• Skip to main content
Menuju Dua Garis
  • Home
  • About Us
  • Our Story
  • Articles
  • Services
  • Kata Mereka
  • Join Us
×
  • Home
  • About Us
  • Our Story
  • Articles
  • Services
  • Kata Mereka
  • Join Us

Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Bootcamp MDG & Sunfert Hari Kedua: “Ketidaksuburan Wanita” bersama dr. Lim Lei Jun

October 16, 2024

 

Surabaya Indonesia, Bootcamp hari kedua dengan tema “Ketidaksuburan Wanita” yang dipandu oleh dr. Lim Lei Jun, seorang spesialis fertilitas dari Sunfert International Fertility Centre, berlangsung sukses pada tanggal 12 Oktober 2024. Acara ini dibuka dengan hangat oleh host Estivani, dan diikuti sambutan inspiratif dari Mizz Rosie, founder komunitas Menuju Dua Garis, yang memberikan apresiasi kepada Dr. Lim.

Dalam sesi ini, Dr. Lim membahas berbagai aspek penting seputar ketidaksuburan, dimulai dengan definisi ketidaksuburan itu sendiri. Pembahasan dilanjutkan dengan penyebab-penyebab ketidaksuburan, termasuk kondisi umum seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dan Endometriosis. Dr. Lim juga menyoroti pentingnya penanganan berbasis masalah untuk membantu para peserta memahami kondisi mereka lebih baik.

Acara ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Sebanyak 300 pertanyaan terkumpul, menunjukkan betapa mendalamnya keingintahuan dan kebutuhan akan informasi yang tepat terkait fertilitas. Salah satu pertanyaan anonim yang mencolok bertanya, “Is it possible to have a regular cycle (27-29 days), normal blood sugar, AMH, BMI, but still be anovulatory? Is it part of PCOS? What causes it and how to treat it?” Pertanyaan ini menggambarkan masih banyaknya ketidakpahaman yang ada di masyarakat mengenai isu fertilitas.

Kehadiran bootcamp ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi para pejuang garis biru untuk mengakses informasi yang akurat dan bermanfaat. Dengan kolaborasi antara para ahli dan komunitas, kami berharap dapat memberdayakan lebih banyak wanita dalam perjalanan mereka menuju kesehatan reproduksi yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi Instagram kami yaitu @menujuduagaris.id dan @sunfertindonesia, jangan lupa untuk pantau terus ya! Karena aka nada sesi 3 bahkan 4 di minggu yang akan datang.

Fertility Bootcamp: Memulai Perjalanan Menuju Keberhasilan IVF

October 15, 2024

 

Surabaya, 11 Oktober 2024 – Menuju Dua Garis berkolaborasi dengan Sunfert telah berhasil mengadakan acara “Fertility Bootcamp” yang didukung oleh Prodia telah  sukses diadakan secara online, dihadiri oleh 400 peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Acara ini dipandu oleh host Estivani dan dibuka dengan sesi pengantar oleh Mizz Rosie selaku founder Menuju Dua Garis, yang memperkenalkan kegiatan, tujuan dan ajakan untuk bersinergi menjadi pejuang dua garis.

Sesi pertama dimulai dengan materi “What to Prepare & Expect When About to Start IVF” yang disampaikan oleh CT Ong, seorang konselor berlisensi dan terdaftar di Malaysia. Peserta sangat antusias mengikuti sesi ini, yang memberikan wawasan berharga bagi mereka yang sedang menjalani proses IVF.

Resonansi positif dari acara ini terlihat jelas melalui interaksi di kolom chat. Banyak peserta mengungkapkan kegembiraan dan semangat untuk saling mendukung dalam perjalanan mereka. Selvy Hardiyanti Bintang mengungkapkan, “di sini kita jadi punya banyak teman seperjuangan semangat ya untuk kita semua,” sementara Rini menambahkan, “Mizz Rosi, terima kasih sudah ada untuk support kami pejuang dua garis.”

Acara ini tidak hanya memberikan informasi penting, tetapi juga membangun komunitas bagi para pejuang dua garis di Indonesia. Dengan dukungan dari Menuju Dua Garis dan Sunfert, diharapkan kegiatan ini dapat terus memperkuat semangat dan pengetahuan para peserta dalam menghadapi tantangan yang ada.

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi Instagram kami yaitu @menujuduagaris.id dan @sunfertindonesia, jangan lupa untuk pantau terus ya! Karena aka nada sesi 2, 3 bahkan 4 di minggu yang akan datang.

 

 

Waspada pada Sexually Transmitted Infections (STIs) dan Pengaruhnya pada Fertilitas

October 14, 2024

Sexually Transmitted Infections (STIs) merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, tetapi memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan reproduksi, termasuk fertilitas. Dalam artikel ini, MDG akan membahas hubungan antara STIs dan fertilitas, serta bagaimana mekanisme yang mendasari dampak tersebut.

Memahami apa itu  STIs

Menurut data terbaru  terdapat lebih dari 30 jenis bakteri, virus, dan parasit yang dapat ditularkan melalui kontak seksual. Pada tahun 2020, diperkirakan ada 374 juta infeksi baru di seluruh dunia, dengan prevalensi STIs seperti klamidia dan gonore yang tinggi. Di Indonesia sendiri, prevalensi STIs mencapai 6% pada tahun 2022.

Salah satu infeksi yang berhubungan dengan fertilitas adalah Klamidia, dimana ia bisa sebagai penyebab utama infertilitas wanita, klamidia dapat menyebabkan penyakit radang panggul atau PID, jika tidak diobati perempuan dengan riwayat infeksi klamidia memiliki tingkat kehamilan spontan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak terinfeksi.

Infeksi lainnya yang berhubungan dengan fertilitas adalah gonore, seperti klamidia gonore juga dapat menyebabkan PID. Selain itu, infeksi ini dapat merusak epididimis pada pria, dan bahkan mengganggu transportasi sperma. Yang terakhir adalah mycoplasma genitalium, Meskipun sering asimptomatik, infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ reproduksi. Kemudian kira-kira apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari virus tersebut?

Upaya Pencegahan dan Deteksi Dini

Deteksi dini dan pengobatan STIs sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap fertilitas. Beberapa langkah pencegahan meliputi:

  1. Pemeriksaan rutin, melakukan tes STI secara rutin bagi individu yang aktif secara seksual dapat membantu mendeteksi infeksi lebih awal.
  2. Edukasi kesehatan seksual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai risiko STIs dan pentingnya penggunaan alat pelindung seperti kondom yang dapat mengurangi penyebaran infeksi.
  3. Akses ke perawatan kesehatan, dengan memastikan akses mudah ke layanan kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan STIs adalah kunci untuk mengurangi dampaknya terhadap fertilitas.

 

STIs memiliki dampak signifikan terhadap fertilitas baik pada pria maupun wanita. Dengan memahami hubungan ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, sister dapat mengurangi risiko infertilitas terkait STIs. Untuk informasi menarik lainnya ada di Instagram @menujuduagris.id jangan lupa untuk follow ya!

Referensi

  • https://journal.fikes-umw.ac.id/index.php/mjph/article/view/311
  • https://www.yourfertility.org.au/everyone/health-medical/sexually-transmitted-infections-stis
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5193130/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8634744/
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis)
  • https://www.mdpi.com/1422-0067/22/4/2170
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sexually-transmitted-diseases
  • https://www.researchgate.net/publication/375121945_The_Impact_of_Sexually_Transmitted_Infections_on_Male_and_Female_Infertility_Literature_Review

In Vitro Fertilization (IFV) sebagai Harapan dan Tantangan pada Pasangan

October 11, 2024

Pasangan yang mencari pengobatan fertilitas khususnya fertilisasi in vitro (IVF), dilain sisi memberi harapan tapi di lain sisi juga memiliki banyak tantangan. Salah satunya akan dihadapkan pada stres emosional. Keadaan ini dapat menjadi buruk oleh pengobatan yang tidak berhasil.

Reaksi umum selama IVF adalah kecemasan dan depresi, sedangkan setelah IVF yang tidak berhasil, perasaan sedih, depresi, dan marah muncul. Setelah perawatan IVF yang berhasil, orang tua yang menjalani IVF mengalami lebih banyak stres selama kehamilan dibandingkan orang tua yang ‘normal dan subur’. Apakah keadaan ini juga sister alami? Yuk kita lihat bagaimana pengaruh psikologis sangat krusial pada program IVF, baca sampai habis ya!

IVF dan Pengaruh Psikologis

Stres psikologis dapat mempengaruhi siklus IVF. Pertama, ada beberapa bukti bahwa tekanan psikologis dapat menyebabkan diregulasi dalam lingkungan mikro uterus dan mempengaruhi kemampuan untuk hamil. Kedua stres psikologis mempengaruhi siklus IVF adalah dengan mempengaruhi tingkat terputus dan penghentian perawatan. Bukti menunjukkan bahwa dukungan pasangan sangat penting dalam meringankan beban stres terkait infertilitas dan dengan demikian pasangan pria harus dilibatkan selama seluruh proses perawatan.

Selain itu, dukungan sosial dan keluarga mempengaruhi perawatan infertilitas, oleh karena itu profesional kesehatan harus mengeksplorasi kualitas jaringan sosial dan mendorong pencarian dukungan positif dari keluarga dan pasangan. Terakhir, kedepannya pola penanganan pasangan juga memainkan peran penting dalam kemampuan pasangan lain untuk mengatasi pengalaman infertilitas. Selain ini semua, masih ada yang perlu dipertimbangkan dari internal yaitu diri sendiri.

Strategi untuk Manajemen Diri Sendiri

Dalam hal ini setiap individu diperlukan untuk menjaga kesehatan, mengurangi tingkat stres, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang bermakna dan menyenangkan, sister dapat mengelolanya tentu dengan beberapa tindakan diantaranya adalah:

  1. Pengelolaan stress melalui Identifikasi sumber stress baik di tempat kerja, di rumah, yang berkaitan dengan sister. Cari cara untuk mengurangi tekanan, ini mungkin termasuk meninjau kembali jumlah komitmen yang ambil, dan belajar untuk lebih tegas dalam mengatakan ‘tidak’.
  2. Perubahan gaya hidup, menambahkan olahraga ke dalam rutinitas harian atau mingguan, menyediakan waktu untuk hubungan sosial yang bermakna, memastikan sister juga memiliki waktu istirahat setiap hari. Semua ini dapat membantu mengurangi stres serta membantu mengelola gejala kecemasan.
  3. Sister juga dapat mempertimbagkan kehadiran kelompok pendukung & forum internet, bagi sebagian orang, terhubung dengan orang lain yang mengalami pengalaman serupa sangatlah mendukung.
  4. Pelatihan relaksasi, proses ini dapat dilakukan dengan menangkan pikiran dan kurangi ketegangan otot dengan pernapasan dalam, meditasi, imajinasi terbimbing, dan relaksasi otot progresif.

 

Ketakutan selama proses IVF adalah hal yang wajar dan umum dialami oleh banyak pasangan. Dengan pemahaman yang baik tentang prosedur dan dukungan emosional yang tepat, sister dapat lebih siap menghadapi tantangan ini. Karena mengatasi rasa takut bukan hanya penting untuk kesehatan mental tetapi juga untuk meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung. Untuk informasi menarik lainnya dapat diakses melalui Instagram @Menujuduagris.id

Referensi

  • Smeenk JM, Verhaak CM, Stolwijk AM, Kremer JA, Braat DD. Reasons for dropout in an in vitro fertilization/intracytoplasmic sperm injection program. Fertil Steril. 2004;81(2):262–8.
  • Verhaak CM, Smeenk JM, van Minnen A, Kremer JA. Kraaimaat FW. A longitudinal, prospective study on emotional adjustment before, during and after consecutive fertility treatment cycles. Human reproduction (Oxford, England). 2005;20(8):2253–60.
  • Verhaak CM, Smeenk JM, Evers AW, Kremer JA, Kraaimaat FW, Braat DD. Women’s emotional adjustment to IVF: a systematic review of 25 years of research. Hum Reprod Update. 2007;13(1):27–36.
  • Eugster A, Vingerhoets AJ. Psychological aspects of in vitro fertilization: a review. Social science & medicine (1982). 1999;48(5):575–89.
  • https://www.cope.org.au/planning-a-family/happening/mental-health-and-ivf/anxiety-and-ivf/

Azoospermia Kesuburan Pria yang Perlu diketahui

October 10, 2024

 

Faktor terjadinya infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh faktor internal dan external dari tubuh pria. Faktor internal melibatkan kelainan DNA yang mengkode asam amino pada pembentukan protein khusus yang berfungsi pada pembentukan jaringan reproduksi pria maupun proses spermatogenesis. Sedangkan faktor eksternal terjadi akibat adanya paparan terhadap zat-zat tertentu baik sengaja maupun tidak disengaja.

Azoospermia adalah kondisi medis yang ditandai dengan tidak adanya sperma dalam air mani saat ejakulasi, yang berkontribusi pada sekitar 10-15% kasus kemandulan pada pria. Berdasarkan penyebabnya, azoospermia dapat dibagi menjadi dua jenis utama azoospermia obstruktif dan azoospermia non-obstruktif. MDG pada kesempatan kali ini akan membahas azoospermia menurut beberapa ahli, baca sampai habis ya!

2 Jenis Azoospermia 

Azoospermia memiliki 2 jenis yang berbeda, pertama obstruktif obstruktif terjadi ketika ada penyumbatan di saluran reproduksi pria, yang menghalangi sperma untuk dikeluarkan saat ejakulasi. Beberapa penyebab meliputi, cedera trauma pada area genital, Infeksi atau peradangan kondisi seperti epididimitis dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan. Penyebab lainnya adalah kista, pembentukan kista di saluran reproduksi dapat menghalangi aliran sperma. Terakhir dari faktor ejakulasi retrograde di mana air mani masuk ke dalam saluran kemih alih-alih keluar dari penis.

Azoospermia obstruktif menyumbang sekitar 40% dari semua kasus azoospermia. Pengobatan untuk kondisi ini sering kali melibatkan prosedur bedah untuk menghilangkan penyumbatan atau memperbaiki saluran yang terpengaruh.

Sebaliknya, azoospermia non-obstruktif disebabkan oleh gangguan dalam produksi sperma di testis. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk gangguan hormon, seperti hipogonadisme dan hiperprolaktinemia dapat mempengaruhi produksi sperma.

Kemudian ada Kelainan genetic, sindrom klinefelter dan kelainan kromosom lainnya dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk memproduksi sperma. Yang terakhir adalah melihat Kondisi testis seperti kriptorkismus (testis tidak turun) dan sertoli cell-only syndrome (di mana hanya sel Sertoli yang ada di testis) juga bisa menjadi faktor.

Azoospermia non-obstruktif menyumbang sekitar 60% dari kasus azoospermia. Penanganan yang dapat dilakukan dapat melibatkan terapi hormon atau teknik reproduksi berbantu seperti pengambilan sperma dari testis.

Gejala dan Diagnosis

Gejala utama dari azoospermia adalah ketidakmampuan untuk memiliki anak. Banyak pria tidak menyadari bahwa mereka mengalami azoospermia hingga pasangan mereka mengalami kesulitan untuk hamil. Diagnosis biasanya dilakukan melalui analisis air mani dan pemeriksaan fisik, serta tes tambahan seperti pemindaian dan tes genetik untuk menentukan penyebab spesifik.

Azoospermia menjadi salah satu masalah kesuburan yang signifikan bagi pria, dengan dua tipe utama yang memiliki penyebab dan penanganan berbeda. Memahami perbedaan antara azoospermia obstruktif dan non-obstruktif sangat penting untuk menentukan langkah-langkah pengobatan yang tepat. Jika sister atau paksu mengalami kesulitan untuk hamil, untuk dapat melakukan konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Informasi menarik lainnya ada di Instagram kami di @menujuduagris.id.

Referensi

  • Akbar, A. (2020). Gambaran Faktor Penyebab Infertilitas Pria Di Indonesia: Meta Analisis. Jurnal Pandu Husada, 1(2), 66-74.
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1740/azoospermia
  • https://www.alodokter.com/seputar-azoospermia-penyebab-kemandulan-pada-pria
  • https://www.alomedika.com/penyakit/andrologi/azoospermia
  • https://www.alodokter.com/azoospermia
  • https://www.mountelizabeth.com.sg/id/health-plus/article/male-infertility-causes
  • https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/masalah-kesuburan/azoospermia/
  • https://media.neliti.com/media/publications/177765-azoospermia-a-genomic-review-1ce06c30.pdf
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578191/

Dismenore dan Fertilitas: Mengungkap Hubungan yang Sering Terabaikan

October 9, 2024

 

Dismenore, atau nyeri haid, menjadi kondisi yang kerap dialami oleh banyak perempuan selama siklus menstruasi. Meskipun sering dianggap sebagai masalah yang hanya berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik, dismenore ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi dan fertilitas. Kali ini MDG akan membahas bagaimana kondisi ini dapat mempengaruhi fertilitas wanita. Baca sampai habis ya!

Pengertian Dismenore

Dysmenorrhea atau dismenore didefinisikan sebagai rasa nyeri dan kram pada perut bagian bawah yang dialami oleh wanita sebelum ataupun selama siklus menstruasi. Nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga sangat parah, dan sering kali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, diare, dan sakit kepala. 

Ditemukan bahwa angka kejadian dismenore di dunia sangat besar dengan rata-rata 50%. Di Amerika angka presentasinya sekitar 60%, di Swedia sekitar 72%, sedangkan di Indonesia sekitar 54,89%. Mereka yang mengeluh nyeri 12% berat, 37% sedang dan 49% ringan. 

Pembagian dismenore dibagi menjadi dua kategori, dismenore primer Ini adalah nyeri haid yang tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Biasanya terjadi pada remaja atau wanita muda dan sering kali berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan. 

Kategori kedua adalah, dismenore sekunder, nyeri haid ini disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau infeksi panggul. Dismenore sekunder biasanya muncul pada perempuan yang lebih tua.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore meliputi, Faktor fisiologis dimana adanya peningkatan kadar prostaglandin selama siklus menstruasi. juga usia menarche dimana usia awal menstruasi dapat berhubungan dengan kejadian dismenore; menarche yang terjadi lebih awal (di bawah 12 tahun) sering kali dikaitkan dengan nyeri lebih berat. kemudian juga adanya penyakit seperti endometriosis atau fibroid rahim dapat meningkatkan risiko dismenore sekunder. yang terakhir bahkan faktor psikologis, stres dan kecemasan ternyata dapat memperburuk gejala dismenore.

Dismenore dan Fertilitas

Hal yang dianggap biasa dan remeh ini siapa sangka dapat berpotensi menyebabkan masalah kesuburan. Kondisi seperti endometriosis salah satu penyebab sekunder dari dismenore tidak hanya menyebabkan nyeri tetapi juga dapat merusak jaringan reproduksi, mengganggu ovulasi, dan dapat mengurangi kemungkinan hamil. Bagaimana tipe endometriosis ini menjadi kasus fertilitas tertinggi pada perempuan Prevalensi endometriosis saat ini cukup tinggi, mencapai 190 juta kasus di dunia, di mana 6-10 persen ditemukan pada wanita usia reproduktif. 

Di sisi lain rasa sakit dari dismenore juga berdampak pada kesehatan mental, bagaimana rasa sakit yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan mental lainnya. Stres ini yang kemudian mempengaruhi keseimbangan hormon dan siklus menstruasi, sehingga berdampak pada peluang hamil. Yang lebih makro adalah berpengaruh pada angka turunnya ekonomi dengan banyaknya kerugian

Penanganan Dismenore

Penanganan dismenore meliputi penggunaan analgesik untuk mengurangi nyeri, terapi hormonal untuk mengatur siklus menstruasi, serta perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur dan diet seimbang. Edukasi mengenai kondisi ini sangat penting agar wanita memahami bahwa meskipun dismenore dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, banyak kasus dapat dikelola dengan baik.

Meski dismenore adalah kondisi yang umum tetapi bisa memiliki dampak serius pada kesehatan reproduksi. Untuk itu penting bagi sister yang mengalami nyeri haid yang parah untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat, sister dapat mengelola gejala dismenore dan mempertahankan kesehatan reproduksi yang optimal. Untuk informasi lainnya bisa di cek di Instagram kami @menujuduagris.id

Referensi 

  • Amran, A., Widianingsih, W., & Anwar, S. (2019). Pengaruh Pelatihan Manajemen Nyeri terhadap Peningkatan Kompetensi Perawat. Jurnal Keperawatan Silampari, 2(2), 87–102. https://doi.org/10.31539/jks.v2i2.504 https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/download/11447/Download%20Artikel
  • https://jurnal.stikesbch.ac.id/index.php/jurnal/article/download/59/75
  • https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/Detector/article/download/3133/2948/8899
  • https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/dismenore/edukasi-dan-promosi-kesehatan
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-dismenore
  • https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-dismenore-sebabkan-infertilitas
  • https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-reproduksi-wanita/dismenore

Adenomiosis Penyakit Reproduksi yang Perlu Diketahui

October 7, 2024

Adenomiosis sebagai salah satu kondisi ginekologi jinak yang ditandai oleh invasi jaringan endometrium ke dalam lapisan miometrium. Kondisi ini sering kali berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan reproduksi, termasuk infertilitas. Seperti apa kira-kira hubungan antara adenomiosis dan fertilitas, serta mekanisme yang mendasarinya. Baiklah kita pahami lebih dalam yuk melalui pendapat para ahli berikut, baca sampai habis ya!

Memahami Adenomiosis dan penyebabnya

Adenomiosis Pertama kali dijelaskan pada tahun 1860 oleh ahli patologi Jerman Carl von Rokitansky, melalui temuan histopatologi yaitu “cystosarcoma adenoids uterinum”. Penyebab pasti dari adenomiosis menurut suatu penelitian  menyatakan bahwa adenomiosis mungkin berasal dari invaginasi endometrium ke dalam miometrium akibat trauma atau pembedahan sebelumnya.

Tanda dan gejalanya pun bervariasi, tetapi yang paling umum adalah nyeri haid dan/atau perdarahan menstruasi yang banyak. Secara historis, kondisi ini merupakan diagnosis histologis yang memerlukan biopsi atau lebih sering histerektomi. Untuk saat ini, diagnosis dapat dilakukan secara non-invasif menggunakan USG atau pencitraan resonansi magnetik.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa adenomiosis dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Adenomiosis dapat menyebabkan perubahan struktural pada JZ, yang merupakan area transisi antara endometrium dan miometrium. Perubahan ini dapat mengganggu proses implantasi embrio.

Adenomiosis juga dapat mengubah fungsi endometrium, yang berperan penting dalam persiapan rahim untuk menerima embrio. Ketidakseimbangan hormon dan abnormalitas dalam pembentukan desidualisasi dapat terjadi, mempengaruhi kemampuan embrio untuk menempel dengan baik.

Pengobatan dan Manajemen

Kaitan dengan adenomiosis dapat dilakukan perawatan definitif bagi perempuan melalui histerektomi (operasi pengangkatan rahim), prosedur ini dilakukan jika adenomiosis tidak bisa diatasi dengan tindakan yang lain. Sementara berbagai terapi medis dan minimal invasif lainnya tersedia bagi mereka yang ingin mempertahankan kesuburan atau ingin menghindari pembedahan yang lebih ekstensif.

Beberapa opsi pengobatan invasif meliputi, terapi hormon:

  1. Penggunaan kontrasepsi hormonal atau terapi hormon lainnya dapat membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron, yang mungkin bermanfaat bagi wanita dengan adenomiosis.
  2. Pengobatan non hormonal, seperti tranexamic acid untuk meredakan pendarahan dari vagina. HIFU (high intensity focused ultrasound), untuk menghancurkan jaringan endometrium.
  3. Ablasi endometrium, untuk menghancurkan lapisan rahim yang mengalami endometriosis.

 

Adenomiosis memiliki dampak signifikan terhadap kesuburan perempuan.  Memahami hubungan antara adenomiosis dan infertilitas, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ini, membuat sister untuk dapat lebih siap untuk mencari pengobatan yang tepat dan mendapatkan dukungan medis yang diperlukan untuk mencapai kehamilan. Untuk informasi menarik lainnya, sister dapat akses melalui Instagram kami di @menujuduagris.id

Referensi

  • Benagiano G, Brosens I, Lippi D. The history of endometriosis. Gynecol Obstet Invest. 2014;78(1):1-9
  • https://jurnal.usk.ac.id/JKS/article/viewFile/22380/16450
  • https://www.maupunyaanak.id/mulai-mencoba-hamil/apakah-usia-wanita-selalu-berkorelasi-dengan-usia-ovarium
  • https://www.studocu.com/id/document/institut-kesehatan-rajawali/fakultas-keperawatan/34-f622142-hanna-lore-lumbantoruan/75613227
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-adenomiosis

Menjadi tahu Pentingnya Konsumsi Folic Acid untuk Fertilitas 

October 4, 2024

Folic acid atau bisa disebut asam folat, adalah vitamin B9 yang memiliki peran krusial dalam kesuburan dan kesehatan reproduksi baik bagi pria maupun perempuan. Suplementasi asam folat ini menjadi salah satu bentuk yang dianjurkan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan, melihat manfaatnya yang luas dalam mendukung proses pembuahan dan perkembangan janin. MDG kali ini mengajak sister memahami lebih detail bagaimana vitamin B9 dapat membantu fertilitas sister, simak sampai akhir ya!

Manfaat Folic Acid untuk Kesuburan

Kehadiran folic acid yang paling penting adalah dalam meningkatkan kesuburan perempuan, asam folat ternyata dapat membantu menjaga kesehatan ovarium dan meningkatkan kualitas sel telur. Tubuh dengan kandungan asam folat berfungsi untuk memproduksi DNA.

Asam folat berperan dalam proses pembentukan dan perkembangan otak dan saraf janin dalam kandungan. Pada Ibu hamil yang mendapatkan cukup asam folat memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi dengan cacat lahir seperti spina bifida dan anencephaly. Melalui asam folat juga dapat menurunkan risiko keguguran serta komplikasi seperti preeklampsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan

Sedangkan pada pria asal folat dapat meningkatkan kualitas sperma, asam folat berperan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Suplementasi asam folat, terutama ketika dikombinasikan dengan zinc, dapat meningkatkan spermatogenesis dan mengurangi risiko subfertilitas.

Kebutuhan Ideal Asam Folat

Untuk sister yang sedang merencanakan kehamilan, konsumsi asam folat yang disarankan sekitar 400 hingga 800 mikrogram (mcg) per hari, hal ini dapat dimulai setidaknya satu bulan sebelum konsepsi dan dilanjutkan selama trimester pertama kehamilan. Sedangkan untuk sumber makanan yang mengandung asam folat diantaranya adalah sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Asam folat hadir sebagai salah satu nutrisi vital bagi pasangan yang merencanakan kehamilan. Melihat manfaatnya dalam meningkatkan kesuburan, mendukung perkembangan janin, serta mencegah komplikasi kehamilan menjadikannya komponen penting dalam program hamil. Oleh karena itu, penting bagi sister dan paksu untuk memastikan asupan asam folat terpenuhi, hal ini dapat dilakukan dengan mulai melakukan gaya hidup sehat atau dapat mendapat suplemen sesuai kebutuhan. Untuk informasi menarik lainnya dapat sister akses di Instagram kami di @menujuduagaris.id

Referensi

  • https://www.alodokter.com/kegunaan-asam-folat-untuk-program-hamil
  • https://www.alodokter.com/kegunaan-asam-folat-untuk-program-hamil
  • https://www.alomedika.com/suplementasi-asam-folat-dan-zinc-untuk-meningkatkan-jumlah-dan-kualitas-sperma
  • https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/download/232/224https://www.klikdokter.com/obat/vitamin-dan-suplemen-dewasa/folic-acid
  •  http://www.simex.co.id/detail_health.php?id_kategori=17&lang=ID
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/folic-acid
  • « Previous
  • 1
  • …
  • 47
  • 48
  • 49
  • 50
  • 51
  • …
  • 57
  • Next »
ayo-gabung-mdg

Tentang MDG

Menuju Dua Garis merupakan komunitas yang dibentuk oleh Rosiana Alim, atau akrab disapa Mizz Rosie untuk berbagi kisah perjuangan hidupnya dalam menantikan buah hati serta mewadahi para wanita yang sedang berjuang menghadapi infertilitas dan menantikan kehadiran buah hati.

Join Komunitas MDG

Join Komunitas

Follow Social Media Kami

© 2025 Menuju Dua Garis. All Rights Reserved.