum yang didapat, seperti fibroid, dan cacat anatomi yang lebih jarang, seperti septa uterus), gangguan endokrin (seperti penyakit tiroid), penyakit autoimun (seperti lupus), trombofilia yang didapat, dan penyebab genetik, khususnya translokasi seimbang.
Penyebab lainnya, seperti endometritis kronis, penyakit menular, trombofilia bawaan, defisiensi fase luteal, tingkat fragmentasi DNA sperma yang tinggi, sindrom ovarium polikistik, dan indeks massa tubuh yang tinggi, telah diusulkan, tetapi masih diperdebatkan.
Para peneliti menganalisis data dari berbagai negara di dunia. Hasilnya, sebanyak 11 persen perempuan mengalami keguguran setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Sebanyak 2 persen mengalami dua kali keguguran, sementara kurang dari 1 persen mengalami tiga kali keguguran atau lebih. Dari banyaknya data tersebut, kira-kira seperti apa gejala yang dapat diketahui pasca terjadinya keguguran.
Apa Gejala Keguguran?
Lalu, bagaimana cara mengetahui keguguran atau tidak? Yuk, simak ketahui lebih lanjut melalui pembahasan berikut:
- Dijelaskan dr. Sepriani Timurtini Limbong, perdarahan melalui vagina dapat menjadi ciri-ciri keguguran saat hamil muda. Ini merupakan ciri keguguran diam-diam yang paling kentara.
- Ciri-ciri keguguran yang tidak disadari adalah kram perut hebat. Ibu hamil perlu waspada jika merasakan kram perut dengan intensitas nyeri yang hebat dan tidak mereda meski sudah beristirahat.
- Nyeri pinggang mungkin menjadi keluhan umum yang dialami ketika haid atau hamil. Namun ternyata, ini juga bisa menjadi ciri-ciri keguguran 2 bulan atau di awal kehamilan.
- Ciri-ciri keguguran hamil minggu pertama juga bisa ditandai dengan adanya gumpalan. Biasanya, ciri gumpalan darah keguguran akan menyerupai daging berlendir dan berwarna merah.
- Tidak merasa mual atau berkurangnya rasa mual bisa menjadi salah satu ciri keguguran yang sudah bersih.
- Gerakan janin yang berkurang, umumnya gerakan janin sudah dapat dirasakan saat kehamilan memasuki trimester kedua atau minggu ke-13.
- Tidak merasakan nyeri payudara, maka perlu waspada. Ini bisa menjadi salah satu tanda keguguran karena hormon kehamilan yang mulai menurun atau berkurang.
Yang perlu sister dan paksu pahami bahwa dari banyaknya kasus keguguran, sebagian besar akibat kelainan genetik yang memang tidak bisa dicegah. Namun, sebagian kasus lainnya bisa diupayakan untuk dipertahankan, asalkan bisa terdeteksi dan ditangani sejak dini. Jadi setelah mengetahui gejala dan penyebab tersebut sister dan paksu untuk bisa lebih waspada dan jangan lupa untuk diperiksa secara berkala ya. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Hennessy, M., Dennehy, R., Meaney, S., Linehan, L., Devane, D., Rice, R., & O’Donoghue, K. (2021). Clinical practice guidelines for recurrent miscarriage in high-income countries: a systematic review. Reproductive biomedicine online, 42(6), 1146-1171.
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210423092838-255-633734/studi-1-dari-10-ibu-hamil-di-dunia-alami-keguguran#:~:text=Keguguran%20merupakan%20peristiwa%20medis%20yang,tiga%20kali%20keguguran%20atau%20lebih.
- https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/ibu-hamil-waspadai-tanda-tanda-keguguran-ini

Melihat suatu fakta ternyata hampir 30% kasus infertilitas terkait dengan pola makan sehat, nutrisi tertentu, dan intervensi atau saran nutrisi. Menurut medoman gizi nasional pola makan sehat yang sister dan paksu konsumsi memainkan komponen penting dalam kesehatan reproduksi. Pola makan seimbang dan pola makan sehat dapat meningkatkan kesuburan dan meningkatkan peluang pembuahan dengan meningkatkan status gizi. MDG akan menunjukkan fakta ini melalui artikel berikut, baca sampai habis ya!
Perumpamaan Tubuh dan Fungsi Makanan sehat
Kesuburan (fertilitas) adalah dapat bekerjanya secara optimal jika organ-organ reproduksi baik, baik ini tubuh sister maupun paksu. Dari tubuh yang sehat itu kemudian tubuh dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Meski banyak faktor yang sel mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan sel telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi yang normal dan sehat. Ternyata asupan gizi dan kesehatan merupakan faktor penting.
Hal Apa yang dapat Sister dan Paksu Lakukan?
Selain diet untuk mengikuti berat badan yang ideal, sister dan paksu perlu mempertimbangkan nutrisi seperti asam folat, asam lemak omega-3, dan antioksidan ketiganya penting bagi sister dan paksu. Nutrisi tersebut membantu mengatur hormon dan mendukung produksi sperma dan sel telur yang sehat. Sister dapat memulai dari makanan yang ada disekitar, seperti:
- Ikan dengan asam lemak omega-3 yang ada pada tuna dan sarden. Ia penting untuk meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi dan membantu pengaturan hormon. Juga omega-3 juga berperan dalam meningkatkan kualitas sperma dan mengurangi peradangan.
- Selanjutnya ada protein yang ada di daging sapi dan ayam bagian dada merupakan sumber protein yang baik. Protein membantu dalam pembentukan sel-sel reproduksi dan mengandung zat besi yang penting untuk kesuburan wanita.
- Karbohidrat Kompleks, karbohidrat kompleks ini ada pada beras merah, gandum, dan ubi lebih disarankan dibandingkan karbohidrat sederhana.
- Sayuran hijau, sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan reproduksi. Sayuran ini membantu mengatur kadar hormon dan mendetoksifikasi tubuh dari kelebihan hormon.
- Pilih buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti kiwi, jeruk, dan stroberi mengandung vitamin C yang tinggi, mereka berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel sperma dari kerusakan.
- 6. Kacang-Kacangan, kacang-kacangan seperti almond dan kacang kenari mengandung vitamin E dan selenium, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan kualitas sperma.
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi sangat penting untuk mendukung kesehatan reproduksi sister dan paksu. Dengan memilih makanan yang tepat sister dan paksu dapat mulai melakukan program hamil yang alami dengan meningkatkan peluang kesuburan secara alami. Selain itu, menjaga pola makan seimbang juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Jadi tidak ada ruginya bukan? Untuk informasi menarik lainnya sister dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas adalah beban allostatik, yang merujuk pada respons tubuh terhadap stres yang berkepanjangan. Kelebihan beban allostatik ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infertilitas. MDG akan mengulas bagaimana ini terjadi dan penyebab kelebihan beban allostatik dan dampaknya terhadap fertilitas.
Apa yang Dimaksud Sebagai Beban Allostatik
Beban allostatik adalah “keausan” tubuh yang diakibatkan oleh aktivitas berulang mekanisme fisiologis kompensasi sebagai respons terhadap stres kronis. Beban allostatik dapat mempengaruhi proses penuaan secara signifikan dan mengakibatkan berkurangnya umur panjang, percepatan penuaan, dan gangguan kesehatan salah satunya fertilitas. Meskipun status sosial ekonomi rendah dikaitkan dengan beban allostatik tinggi selama penuaan, efek stres psikososial terkait status pada beban allostatik seringkali dikacaukan oleh variabel gaya hidup.
Hubungan Kelebihan Beban Allostatik dengan Plasenta ibu Hamil
Awal mula terjadinya beban allostatik adalah dipicu oleh stress, baik stres akut maupun kronis dapat menyebabkan kelebihan beban allostatik, atau ketidakseimbangan jangka panjang pada mediator homeostasis, yang mengakibatkan gangguan pada respons sistem endokrin dan imun plasenta janin ibu.
Selama kehamilan, gangguan pada homeostasis dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur dan preeklamsia. Ibu hamil secara tradisional memiliki tingkat kecemasan dan gangguan depresi yang tinggi, dan banyak yang rentan terhadap berbagai stresor selama kehamilan.
Mengetahui Pemicu Stresor
Menurut penelitian Stresor dilihat secara umum ini mencakup masalah keuangan dan tantangan hubungan dan dapat diperburuk oleh perubahan biologis, sosial, dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Selain itu, stresor eksternal seperti peristiwa cuaca besar (misalnya, badai, tornado, banjir) dan fenomena global lainnya (misalnya, pandemi penyakit virus korona 2019) dapat menyebabkan stres selama kehamilan.
Dari sini sister dan paksu untuk dapat mengetahui bagaimana stresor ini ternyata berpengaruh dan memiliki dampak yang signifikan, kedepannya sister dan paksu untuk bisa saling bersinergi dan mulai mengurangi variabel-variabel yang menyebabkan stress tersebut. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S258993332030197X
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3942660/

Penyebutan hamil anggur yang banyak diketahui oleh masyarakat saat ini ternyata ada dalam istilah medisnya loh? ternyata dalam medis hal ini dikenal sebagai mola hidatidosa, ia adalah suatu kondisi abnormal dalam kehamilan yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan trofoblas yang tidak normal. Trofoblas sendiri merupakan sel yang biasanya berkembang menjadi plasenta. Penyebutan pada hamil anggur disebabkan terjadinya perkembangan trofoblas yang terganggu, hal ini membuat tidak adanya janin yang terbentuk atau janin tidak dapat bertahan. MDG akan membahas lebih dalam tentang mengapa ini terjadi, baca sampai habis ya!
Mengetahui Jenis Hamil Anggur
Terdapat sedikitnya 2 jenis pembagian mola hidatidosa, diantaranya adalah komplit dan parsial. Keduanya dibedakan berdasarkan keberadaan fetus pada pemeriksaan. pada jenis komplit dalam kondisi ini, tidak ada pembentukan janin. Jaringan plasenta mengalami pembengkakan dan terlihat seperti berisi cairan.
Sedangkan pada jenis parsial, terdapat kombinasi antara jaringan plasenta yang normal dan abnormal. Meskipun bisa terbentuk janin, biasanya janin tersebut tidak dapat bertahan dan sering kali berakhir dengan keguguran pada awal kehamilan.
Diagnosis Hamil Anggur
Gejala hamil anggur sering kali mirip dengan kehamilan normal pada awalnya, namun dapat berkembang menjadi tanda-tanda lain diantaranya adalah perdarahan dari pervaginam ni bisa berupa keluarnya kista berbentuk seperti anggur. Dan saat pemeriksaan didapatkan uterus dengan ukuran yang lebih besar dari taksiran usia kehamilan. Tidak ada detak jantung janin Pemeriksaan ultrasound tidak menunjukkan adanya detak jantung. Nyeri di area panggul Rasa nyeri atau kram dapat terjadi. Mual dan muntah Gejala ini bisa lebih berat dibandingkan dengan kehamilan normal.
Untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan penunjang laboratorium yang mengukur kadar Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah maupun urin dapat dilakukan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat pula dilakukan untuk mengkonfirmasi dugaan mola hidatidosa. Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan gambaran khas yaitu snow storm appearance atau honey comb appearance
Penyebab Hamil Anggur
Penyebab pasti dari hamil anggur belum sepenuhnya dapat terpecahkan, tetapi beberapa faktor yang diduga berkontribusi diantaranya adalah faktor genetik, dimana kelainan genetik pada sel telur atau sperma dapat menyebabkan perkembangan plasenta yang abnormal.
atau hal lain adalh indikasi adanya masalah kromosom terjadi ketika sel telur dibuahi oleh satu atau dua sperma, menghasilkan jumlah kromosom yang tidak normal (69 kromosom alih-alih 46) yang mengakibatkan keguguran. Yang terakhir tentunya usia wanita dimana jika di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hamil anggur.
Pengobatan Hamil Anggur
Pengobatan untuk hamil anggur umumnya melibatkan prosedur untuk mengeluarkan jaringan abnormal dari rahim. Tindakan ini penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, termasuk risiko kanker. Seperti Kuretase Prosedur untuk membersihkan rahim dari jaringan mola.
Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lanjut terkait kadar HCG setelah pengobatan, dimana kadar hormon harus dipantau untuk memastikan tidak ada jaringan mola yang tersisa.
Sebagai penutup untuk mengurangi risiko terjadinya hamil anggur, penting bagi sister untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, menjaga pola makan sehat, serta mengelola kondisi kesehatan yang ada sebelum dan selama kehamilan. Informasi menarik lainnya dapat follow Instagram @menujuduagris.id.
Referensi
- https://linksehat.com/artikel/hamil-anggur
- https://www.dkonsul.com/artikel/kandungan/hamil-anggur-gejala-penyebab-dan-pengobatan
- https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/hamil-anggur/
- https://www.alodokter.com/kenali-ciri-ciri-hamil-anggur-dan-penanganannya
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hamil-anggur
- Cavaliere A, Ermito S, Dinatale A, Pedata R. Management of molar pregnancy. J Prenat Med. 2009 Jan-Mar; 3(1): 15–17.

Density Gradient Centrifugation (DGC) hadir sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam prosedur reproduksi berbantu, lebih khusus ketika sedang dilakukan intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Peran DGC berfungsi untuk memisahkan dan menyiapkan sperma dengan kualitas terbaik dari sampel yang lebih besar, yang sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan ICSI. MDG akan membawakan topik ini baca sampai habis ya!
Mengapa Density Gradient Centrifugation (DGC) Dilakukan?
Infertilitas faktor pria merupakan penyebab umum infertilitas pada pasangan, dengan cacat sperma ditemukan pada 40–50% kasus infertilitas klinis. Injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) merupakan modalitas pengobatan yang efisien untuk subjek infertilitas faktor pria dengan kualitas sperma yang buruk dan mereka yang gagal dalam siklus fertilisasi in vitro (IVF) konvensional.
Pemilihan spermatozoa yang akan digunakan untuk ICSI didasarkan pada penilaian embriologis, yang memilih spermatozoa motil dengan morfologi terbaik yang tersedia. Sedangkan fungsi sentrifugasi gradien densitas (DGC) digunakan di sebagian besar pusat IVF untuk mencuci semen mentah untuk ICSI. Pencucian spermatozoa dapat berpengaruh pada aktivitas dynein ATPase, yang berperan dalam motilitas.
Sebuah penelitian dengan judul “The Effect of Sperm Washing with Density Gradient Centrifugation Method to Specific Activity of Dynein ATPase in Infertile Male with Asthenozoospermia” menemukan Ditemukan adanya peningkatan rerata dari konsentrasi, morfologi, kelajuan, dan persentase spermatozoa motil progresif pada kelompok asthenozoospermia setelah DGC dibandingkan dengan sebelum DGC. Aktivitas spesifik dinein ATPase juga mengalami peningkatan yang bermakna pada kelompok setelah DGC dibandingkan dengan kelompok sebelum DGC.
Perbandingan Metode DGC dan MACS
Studi perbandingan antara DGC dan teknik pemisahan sperma lainnya seperti magnetic-activated cell separation (MACS) menunjukkan bahwa kombinasi MACS dan DGC dapat memberikan hasil klinis yang lebih baik. Dalam satu penelitian, kelompok yang menggunakan MACS diikuti oleh DGC menunjukkan tingkat fertilisasi dan kualitas embrio yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menggunakan DGC.
Density Gradient Centrifugation merupakan alat penting dalam meningkatkan keberhasilan ICSI, terutama bagi pasangan dengan masalah kesuburan akibat faktor pria. Meskipun hasilnya bervariasi tergantung pada kualitas sperma awal dan metode pemisahan yang digunakan, DGC tetap dapat dipertimbangkan untuk pilihan paksu dan sister. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4250460/
- Avendano C, Franchi A, Duran H, Oehninger S. DNA fragmentation of normal spermatozoa negatively impacts embryo quality and intracytoplasmic sperm injection outcome. Fertil Steril. 2010;94(2):549–57. doi: 10.1016/j.fertnstert.2009.02.050.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8808254/
- Al Rasyid, F. A. (2019). Pengaruh Pencucian Sperma dengan Metode Density Gradient Centrifugation Terhadap Aktivitas Spesifik Dinein ATPase Pada LakiLaki Infertil Astenozoospermia= The Effect of Sperm Washing with Density Gradient Centrifugation Method to Specific Activity of Dynein ATPase in Infertile Male with Asthenozoospermia.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8808254/

Sister dan paksu yang sedang menjalani IVF perlu untuk mengetahui apa itu PGT-A. Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidi (PGT-A) hadir sebagai salah satu teknologi reproduksi mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan tingkat keberhasilan fertilisasi in vitro (IVF) ia berguna untuk menilai kesehatan kromosom embrio sebelum implantasi. MDG akan membahas bagaimana detail proses ini dilakukan agar dapat menjadi pertimbangan yang memungkin untuk sister, baca sampai habis ya!
Pahami dulu apa itu Preimplantation genetic testing for aneuploidy (PGT-A)
PGT-A, yang sebelumnya dikenal sebagai Preimplantation Genetic Screening (PGS), digunakan selama siklus IVF untuk mengevaluasi jumlah kromosom dalam embrio. Setiap embrio manusia biasanya mengandung 46 kromosom, yang tersusun dalam 23 pasang.
PGT-A menyaring aneuploidi, yang merujuk pada jumlah kromosom yang tidak normal baik terlalu banyak ataupun terlalu sedikit yang dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom Down, sindrom Turner, atau sindrom Edwards.
Kemajuan dalam pengujian genetik praimplantasi untuk aneuploidi (PGT-A) telah mengubah teknologi reproduksi. PGT-A memungkinkan penyaringan embrio sebelum implantasi. Ini mengidentifikasi kelainan kromosom yang dapat menyebabkan keguguran atau kelainan genetik.
Proses ini melibatkan pengambilan beberapa sel dari embrio pada tahap blastokista. Sel-sel ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi genetik. Perbaikan terkini telah membuat pengujian ini lebih cepat dan lebih akurat. Hasilnya, lebih banyak pasangan dapat membuat keputusan yang tepat tentang embrio mana yang akan ditanamkan.
Teknologi ini secara signifikan meningkatkan peluang kehamilan yang sehat. Pasangan yang menghadapi infertilitas karena masalah genetik sangat diuntungkan oleh PGT-A. Kemampuan untuk memilih embrio yang secara genetik normal mengurangi risiko yang terkait dengan komplikasi kehamilan.
Pertimbangan dan Keterbatasan
Meskipun PGT-A menawarkan banyak manfaat, sister dan paksu tetap harus tau bahwa metode ini belum tentu sempurna dan ada keterbatasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun dapat meningkatkan hasil untuk populasi tertentu, penggunaan rutinnya pada semua pasien IVF mungkin tidak dapat dibenarkan karena hasil yang bervariasi pada kelompok pasien yang berbeda. Selain itu, masih ada perdebatan mengenai efektivitasnya dalam mengurangi tingkat keguguran secara universal, karena faktor lain dapat berkontribusi terhadap keguguran di luar kelainan kromosom.
Untuk itu faktanya, semua metode sister dan paksu tetap harus disesuaikan pada kebutuhan dan permasalahan yang kalian miliki, di lain sisi sister dan paksu dapat mempertimbangkan PGT-A yang hadir hadir sebagai kemajuan signifikan dalam teknologi reproduksi, ia turut memberikan kontrol yang lebih besar kepada calon orang tua atas peluang mereka untuk mencapai kehamilan yang sehat. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @Menujuduagris.id
Referensi
- https://www.alphafertilitycentre.com/ivf-treatment-options/preimplantation-genetic-testings-pgt/pgt-a-preimplantation-genetic-testing-for-aneuploidies
- https://www.hfea.gov.uk/treatments/treatment-add-ons/pre-implantation-genetic-testing-for-aneuploidy-pgt-a/
- https://www.inovifertility.com/blog/fertility-treatment-technology/
- https://www.asrm.org/practice-guidance/practice-committee-documents/the-use-of-preimplantation-genetic-testing-for-aneuploidy-a-committee-opinion-2024/

Fakta tentang angka fertilitas yang terus naik telah menjadi tantangan global, Menurut laporan the World Health Organization, infertilitas faktor pria bertanggung jawab lebih banyak dari setengah kasus infertilitas. Hal ini berkaitan dengan kurangnya karakteristik yang diinginkan dalam motilitas sperma, morfologi, dan integritas DNA.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah ditunjukkan bahwa metode klinis termasuk density gradient centrifugation yang pada puncak resikonya dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sperma dan invasif. Lalu kira-kira ada tidak ya metode yang minimal invasif? MDG akan mencoba menjabarkan baca sampai habis ya!
Metode Mikrofluida dengan Minimum Invasif
Metode mikrofluida merupakan proses penyortiran sperma dengan prosedur non-invasif. Teknologi ini membantu memilih sperma yang motil dengan cara yang tepat. Teknologi ini menggunakan saluran kecil untuk memisahkan sperma yang sehat dari sperma yang kurang aktif. Proses ini meniru seleksi alam, dimana memungkinkan sperma terbaik mencapai sel telur.
Pada tahun 2016, para peneliti menunjukkan bahwa perangkat mikrofluida meningkatkan tingkat pembuahan. Penelitian tersebut menunjukkan bagaimana metode ini dapat meningkatkan peluang kehamilan dibandingkan dengan teknik tradisional. Kemajuan ini memungkinkan hasil yang lebih baik dalam perawatan IVF.
Sebuah penelitian dengan judul “Enhanced sperm isolation via bulk acoustic waves for high-throughput motility screening” menemukan dengan menggunakan mikro vorteks yang dibuat oleh osilasi gelembung yang disebabkan oleh gelombang akustik massal, metode ini dapat menjebak sperma dengan motilitas yang lebih rendah. Sebaiknya, sperma yang sangat motil mengatasi kekuatan mikro vorteks dan dipandu ke kolam outlet dengan mengikuti batas saluran.
Hasilnya, lebih dari 50% dan 44% peningkatan dalam motilitas progresif dan viabilitas sperma, serta 40% peningkatan dalam integritas DNA, diamati dalam analisis sperma yang diambil dari kumpulan hasil. Selain cepat dan non-invasif, perangkat yang diusulkan mendapat manfaat dari metode mudah untuk pengambilan sperma dan tidak memerlukan praproses sampel sperma mentah
Tantangan dan Masa Depan Metode Mikrofluida
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penggunaan teknologi mikrofluida ternyata juga dihadapkan oleh beberapa tantangan. Yang perlu sister dan paksu pertimbangkan, Salah satunya adalah ketika dihadapkan pada proses menjaga stabilitas aliran dan parameter lingkungan selama eksperimen. Variabilitas suhu dan pH dapat mempengaruhi hasil pengukuran dan interaksi sel.
Melalui teknologi mikrofluida telah menawarkan pendekatan non-invasif yang menjanjikan untuk manipulasi sel biologis. Teknologi satu ini masih memungkinkan penelitian mendalam tentang perilaku sel tanpa merusak integritasnya. Tentunya seiring dengan perkembangan lebih lanjut di bidang ini, diharapkan akan ada lebih banyak aplikasi praktis yang dapat meningkatkan diagnosis dan pengobatan di bidang kesehatan. Informasi menarik lainnya sister dapatkan di Instagram kami di @menujuduagaris.id
Referensi
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39496817/
- https://www.inovifertility.com/blog/fertility-treatment-technology/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666138123000129?ref=pdf_download&fr=RR-2&rr=8e4821972f62ce87
- https://hannainst.id/metode-pengukuran-mikrofluida-dalam-laboratorium-untuk-aplikasi-biomedis/

DNA fragmentation index (DFI) hadir sebagai indikator untuk menentukan kualitas sperma. DFI mampu menganalisis kerusakan DNA sperma, hal ini tentu sebaiknya dipertimbangkan jika sister dan paksu ingin mengetahui penyebab infertilitas terutama berkaitan dengan sperma. Untuk itu pada kesempatan ini MDG akan membahas DFI agar sister dan paksu dapat memiliki pertimbangan yang tepat untuk program kehamilan. Baca sampai habis ya!
Apa itu DNA Fragmentation Index (DFI)?
Indeks fragmentasi DNA sperma (DFI) hadir berfungsi sebagai metrik untuk mengevaluasi integritas DNA sperma dengan mengukur tingkat fragmentasi kromatin dalam sel sperma. Indeks ini telah muncul sebagai penanda baru untuk menilai kualitas sperma, dengan relevansi khusus terhadap perkembangan embrio dan hasil kehamilan. Tentunya DFI menjadi metode yang sangat penting dilakukan.
Melihat Keberhasilan Penggunaan DFI
Sebelum lebih jauh mengetahui tentang DFI, sister perlu tau apa itu “prediksi D3” hal ini berkaitan dengan embrio hari ke-3 (D3) disebut sebagai “embrio tahap pembelahan”. Ini berarti embrio membelah (atau membelah) tetapi embrio itu sendiri tidak bertambah besar. Embrio biasanya terdiri dari 6-8 sel di dalam lapisan luar yang disebut zona pelusida juga dikenal sebagai cangkang.
GENESIS menggunakan jumlah sel dan tingkat fragmentasi untuk menilai kualitas embrio D3. Biasanya, jumlah sel yang lebih banyak dengan fragmentasi yang lebih rendah dianggap lebih baik, misalnya 8A pada D3 adalah tingkat terbaik. Proses ini dapat dilakukan melalui DNA Fragmentation Index.
Sebuah penelitian dengan judul “The effect of sperm DNA fragmentation on in vitro fertilization outcomes of unexplained infertility” menemukan bahwa Indeks Fragmentasi DNA Sperma (DFI) semakin diakui sebagai parameter untuk mengevaluasi kemandulan pria. DFI sperma hadir sebagai langkah yang baik untuk prediksi embrio D3 berkualitas baik pada pasangan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan sekalipun.
Hasil DFI (DNA Fragmentation Index) yang normal adalah 15% atau kurang. DFI yang baik hingga sedang adalah 15–25%, sedang hingga buruk adalah 25–50%.
Bagaimana Jika Hasil DFI Tinggi?
Pasien disarankan untuk mencari intervensi medis atau perubahan gaya hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma adalah mengurangi paparan toksikan, mengonsumsi antioksidan, menjaga testis tetap dingin, menurunkan nilai BMI, menghindari beberapa obat, mengurangi stres, memperbaiki varikokel yang besar
Bagaimana lebih baik melakukan tes DNA Fragmentation Index (DFI) terlebih dahulu bukan? dibanding dihadapkan pada keterlambatan penanganan?. Melalui informasi ini sister dan paksu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan kehamilan dan menangani masalah kesuburan secara lebih efektif. Mulai kini sister dan paksu dapat mulai memperhatikan sperma, dan bila perlu juga dapat mengetahui kualitas DNA spermatozoa melalui DFI sebagai indikator penting kesuburan agar dapat meningkatkan kualitasnya sebelum melakukan program kehamilan. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagris.id ya!
Referensi
- https://www.alodokter.com/mengenal-dna-fragmentation-index-dfi-dalam-tes-kesuburan-pria#:~:text=Pada%20beberapa%20kasus%2C%20hasil%20analisis,dilakukan%20pemeriksaan%20DNA%20fragmentation%20index.
- https://www.elsevier.es/en-revista-clinics-22-articulo-the-effect-sperm-dna-fragmentation-S1807593223000972
- https://www.genesisfertility.com/blog/understanding-embryo-grading/