Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Metabolisme energi merupakan faktor kunci yang mendukung fungsi sperma terutama dalam proses motilitas. Motilitas yang baik menunjukkan bahwa sperma dapat mencapai sel telur dan melakukan pembuahan. Mempertahankan motilitas sperma dan modifikasi protein aktif seperti fosforilasi dapat menjadi alasan mengapa sperma membutuhkan lebih banyak Adenosin trifosfat (ATP) daripada sel-sel lain. MDG dalam hal ini akan mengajak sister dan paksu memahami bagaimana ATP dan motilitas berperan. Baca sampai habis ya!
Peran Adenosin trifosfat (ATP) pada Motilitas Sperma
Mengapa ATP berperan penting pada infertilitas pria, terutama dalam mendorong motilitas sperma? Sperma membutuhkan energi dalam bentuk ATP untuk bergerak, yang diperoleh dari proses respirasi (fosforilasi oksidatif) dalam mitokondria pada bagian midpiece ekor spermatozoa. Setelah disintesis di dalam mitokondria, ATP ditransportasikan ke aksonema bagian ekor, untuk selanjutnya dikonversi oleh enzim ATPase yang ada di bagian tersebut menjadi energi bagi pergerakan sperma. Sebagian besar ATP yang dibentuk pada sperma digunakan untuk pergerakannya.
VDAC (Voltage Dependent Anion Channel) atau dikenal dengan nama porin adalah kanal utama yang terdapat pada membran luar mitokondria. VDAC memiliki peran penting dalam pengaturan komunikasi antar sel. Ion-ion. ADP/ATP, metabolit-metabolit bergerak dari dalam keluar mitokondria atau sebaliknya melalui kanal tersebut.
Fungsi L-arginin untuk meningkatkan ATP
Patel et al.1998 menyatakan bahwa keberadaan L-arginin atau asam amino dalam konsentrasi rendah tidak hanya meningkatkan metabolisme dan spermatogenesis, tetapi juga meningkatkan sintesis Adenosin Trifosfat (ATP), yang merupakan komponen esensial kaya energi untuk motilitas sperma. sehingga diperlukannya L-Arginin berperan penting untuk meningkatkan dan mempertahankan motilitas spermatozoa. selain itu paksu juga dapat merubah pola makan dan gaya hidup dan melakukan olahraga.
Setelah memahami bagaimana kompleksitas ATP, sister dan paksu sudah dapat menjadi lebih tau ternyata ketersediaan ATP sangat mempengaruhi motilitas pada sperma sehingga pemahaman tentang mekanisme ini sangat penting dalam konteks kesuburan pria. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagris.id.
Referensi
- Caroppo, E., & Dattilo, M. (2022). Sperm redox biology challenges the role of antioxidants as a treatment for male factor infertility. F&S Reviews, 3(1), 90-104.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17644971/
- Suryaningsih, H., Sabdoningrum, E. K., & Susilowati, S. (2017). PENAMBAHAN L–ARGININ DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR SETELAH EKUILIBRASI 2 JAM TERHADAP MOTILITAS DAN MEMBRAN PLASMA UTUH SPERMATOZOA DOMBA SAPUDI THE ADDITION OF L–ARGININE IN TRIS EGG YOLK DILUENT AFTER TWO HOUR EQUILIBRATION TIME TO THE MOTILITY AND (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Mikotoksin adalah senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur (fungi) tertentu, yang dapat mencemari bahan pangan dan pakan ternak. Faktanya paparan mikotoksin memiliki dampak serius pada kesehatan reproduksi. Mikotoksin ini sangat bervariasi dalam hal struktur dan efek biokimia, oleh karena itu dengan lebih memahami aspek toksikologi dan patologis mikotoksin, kita dapat lebih siap untuk melawan penyakit, serta kerusakan biologis yang ditimbulkannya. Dalam artikel ini, MDG akan menjabarkan bagaimana mikotoksin diproduksi dan pengaruhnya pada fertilitas. Baca sampai habis ya!
Sumber Racun Mikotoksin dan Dampaknya pada Fertilitas
Mikotoksin adalah produk jamur berbahaya yang bisa ditemui di mana-mana dan tidak dapat dihindari yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hal ini bisa ditemukan di hampir semua jenis makanan, dengan prevalensi yang lebih tinggi di lingkungan yang panas dan lembab.
Jamur yang dapat menghasilkan mikotoksin tumbuh pada banyak bahan makanan seperti sereal, buah kering, kacang-kacangan, dan rempah-rempah. Pertumbuhan jamur dapat terjadi sebelum panen atau setelah panen, selama penyimpanan, pada/di dalam makanan itu sendiri, sering kali dalam kondisi hangat, lembab, dan basah. Sebagian besar mikotoksin bersifat stabil secara kimiawi dan dapat bertahan dalam proses pengolahan makanan.
Mikotoksin dapat mengganggu reproduksi wanita dan pria. Mikotoksin dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin yang terlibat dalam gangguan reproduksi wanita, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan kegagalan ovarium prematur (POF)
Cara Meminimalisir Konsumsi Mikotoksin
Untuk meminimalkan risiko kesehatan akibat mikotoksin, sister dan paksu dapat mulai melakukan hal berikut:
- Periksa biji-bijian utuh (terutama jagung, sorgum, gandum, beras), buah ara kering, dan kacang-kacangan seperti kacang tanah, pistachio, kacang almond, kacang kenari, kelapa, kacang Brazil, dan kacang hazel yang semuanya secara berkala terkontaminasi aflatoksin untuk mencari bukti adanya jamur, dan buang semua yang tampak berjamur, berubah warna, atau layu.
- hindari kerusakan pada biji-bijian sebelum dan selama pengeringan, serta dalam penyimpanan, karena biji-bijian yang rusak lebih rentan terhadap serangan jamur dan karenanya kontaminasi mikotoksin.
- Belilah biji-bijian dan kacang-kacangan sesegar mungkin, Pastikan makanan disimpan dengan benar – terbebas dari serangga, kering, dan tidak terlalu hangat.
- tidak menyimpan makanan dalam jangka waktu lama sebelum digunakan; dan pastikan pola makan yang beragam – hal ini tidak hanya membantu mengurangi paparan mikotoksin, tetapi juga meningkatkan gizi.
Setelah mengetahui hal tersebut, baik sister maupun paksu untuk lebih berhati-hati dan menjaga apa yang akan dikonsumsi agar tidak berdampak pada keburukan terutama terkait dengan fertilitas. Untuk informasi menarik lainnya dapat follow Instagram @menujuduagaris.id.
Referensi
- Tkachev, A. V., Tkacheva, O. L., Zubova, T. V., Pleshkov, V. A., & Smolovskaya, O. V. (2020). Effect of Mycotoxins on the Spermatozoa and Embryos of Animals. Advances in Animal and Veterinary Sciences, 8(S3), 47-55.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6784030/
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mycotoxins
- https://www.ajrh.info/index.php/ajrh/article/view/863

Mitokondria juga disebut sebagai “pembangkit tenaga sel,” karena hadirnya memainkan peran vital dalam berbagai fungsi seluler, termasuk dalam proses reproduksi pria. Dalam konteks spermatozoa, mitokondria bertanggung jawab untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk motilitas dan viabilitas sperma. MDG akan menjabarkan topik ini lebih dalam, baca sampai habis ya!
Memahami Fungsi Spermatozoa
Spermatozoa atau sel sperma adalah hasil produksi dari testis yang terdiri dari beberapa sel germinal yang sudah matang. Spermatozoa bersama dengan plasma seminalis berkomposisi dari cairan yang dikeluarkan pada saat seorang pria mengalami ejakulasi disebut sebagai semen
Spermatozoa hadir sebagai sel yang sangat terspesialisasi dengan struktur unik yang terdiri dari semua elemen yang diperlukan untuk berbagai tahap pembuahan dan untuk berkontribusi pada perkembangan embrio awal.
Spermatozoa dewasa terdiri dari bagian depan, leher, dan ekor atau flagel. Kepala terdiri dari akrosom yang mengandung enzim yang diperlukan untuk interaksi gamet dan nukleus yang membawa genom haploid yang diwariskan kepada keturunan. Leher mengandung sentriol proksimal yang ketika dibawa ke oosit, berperan dalam mengatur pembelahan sel embrio.
Selain itu, spermatozoa menyediakan komponen yang diperlukan untuk aktivasi oosit, fosfolipase C-zeta, serta berbagai protein dan RNA dimana memiliki dampak epigenetik pada perkembangan embrio awal.
Hubungan Mitokondria dengan Spermatozoa
Selubung mitokondria menghasilkan Adenosin trifosfat (ATP) yang diperlukan untuk fungsi sperma. Lebih jauh, literatur ilmiah berteori bahwa struktur ini juga memiliki peran protektif bagi genom mitokondria karena motilitas spermatozoa sangat bergantung pada jumlah dan fungsi mitokondria. Dimana setiap spermatozoa mengandung sekitar 70-80 mitokondria di bagian tengahnya, dan setiap mitokondria memiliki satu salinan DNA mitokondria (mtDNA).
Mutasi atau kerusakan pada mtDNA dapat mengganggu produksi ATP, sehingga mempengaruhi kemampuan sperma untuk bergerak dengan efektifkan kekakuan flagela dan melindungi terhadap stres osmotik. Hubungan antara struktur mitokondria dan infertilitas pria telah menunjukkan bahwa struktur flagela midpiece mempengaruhi motilitas dan metabolisme sperma.
Cara Meningkatkan Mitokondria Pada Pria
Selain mengatur pola makan dan nutrisi, juga dapat melalui suplemen sering kali menjadi komponen penting dari strategi terapi nutrisi yang dipersonalisasi, Suplemen yang dapat membantu meningkatkan fungsi mitokondria diantaranya adalah:
Asetil-L karnitin: Membantu mengangkut asam lemak ke mitokondria untuk produksi energi
Asam alfa-lipoat: Bertindak sebagai antioksidan yang kuat
COQ10: dalam bentuk suplemen
NAD+: mendukung produksi energi dan perbaikan sel
PQQ: meningkatkan biogenesis mitokondria
Cara lainnya dapat melakukan Puasa intermiten (IF) menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan mitokondria, mendukung peningkatan, juga dapat melakukan olahraga. Dengan mengetahui materi ini MDG berharap sister dan paksu dapat lebih paham dan mulai menjaga keseimbangan kesehatan demi kebaikan keberlangsungan fertilitas. Informasi menarik lainnya sister dapat akses di Instagram @menujuduagris.id.
Referensi
- Boguenet, M., Bouet, P. E., Spiers, A., Reynier, P., & May-Panloup, P. (2021). Mitochondria: their role in spermatozoa and in male infertility. Human Reproduction Update, 27(4), 697-719.
- chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.unissula.ac.id/14250/5/babI.pdf
- https://nutritiondiets.co.uk/health/7-ways-to-support-your-mitochondria-for-better-health-and-ageing/

Tuba falopi menjadi bagian yang sangat penting dalam program kehamilan, melihat ia menjadi saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang memiliki peran menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Untuk itu permasalahan seperti penyumbatan atau kerusakan akan menyulitkan untuk hamil.
Bahkan data di Indonesia sekitar 15% pasangan suami istri mengalami subfertilitas dan masalah tuba berkontribusi pada 40 % subfertilitas di negara-negara Asia. Meski demikian tentu masih ada peluang untuk hamil, MDG akan mengenalkan kepada sister dan paksu bagaimana metode HyFoSy berperan tinggi. Baca sampai habis ya!
Apa itu HyFoSy dan bagaimana prosedurnya?
Hysterosalpingo-foam sonography (HyFoSy), yang merupakan teknologi pemeriksaan patensi tuba yang baru dan bersifat bedside dengan nilai diagnostik yang lebih superior dan tingkat kenyamanan pasien yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan HSG.
Seperti hasil penelitian oleh Tantry dkk 2020, menunjukkan bagaimana tingkat keberhasilan dan tingkat nyeri yang secara signifikan lebih rendah, maka HyFoSy dapat menjadi alternatif pengganti HSG maupun di daerah-daerah lain di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas HSG.
Begitu pula temuan dari penelitian Gonzales dkk, 2022 dengan judul “Is hysterosalpingo-foam sonography (HyFoSy) more tolerable in terms of pain and anxiety than hysterosalpingography (HSG)? A prospective real-world setting multicentre study” menunjukkan bahwa HyFoSy memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit dan kecemasan. Mengapa demikian?
Jika melihat dari prosedur ini digambarkan berupa bedside selama sekitar 10 menit yang hanya membutuhkan mesin USG transvaginal dan kit busa ExEm yang mengandung hidroksietil selulosa-gliserol. Meski demikian sister dan paksu perlu melihat bagaimana kelebihan dan kekurangan dari metode ini.
Kelebihan dan Efek Samping Metode HyFoSy
Kelebihan metode ini adalah tidak adanya radiasi atau bahan kontras beryodium yang terlibat. HyFoSy lebih nyaman dibandingkan HSG karena cairan yang disuntikkan menghasilkan lebih sedikit iritasi dibandingkan pewarna yang digunakan dalam HSG.
Meski demikian terkadang akan ada efek samping seperti kram perut, keluar sisa busa atau cairan dari vagina dan reaksi alergi terhadap bahan busa, walau sangat jarang terjadi. Untuk itu perlu bagi sister dan paksu berkonsultasi pada dokter demi keamanan sister dan paksu dalam menjalani motode ini. Untuk Informasi menarik lainnya dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.alodokter.com/kaitan-tuba-falopi-tersumbat-dan-kemandulan-serta-pengobatannya
- https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=20515678&lokasi=lokal
- https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/hyfosy-hysterosalpingo-foam-sonography/
- https://bmcwomenshealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12905-022-01606-3

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual yang dapat menyerang kulit, tenggorokan dan area genital. Hampir semua orang yang aktif secara seksual dapat terinfeksi dan biasanya tanpa gejala. Meski demikian, sistem kekebalan tubuh juga turut membersihkan HPV dari tubuh. MDG akan menjabarkan ke sister dan paksu bagaimana HPV dapat berdampak pada infertilitas. Baca sampai habis ya!
Pahami Dampak HPV pada Infertilitas
Infeksi jangka panjang (persisten) dengan jenis human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi menyebabkan hampir semua kanker serviks . Ditemukan dua jenis berisiko tinggi, HPV 16 dan HPV 18 , menyebabkan 70% kanker serviks di seluruh dunia.
Dari penyakit kanker ini yang kemudian mempengaruhi insufisiensi serviks, yang dapat menyebabkan serviks melebar dan menipis sebelum kehamilan mencapai usia kehamilan. Selain itu pengobatan kanker serviks juga berdampak pada infertilitas. Dampak lainnya tentu saja melalui pengobatan.
Bagaimana Pengobatan HPV Mempengaruhi Kesuburan?
Infeksi HPV tidak selalu memerlukan pengobatan. Namun jika dokter memutuskan bahwa mereka perlu mengangkat sel abnormal, mereka akan menggunakan beberapa teknik seperti krioterapi, atau pembekuan dan pengangkatan jaringan abnormal, biopsi kerucut untuk mengangkat sebagian serviks, A loop electrosurgical excision procedure (LEEP) yang melibatkan pengangkatan sel dengan lilitan kawat yang membawa muatan listrik.
Prosedur tersebut dapat tertu berpengaruh pada kemampuan sister untuk hamil atau mencapai masa kehamilan penuh. Ini karena pengangkatan sel dapat mengubah produksi lendir serviks. Kondisi ini juga dapat menyebabkan stenosis, atau penyempitan pembukaan serviks.
Tahap yang paling akhir yang dapat berpengaruh pada kesuburan ketika dilakukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi radikal) radioterapi sebagai bagian dari pengobatan yang memengaruhi rahim. Radioterapi juga dapat menghentikan kerja ovarium.
Cara Menghindari Virus HPV
Cara terbaik untuk memastikan penyebaran dan tidak tertular PMS seperti HPV adalah dengan menghindari kontak seksual pada banyak orang dalam melakukan seks vaginal, oral, dan anal, serta kontak genital lainnya. Juga dapat menurunkan peluang tertular atau menyebarkan HPV dapat melakaukan vaksin HPV.
Secara keseluruhan HPV dapat memiliki dampak pada kesuburan baik pada pria maupun wanita, sehingga penting bagi sister dan paksu yang memiliki kekhawatiran tentang HPV untuk melakukan pengecekan guna mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat. Informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagris.id.
Referensi
- https://www.healthline.com/health/sexually-transmitted-diseases/hpv-and-fertility#hpv-and-fertility
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancer?gad_source=1&gclid=Cj0KCQiAire5BhCNARIsAM53K1iodmsrks_6sh8d-dGCj_aT7qhkmtNeNcictshySHqn-Gvt9G_0Gb8aAuExEALw_wcB
- https://www.cancer.gov/types/cervical/causes-risk-prevention
- https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cervical-cancer/living-with/fertility
- https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hpv/how-can-i-make-sure-i-dont-get-or-spread-hpv

Dispareunia adalah istilah medis yang merujuk pada rasa nyeri yang dialami saat berhubungan seksual. Penyakit ini dapat mengurangi kualitas kehidupan seksual sister dan paksu yang kemudian menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dalam konteks fertilitas, dispareunia dapat berperan sebagai faktor yang mengganggu kemampuan pasangan untuk hamil. Kira-kira apa penyebab dari dispareunia, dan siapa saja yang rawan terkena, MDG akan mencoba menjabarkan. Baca sampai habis ya!
Mengetahui Dispareunia dan Penyebabnya
Dispareunia ditandai oleh rasa sakit yang terjadi sebelum, selama, atau setelah hubungan seksual. Rasa sakit ini bisa bervariasi dari tajam, terbakar, hingga seperti kram menstruasi. Nyeri dapat dirasakan di area genital luar seperti vulva atau penis, maupun di bagian dalam seperti vagina atau perut bagian bawah. Dispareunia atau painful intercourse bisa terjadi baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Kendati demikian dispareunia lebih sering terjadi pada perempuan ketimbang laki-laki.
Pada wanita, dispareunia dibedakan menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan lokasi nyeri yang timbul, yaitu : nyeri masuk (dispareunia intraorbital atau superfisial). Nyeri ini dirasakan di pintu masuk vagina selama penetrasi awal. Beberapa faktor yang terkait dengan nyeri masuk dapat berupa kurangnya pelumasan, cedera, atau infeksi. Yang kedua adalah nyeri dalam atau (collision dyspareunia). Ini adalah nyeri yang terjadi pada penetrasi yang dalam dan dapat terasa lebih buruk pada posisi seksual tertentu.
Dampak Dispareunia pada Fertilitas
Pertama akan mengalami gangguan hubungan seksual, dimana ketidaknyamanan selama hubungan seksual dapat mengurangi frekuensi hubungan, yang penting untuk pembuahan. Yang pada akhirnya akan berdampak pada psikologis, dimana rasa sakit yang berkepanjangan saat berhubungan intim dapat menyebabkan stres emosional dan psikologis, yang juga dapat mempengaruhi libido dan keinginan untuk berhubungan seksual, sehingga berdampak pada peluang kehamilan.
Pelvic Floor Muscles (PFMs) Sebagai Rehabilitasi
Karena etiologinya yang multifaktorial, pendekatan multidisiplin mungkin diperlukan untuk mengatasinya. Faktor muskuloskeletal memainkan peran penting; dengan demikian, merehabilitasi dasar panggul dan memodifikasi pelvic floor muscles (PFM) atau tonus otot dasar panggul dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi disfungsi ini.
Dispareunia menjadi kondisi yang akhirnya tidak bisa dianggap sepele karena dapat memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup seksual dan kesuburan. Untuk itu sister dan paksu yang mengalami gejala dispareunia untuk berkonsultasi dengan profesional medis guna mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya dapat follow Instagram @menujuduagaris.id.
Referensi
- https://hellosehat.com/seks/tips-seks/dispareunia/
- https://www.alodokter.com/dispareunia
- https://ciputrahospital.com/karakteristik-wanita-tidak-subur/
- https://www.ciputramedicalcenter.com/dispareunia-adalah-sakit-saat-berhubungan-intim/
- https://www.halodoc.com/kesehatan/dispareunia
- https://link.springer.com/article/10.1007/s00192-019-04019-3

Berdasarkan Jurnal Ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang terbit pada tahun 2019, dari total 255 responden yang mengisi survei, 35,6 persen diantaranya mengalami disfungsi ereksi atau sebesar 92 responden. Oleh karena itu, penyakit disfungsi ereksi dan gangguan kesuburan pria tidak bisa dianggap remeh. MDG akan menjabarkan bagaimana disfungsi ereksi terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya. Baca sampai habis ya!
Definisi dan Dampak ED
Ereksi adalah fenomena neuromuskular yang melibatkan interaksi kompleks antara sistem saraf, pembuluh darah, otot polos, hormon, dan faktor psikologis. Ketika seorang pria terangsang secara seksual, otak mengirimkan sinyal yang menyebabkan pembuluh darah di penis melebar, sehingga meningkatkan aliran darah dan menghasilkan ereksi.
Disfungsi ereksi atau impotensi dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti kehidupan seksual, hubungan personal dengan pasangan, masalah reproduksi, psikologis hingga ke potensi komplikasi lain.
Penyebab Disfungsi Ereksi
Ponco, Guru Besar Ilmu Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan terkait jenis disfungsi ereksi yang dapat diderita seseorang berdasarkan penyebabnya. Pertama, ada disfungsi ereksi organik ia hadir sebagai penyakit sistemik atau cacat organik yang mempengaruhi fungsi ereksi penis. Penyakit yang menyebabkan disfungsi ereksi organik antara lain adalah diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit neurologis.
Sedangkan disfungsi ereksi akibat masalah hormon juga trauma atau cedera fisik juga termasuk dalam klasifikasi disfungsi ereksi organik. Selain itu ada disfungsi ereksi psikogenik yakni jenis disfungsi ereksi yang terjadi karena masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau trauma psikologis. Terakhir adalah disfungsi ereksi campuran, merupakan disfungsi ereksi yang disebabkan karena campuran dari masalah psikogenik dan organik.
Dari melihat penyebab tersebut terdapat potensi terjadi ketika pasangan sedang melakukan proses Perawatan infertilitas, dimana menimbulkan stres tambahan – emosional, fisik, dan finansial. Banyak yang memerlukan prosedur invasif fisik. Ini dapat mempengaruhi citra diri, hasrat, dan kinerja seksual seseorang. Bagi banyak pasangan, bercinta adalah cara untuk terhubung secara emosional. Ketika kehidupan seks mereka dikaitkan dengan kegagalan, frustrasi, kemarahan, dan kebencian, mereka dapat kehilangan cara untuk menunjukkan emosi mereka.
Pengobatan yang dapat dilakukan
Pengobatan untuk disfungsi ereksi bergantung pada penyebabnya dan dapat mencakup:
Perubahan gaya hidup: Meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol. Terapi Psikologis: Konsultasi dengan psikolog atau terapis untuk mengatasi masalah emosional atau hubungan.
Medikasi: Obat-obatan seperti inhibitor PDE5 (misalnya sildenafil) sering diresepkan untuk membantu meningkatkan aliran darah ke penis. Intervensi Bedah: Dalam beberapa kasus, prosedur bedah mungkin diperlukan jika metode lain tidak efektif.
Disfungsi ereksi adalah masalah umum yang dapat mempengaruhi pria dari segala usia. Namun memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga penting untuk paksu untuk mencari bantuan medis. Dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai, baik sister maupun paksu akhirnya dapat mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan kualitas hidup dan hubungan. Untuk informasi menarik lainnya follow Instagram @menujuduagris.id
Referensi
- https://iaui.or.id/public-section/disease/disfungsi-ereksi
- https://www.alodokter.com/melacak-penyebab-gangguan-ereksi
- https://fk.ui.ac.id/infosehat/mengenali-disfungsi-ereksi-pada-pria/
- https://www.reproductivefacts.org/news-and-publications/fact-sheets-and-infographics/sexual-dysfunction-and-infertility/

Reactive Oxygen Species (ROS) adalah molekul yang sangat reaktif yang terbentuk selama proses metabolisme seluler, terutama dalam mitokondria. Meskipun ROS memiliki peran penting dalam berbagai proses fisiologis, ketidakseimbangan antara ROS dan antioksidan dapat menyebabkan banyak kasus infertilitas, terutama pada sperma pria. Untuk itu MDG akan membahas bagaimana ROS dapat mempengaruhi infertilitas pada pria, baca sampai habis ya!
Hubungan ROS dengan Fertilitas Pria
Hampir setiap ejakulasi manusia dianggap terkontaminasi dengan sumber -sumber potensial ROS. Semen manusia diketahui mengandung berbagai jenis sel seperti spermatozoa dewasa dan tidak matang, sel bundar dari berbagai tahap spermatogenesis, leukosit, dan sel epitel. Dari jenis sel yang berbeda ini, leukosit dan spermatozoa telah terbukti menjadi dua sumber utama ROS.
Melalui 4 Spesies nitrogen reaktif (nitro oksida nitonya nitrous , peroxynitrite, ion nitroxyl dll) yang merupakan radikal nitrogen bebas ia juga hadir sebagai subkelas ROS. Hal ini telah terbukti memiliki efek merugikan pada fungsi sperma normal yang menghambat motilitas dan kompetensi sperma untuk zona binding.
Tetesan sitoplasma (kelebihan sitoplasma residual) menyebabkan kualitas sperma yang buruk dan peningkatan generasi ROS. Struktur ini, yang merupakan hasil dari spermatogenesis yang rusak adalah sumber utama ROS. Studi menunjukkan bahwa retensi sitoplasma residual oleh spermatozoa berkorelasi positif dengan generasi ROS melalui mekanisme yang dapat dimediasi oleh enzim sitosolik glukosa fosfat dehydrogenase.
Dapat dilihat ternyata Spesies Oksigen Reaktif (ROS) turut menyebabkan infertilitas pada pria. Dimana ia dapat merusak membran dan DNA sperma. Kerusakan ini dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma, reaksi akrosom yang tidak sempurna, dan hilangnya kesuburan.
Ketahui 2 Faktor Eksentrik dan Intrinsik pada penyebab ROS
Pada faktor eksentrik diantaranya adalah, paparan industri, merupakan penyebab peningkatan produksi ROS dan kerusakan DNA sperma. Paparan logam berat (misalnya, kadmium, timbal, besi, dan tembaga), pestisida, ftalat, dan polusi dapat menyebabkan kerusakan sperma.
Selain itu juga Merokok dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam kepadatan sperma, jumlah sperma total, motilitas sperma, dan morfologi sperma dan meminum alkohol. Sedangkan pada faktor intrinsik Leukosit spermatik adalah sumber intrinsik ROS dimana menghasilkan hingga 1000 kali lipat lebih banyak ROS daripada metabolisme aerobik. Selain itu juga ROS lebih tinggi pada pasien dengan male accessory gland infections (MAGI) termasuk uretra, prostat, vesikula seminalis, duktus deferen, kelenjar Cowper, epididimis, atau testis.
Setelah memahami pemaparan tersebut, sister dan paksu jadi semakin mengetahui bahwa Reactive Oxygen Species (ROS) memiliki dampak signifikan terhadap kualitas sperma pria. Kadar ROS yang tinggi berkaitan erat dengan penurunan motilitas, vitalitas, serta kerusakan DNA spermatozoa. Oleh karena itu, penting bagi sister untuk mengingatkan paksu untuk menjaga keseimbangan melalui gaya hidup sehat serta asupan nutrisi yang tepat. Informasi menarik lainnya bisa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090598X17301316
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0897.2007.00559.x