Jangan Sampai Niat Menyembuhkan dengan Injeksi Testosteron tanpa tahu Efek Sampingnya

 

Injeksi testosterone menjadi salah satu metode terapi yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada pria, terutama yang berkaitan dengan kadar hormon testosteron yang rendah. Sedangkan testosterone merupakan hormon steroid yang memiliki peran penting dalam perkembangan sistem reproduksi pria, produksi sperma, dan kesuburan. Disisi lain juga ada dampak yang perlu dipahami, pada kesempatan kali ini MDG akan mencoba melihat dua sudut pandang baik melihat manfaat dan juga efek sampingnya, meski begitu apakah program ini baik digunakan? agar sister paham untuk itu baca sampai akhir ya!

Memahami Hormon Testosteron dan Penyebab turunnya

Dalam tubuh pria, hormon testosteron diproduksi oleh testis (buah zakar), kehadirannya memberi pengaruh terhadap kepadatan tulang, massa dan kekuatan otot, pertumbuhan rambut, produksi sel darah merah, distribusi lemak, gairah seks, sampai produksi sperma.

Tingkat hormon testosteron normal pada pria adalah 300–1.000 ng/dL. Selanjutnya produksi hormon ini akan menurun secara alami setelah pria memasuki usia 30 tahun. Selain itu, ada juga penyebab lain yang bisa menyebabkan berkurangnya testosteron. Diantaranya adalah cedera pada testis, radiasi kemoterapi kelenjar di bawah otak, dan obat-obatan yang mempengaruhi kelenjar ini, seperti steroid. Sehingga diperlukan injeksi testosteron.

Manfaat dan resiko Injeksi Hormon Testosteron

Program injeksi testosteron dapat memberikan manfaat bagi pria yang mengalami kekurangan hormon ini. Beberapa manfaat tersebut antara lain, meningkatkan gairah seksual dimana dapat membantu meningkatkan libido pada pria, kemudian perbaikan gejala disfungsi ereksi, peningkatan jumlah sperma dan meningkatkan massa otot dan energi. Namun siapa sangka jika injeksi testosteron juga memiliki resiko yang harus diwaspadai.

Risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah potensi penurunan produksi sperma. Pemberian testosteron dapat menghambat produksi hormon lain yang diperlukan untuk spermatogenesis, sehingga mengurangi jumlah sperma dan bahkan menyebabkan testis menyusut.

Risiko lainnya adalah serangan jantung dan stroke, terutama pada pria yang lebih tua atau mereka dengan riwayat penyakit jantung, juga waspada pada reaksi alergi termasuk gatal-gatal atau pembengkakan di lokasi suntikan.

Fakta lainnya juga jika kadar testosteron meningkat, tubuh akan merespons dengan mengeluarkan hormon inhibin, yang dapat menurunkan produksi sperma dengan cara menghambat pelepasan hormon perangsang folikel (FSH) dari kelenjar pituitari. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan kadar hormon dalam tubuh agar fungsi reproduksi tetap optimal.

Melihat hal tersebut penting untuk sister dan paksu jika sebelum memulai terapi ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat dan risiko serta untuk memonitor dampaknya terhadap kesuburan. Tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan dari permasalahan infertilitas yang sister dan paksu hadapi. Untuk informasi menarik lainnya  jangan lupa follow Instagram @menujuduagris.id

Referensi

  • https://www.alodokter.com/suntik-hormon-testosteron-ada-manfaat-dan-risikonya
  • https://hellosehat.com/pria/gangguan-hormon-pria/suntik-hormon-testosteron/
  • https://www.popmama.com/pregnancy/getting-pregnant/sysilia-tanhati/apakah-suntik-testosteron-bermanfaat-untuk-kesuburan
  • https://hellosehat.com/obat-suplemen/testosterone-dan-turunannya/
  • https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bahaya-suntik-hormon-testosterone
  • https://www.halodoc.com/artikel/suntik-hormon-testosteron-ketahui-manfaat-dan-bahayanya
  • https://www.alodokter.com/suntik-hormon-testosteron-ada-manfaat-dan-risikonya
  • https://hellosehat.com/pria/penyakit-pria/bahaya-testosteron-rendah/