Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Pria dengan Infertilitas dalam Program IVF

Infertilitas bukan hanya masalah wanita, loh, sister. Sekitar 20–30% kasus infertilitas justru berasal dari faktor pria. Sayangnya, metode diagnosis dan terapi yang ada saat ini kadang masih terbatas, baik dari segi akurasi maupun konsistensi.

Tapi jangan dulu merasa putus asa karena kita juga dapat melihat hadirnya kecerdasan buatan (AI) membuka peluang baru untuk membuat proses ini lebih tepat dan efisien, terutama dalam program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Wah kira-kira dipakai untuk apa ya AI dimasa depan?

Bagaimana AI Digunakan?

Berdasarkan tinjauan terhadap sejumlah penelitian terbaru, AI mulai diterapkan dalam beberapa aspek penting infertilitas pria, misalnya:

  • Morfologi sperma: AI bisa menilai bentuk sperma dengan akurasi tinggi, membantu dokter mengetahui kualitas sperma dengan lebih tepat.
  • Motilitas sperma: AI mampu menilai kemampuan sperma bergerak, dengan hasil yang hampir 90% akurat.
  • Pengambilan sperma pada kondisi khusus: Misalnya pada pria dengan azoospermia non-obstruktif, AI bisa memprediksi sperma yang bisa diambil untuk IVF.
  • Prediksi keberhasilan IVF: AI juga mulai dipakai untuk memperkirakan peluang keberhasilan program IVF berdasarkan data pasien.
  • Analisis DNA sperma: AI mulai menjelajah bidang ini untuk menilai kesehatan sperma lebih mendalam.

Teknik AI yang digunakan beragam, mulai dari Support Vector Machines, Random Forest, Deep Neural Networks, hingga metode gradient boosting.

Tren dan Potensi Masa Depan

Sejak 2021, melihat bagaimana minat global terhadap penerapan AI dalam infertilitas pria meningkat pesat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa AI bisa meningkatkan akurasi diagnosis dan mendukung keputusan dokter dalam prosedur IVF.

Meski begitu, penerapan AI di klinik masih menghadapi beberapa tantangan, seperti: Perlu uji coba di berbagai pusat kesehatan agar hasilnya lebih valid. Standarisasi metode supaya hasil AI konsisten dan dapat dipercaya. Perlindungan privasi data pasien agar penggunaan AI aman.

AI disisi lain memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita menangani infertilitas pria, terutama dalam meningkatkan peluang sukses program IVF. Dengan pengembangan lebih lanjut dan penerapan yang terstandar, AI bisa menjadi pilar penting dalam reproduksi berbantu di masa depan. Meski demikian harus tetap spesifik melakukan pemeriksaan yang mendalam dan diskusikan dengan dokter. Informasi menarik lainnya jangan lupa follow Instagram @menujuduagaris.id.

Referensi

  • Qaderi, K., Sharifipour, F., Dabir, M., Shams, R., & Behmanesh, A. (2025). Artificial intelligence (AI) approaches to male infertility in IVF: a mapping review. European Journal of Medical Research, 30(1), 246.