
Di antara sister dan paksu ada dari kalian yang melakukan program hamil harus dibantu dengan teknologi seperti program bayi tabung atau disebut dengan Assisted Reproductive Technology (ART). Tapi bagaimana jika sister memiliki diabetes melitus (DM) sejak sebelum hamil?
Apa itu Diabetes Melitus dan Penyebabnya?
Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah di atas normal. Kadar gula darah (glukosa) berfungsi sebagai sumber energi sel dalam tubuh. Diabetes juga disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Diabetes melitus memiliki beberapa tipe dengan penyebab dan penanganan yang berbeda. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang sel pankreas penghasil insulin, biasanya muncul di usia anak-anak atau remaja. Diabetes tipe 2 merupakan jenis paling umum dan terjadi karena resistensi insulin, dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup seperti obesitas. Diabetes gestasional muncul selama kehamilan akibat hormon dari plasenta yang mengganggu kerja insulin, dan risikonya meningkat pada ibu dengan berat badan berlebih. Ada juga diabetes tipe spesifik yang disebabkan oleh kondisi genetik tertentu, penyakit pankreas, atau penggunaan obat/zat kimia. Selain itu, terdapat kondisi langka bernama diabetes insipidus yang tidak terkait dengan diabetes melitus, serta pradiabetes yang merupakan tahap awal peningkatan gula darah sebelum mencapai level diabetes tipe 2.
Diabetes Melitus dan ART
Bahkan fakta menunjukkan pada perempuan dengan diabetes yang menjalani program ART. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya lebih berisiko mengalami komplikasi, baik untuk ibu maupun bayinya.
Risiko untuk Ibu diantaranya adalah kelahiran prematur lebih sering terjadi, plasenta previa (posisi plasenta menutupi jalan lahir) dan pendarahan berlebihan saat hamil. Namun, risiko solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya) tidak berbeda signifikan.
Sedangkan risiko pada bayi diantaranya adalah bayi berukuran besar untuk usia kehamilan lebih sering ditemukan, Lebih banyak bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes perlu dirawat di NICU dan Salah satu studi bahkan menemukan kemungkinan peningkatan risiko kematian bayi, meskipun data ini masih terbatas
Kalau kamu atau pasanganmu punya riwayat diabetes dan sedang merencanakan program bayi tabung, penting untuk tahu bahwa kondisi kesehatan pra-kehamilan sangat menentukan. Badan yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko komplikasi serius.
Tapi jangan khawatir, ini bukan berarti program bayi tabung jadi mustahil, setidaknya kalian harus rutin cek dan kontrol gula darah sebelum dan selama program hamil, konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan endokrin dan dapat mulai menyusun rencana hamil yang aman dan personal. Program bayi tabung memang membuka harapan besar bagi banyak pasangan, tapi persiapan kesehatan tetap kunci. Kalau ada diabetes sejak sebelum hamil, penting banget untuk tahu bahwa risikonya bisa lebih tinggi. Dengan pemantauan ketat dan pendekatan tim medis yang tepat, kehamilan sehat tetap sangat mungkin terjadi. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Zymperdikas, C. F., Zymperdikas, V. F., Mastorakos, G., Grimbizis, G., & Goulis, D. G. (2022). Assisted reproduction technology outcomes in women with infertility and preexisting diabetes mellitus: a systematic review. Hormones, 1-9.
- https://www.ekahospital.com/better-healths/mengenal-penyebab-dan-gejala-diabetes-melitus-mengenal-diabetes-melitus-ini-penyebab-gejala-dan-pengobatannya