Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Komunitas Menuju Dua Garis telah berhasil dikenal di negara tetangga tidak hanya Indonesia
Pada sabtu, 21 September 2024, kami dengan senang sekali mengumumkan hasil kolaborasi antara pendiri komunitas Menuju Dua Garis, Mizz Rosie, dengan Dr Pandian Ram sebagai Ahli “Fertility (IVF) consultant & Gynae Laparoscopic Surgeon”.
Kegiatan inti kami lakukan dengan gaya casual, intimate coffee time. Ngobrol santai yang juga ditujukan sebagai ajang temu kangen para Pejuang Dua Garis. Acara ini kami selenggarakan di cafe “spread”. Di penghujung acara kami juga turut memberikan ruang konsultasi bagi sister dan paksu. Tentunya acara ini bertujuan untuk memberikan informasi penting mengenai hubungan antara laparoskopi ginekologi dan kesehatan reproduksi, selain itu juga secara aktif berdiskusi membahas permasalahan melalui pengalaman dari peserta.
Selain acara diskusi santai, kami juga secara exclusive turut merekam video dengan Dr Ram, video tersebut kami tujukan untuk sister-sister followers online kami yang kebetulan belum dapat hadir secara offline, video tersebut berisikan jawaban pertanyaan yang sister ajukan secara online di Instagram MDG.
Pertanyaan yang diajukan beragam seperti “Seorang wanita usia 32 tahun baru keguguran di usia kehamilan 12 minggu, dia mencoba inseminasi, berhasil dengan kehamilan namun saat cek NIPT janinnya abnormal, juga pertanyaan “How many failed cycle IUI is a sign to try IVF?”, “Istri usia 38 tahun, normal, dengan suami berusia 42 tahun dan sperma OAT. Terakhir IVF tidak mendapat embrio, bagaimana tanggapan Dr Ram?”. Gimana penasaran sama jawabannya?, baik untuk jawabannya sister bisa pantau di Instagram kami nanti ya!
Yang sister perlu tau baik melalui video ataupun sharing session secara offline, Dr Ram dengan pembawaan yang sangat menyenangkan, juga mizz Rosie yang hadir di antara teman-teman super humble akhirnya membuat teman-teman yang datang menjadi sangat terbuka dalam menceritakan pengalaman mereka, mereka sangat semangat bahkan datang jauh-jauh dari luar kota demi ikut acara ini. Acara dengan konsep intim ini membuat mereka berinteraksi satu sama lain dan turut hadir sebagai penguat antara satu dengan yang lainnya.
Komunitas kami sangat senang dan merasa lebih terdukung, setelah kehadiran Dr Ram dari Malaysia yang memiliki semangat dan sikap positif dan dengan senang membagi ilmunya pada sister. Jika teman-teman ingin terhubung bisa follow Instagram Dr Ram di https://www.instagram.com/pandian.ram.10/, acara ini tentu sangat meaningful baik buat kami dan juga bagi para followers kami. Semoga makin banyak diantara kita yang semakin peduli dan menjadi penyemangat kepada yang lainnya. Sampai jumpa sister di lain kesempatan pada forum-forum yang lebih menyenangkan di komunitas MDG.

Reproduksi bagi Perempuan dilain sisi sangatlah unik namun disisi lain juga mengkhawatirkan, ternyata dari semua organ ada satu organ dalam tubuh sister yang menua dua kali lebih cepat daripada semua jaringan lainnya, Seorang asisten profesor di Buck Institute for Research on Aging di California lembaga penelitian biomedis untuk ilmu penuaan Jennifer Garrison berpendapat ““Saat seorang wanita berusia akhir 20-an atau awal 30-an, jaringan tubuhnya yang lain masih berfungsi dengan kinerja puncak, tetapi indung telurnya sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan yang nyata”.
Melalui fakta tersebut MDG ingin menunjukkan bagaimana fakta ini terjadi, dan apakah ada harapan untuk sister terutama dalam penentuan masa produksi telur. Yuk cek penjelasan detailnya dari para ahli.
Fakta mengenai Sel Telur dan kesuburan Wanita
Perempuan saat lahir memiliki sekitar 2 juta sel telur, saat remaja jumlah tersebut turun menjadi sekitar 400.000, pada usia 37 tahun tersisa sekitar 25.000. Pada usia 51 tahun saat wanita mengalami menopause, mereka memiliki sekitar 1000 sel telur yang belum matang tetapi ini tidak subur. Fakta lainnya perempuan yang berusia di atas 40 tahun dua hingga tiga kali lebih mungkin mengalami masalah kesehatan selama kehamilan termasuk diabetes dan tekanan darah tinggi. Mereka dua kali lebih mungkin mengalami pendarahan dari plasenta, menjalani operasi caesar, dan kehilangan bayi mereka di kemudian hari selama kehamilan.
“Kesulitan yang dialami wanita lanjut usia yang mencoba memiliki anak tidak terkait dengan rahim, tetapi dengan sel telur, dan kelainan kromosom merupakan inti dari hal itu, kata Dagan Wells Dagan Wells, professor reproductive medicine di Oxford berpendapat . “Sel telur adalah benih, bukan tanah. Banyak langkah awal dalam perkembangan manusia ditentukan oleh apa yang disediakan oleh sel telur”, Dengan bantuan teknologi seperti pengujian genetik pra-implantasi, Wells dan rekan-rekan embriologinya tengah mengembangkan cara untuk mengidentifikasi sel telur terbaik yang dapat digunakan dalam perawatan IVF. Teknik lain seperti terapi penggantian mitokondria juga membantu ibu yang cacat pada sel telurnya melahirkan anak yang sehat
Kehadiran sains mencoba untuk menciptakan terobosan baru, sister bisa melihat bagaimana cerita dari Erramatti Mangamma, seorang wanita berusia 74 tahun dari India selatan menjadi ibu pertama tertua di dunia, melahirkan bayi perempuan kembar yang dikandung melalui Fertilisasi In Vitro (IVF) setelah 57 tahun tidak subur.
Namun, meskipun sains telah mengambil langkah-langkah yang patut dipuji untuk membantu memperpanjang waktu kesuburan wanita, Penurunan kesuburan yang dialami wanita tidak dapat dihindari dan bersifat universal.
Cegah akselerasi dan tingkatkan sel telurmu!
Oleh karena itulah, wanita berusia 30 ke atas, cenderung lebih sulit hamil. Namun bukan berarti di usia tersebut nggak bisa hamil ya sister, kita sebagai Perempuan sudah harus mulai tahu tentang sel terus dan menjaga kualitasnya, kita dapat mencegah akselerasi peningkatan kehilangan sel telur dengan
- Konsultasi ke dokter atau melakukan pemeriksaan Kesuburan, Melakukan pemeriksaan kesuburan secara berkala dapat memberikan wawasan tentang kondisi ovarium dan kualitas sel telur. Pemeriksaan sel telur ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti USG Transvaginal atau cek darah.
- Ubah gaya hidup Sehat, sister dapat mulai menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari zat berbahaya
- Hindari Radiasi, anti radiasi ini bisa dengan mulai mengurangi penggunaan smartphone dan layar leptop yang berlebih
- dan mulai konsumsi Antioksidan, untuk meningkatkan kualitas sel telur sister dapar mengkonsumsi antioksidan yang mengandung Folic Acid atau Asam Folat
Bertambahnya usia perempuan ternyata secara signifikan memiliki dampak terhadap kesuburan, terutama terkait dengan jumlah dan kualitas sel telur. Dengan memahami faktor-faktor ini, sister sudah bisa aware dan semakin benar dalam membuat keputusan yang lebih baik. Waktu mungkin menjadi tantangan, tetapi dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, peluang untuk hamil tetap dapat dipertahankan. Jangan lupa untuk sister membagikan article ini agar lebih banyak perempuan yang aware, untuk informasi menarik lainnya dapat diakses di Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-susah-hamil
https://www.emc.id/id/care-plus/setiap-wanita-harus-paham-mengenai-usia-sel-telur
https://www.bbc.com/future/article/20200828-how-fertility-changes-with-age-in-women
https://edition.cnn.com/2022/08/20/health/extending-fertility-aging-life-itself-wellness/index.html

Kehadiran In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung telah menjadi salah satu solusi utama sister dan paksu yang tengah menghadapi kesulitan dalam mendapatkan keturunan. Yang ternyata proses ini sangatlah kompleks dan menguras emosi, baik sister dan paksu tidak cukup dengan kemampuan ekonomi tapi juga membutuhkan dukungan emosi bahkan external lain.
Melalui perkembangan teknologi, ternyata kehadiran Artificial intelligence (AI) muncul sebagai inovasi yang menjanjikan, salah satunya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi IVF. MDG melalui artikel ini akan membahas bagaimana AI berperan dalam meningkatkan kesempatan kehamilan melalui metode IVF. Wah kira-kira akan seperti apa ya AI berperan, apakah akan banyak memberi keuntungan atau bahkan merugikan, baiklah mari kita bahas simak terus sampai habis ya!
Masa Depan IVF dengan AI
Berbicara mengenai IVF, tantangan utama yang dihadapi oleh sister dak paksu adalah pemilihan sel telur dan sperma yang berkualitas. kehadiran AI ternyata mampu menganalisis data historis dan karakteristik biologis untuk membantu ahli fertilisasi dalam memilih sel yang memiliki peluang terbaik untuk berhasil dibuahi. Penelitian Meseguer (2017) dalam temuannya menemukan bagaimana time-lapse microscopy (TLM) hadir sebagai teknologi yang berguna dalam meningkatkan pemilihan embrio di laboratorium embriologi. Potensi lebih lanjut adalah bagaimana algoritma yang dirancang khusus dapat mendeteksi kelainan yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia, sehingga membantu dokter membuat keputusan yang lebih tepat.
Pada faktanya kehadiran Artificial intelligence (AI) dapat membantu perawatan fertilitas dan meningkatkan kemampuan pada diagnostik dan memberi dukungan pengambilan keputusan. Cabrita Dkk (2021) melalui penelitiannya dengan judul “Artificial intelligence at assisted reproductive technology” menunjukkan bagaimana Kehadiran Artificial Intelligence (AI) dalam assisted reproductive technology (ART) dapat memberi banyak keuntungan baik dalam mengurangi variabilitas antar pengamat, penyesuaian dosis obat dalam oocyte stimulation, mengurangi kontak medis tatap muka dan dengan demikian meningkatkan produktivitas medis dan pengguna.
Melihat bagaimana Proses IVF adalah perjalanan yang sangat personal bagi setiap sister dan paksu, dimana ia menjadi perjalanan yang penuh tekanan bagi pasangan. Jika melihat kemudahan yang ditawarkan teknologi AI yang hadir dan memberikan analisis bahkan rekomendasi yang lebih akurat, baik sister dan paksu mungkin terbantu dalam proses tersebut. Bagaimana kehadiran AI dalam IVF dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan memberikan harapan yang lebih realistis.
Tantangan, Pertimbangan Etis dan pertanyaan untuk masa depan
Meski kehadiran AI dalam proses IVF adalah sebuah terobosan yang membawa harapan baru bagi banyak pasangan. Dimulai dari kemampuannya dalam menganalisis data, memprediksi hasil, dan mempersonalisasi perawatan, AI tentu dapat dipertimbangkan terutama dalam membantu memberi kesempatan kehamilan, bahkan dapat mengubah pengalaman IVF menjadi lebih positif. Tentu bagi sister dan paksu seiring teknologi ini terus berkembang, kalian dapat menerapkan inovasi yang lebih lanjut yang akan mendukung perjalanan menuju kehamilan dengan lebih efektif dan efisien. Walaupun begitu masih ada yang perlu kita pertanyakan di masa yang akan akan, kira-kira apa aja si?
Masalah yang akan ditimbulkan di masa depan tentu perihal privasi data bagaimana proses dari Penanganan data medis yang sensitif memerlukan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi privasi pasien. Selain itu sister dan paksu juga akan dihadapkan dengan potensi bias algoritma kesalahan ini tentu berpotensi mempengaruhi rekomendasi dan hasil perawatan. Jadi baik sister maupun paksu tetap harus skeptis ya untuk segala keputusan yang kalian ambil di setiap proses perjuangan kalian untuk menuju dua garis biru, untuk info menarik lainnya dapat di akses di Instagram kita dengan follow @menujuduagris.id.
Referensi
Raimundo, J. M., & Cabrita, P. (2021). Artificial intelligence at assisted reproductive technology. Procedia Computer Science, 181, 442-447.
Zaninovic, M. Irani, and M. Meseguer, “Assessment of embryo morphology and developmental dynamics by time lapse microscopy: is there a relation to implantation and ploidy?,” , vol. 10 , no. , pp. 22–2 201 doi: 10.101 .fertnstert.201 10.002.
https://www.cloudninefertility.com/blog/artificial-intelligence-a-boon-in-in-vitro-fertilization-ivf

Di Indonesia, akses mengenai isu reproduksi seringkali terjebak dalam jaring mitos dan kesalahpahaman. Bahkan tak jarang jika orang yang ada di sekitar sister dan paksu ketika membicarakan kesehatan reproduksi apalagi seksualitas masih dianggap tabu, memalukan, dan bahkan menjijikan. Hal ini tentu berimbas pada banyak dari masyarakat terutama perempuan tidak tahu bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksinya dan bagaimana berdialog dengan pasangannya agar mendapatkan kehidupan seksualitas yang sehat, nyaman, dan berkualitas.
Meskipun ada kemajuan dalam penyediaan layanan kesehatan reproduksi, realitas yang dihadapi banyak individu masih jauh dari ideal. Kira-kira apa sih yang membuat ini diberdayakan, MDG kali ini akan membahas terkait mitos seputar akses reproduksi di Indonesia juga membantu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan nyata yang sering kali menghambat akses reproduksi. Yuk cek penjelasan detailnya!
Apa benar semua orang sudah memiliki akses yang sama?
Bagi Sebagian orang mungkin percaya bahwa program pemerintah dan layanan kesehatan reproduksi sudah merata dan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Tapi yang perlu sister tau bahwa faktanya, jika melihat data dari Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI sebanyak 2,9 juta jiwa lebih masyarakat pedesaan belum terakses oleh pelayanan Kesehatan. Bahkan untuk jumlah dokter di Maluku dan Papua 1 Dokter melayani 4000 Orang.
Fakta tersebut menunjukkan adanya kesenjangan signifikan perihal akses antara daerah urban dan pedesaan, serta antara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Hal Ini membuat banyak orang, terutama perempuan di daerah pedesaan, kesulitan untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.
Sedihnya selain akses yang tidak merata, mereka juga kurang mendapatkan akses informasi yang akurat dan komprehensif, padahal kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi dapat menyebabkan kesalahan pemahaman dan berdampak pada keputusan yang tidak tepat. Selain permasalahan akses mereka juga kerap dihadapkan dengan stigma sosial bahkan budaya yang sudah dijadikan tradisi turun menurun.
Pengaruh Stigma Sosial dan Budaya
Persepsi masyarakat masih sangat dipengaruhi oleh norma dan nilai tradisional yang sering kali membatasi pembicaraan tentang kesehatan reproduksi. Stigma terkait penggunaan kontrasepsi, seksualitas, dan masalah kesehatan reproduksi lainnya sering kali membuat individu enggan mencari bantuan atau informasi yang mereka perlukan.
Contoh dari pengalaman reproduksi yang banyak mendapatkan stigma sosial adalah menstruasi, diperlihatkan bagaimana masyarakat Beng di Pantai Gading yang secara tegas ditekankan bahwa menstruasi dikaitkan dengan polusi dan fertilitas. Hal ini mengakibatkan larangan bagi perempuan untuk masuk ke hutan, tidak boleh memasak karena dianggap kotor, dan tidak boleh melakukan aktivitas pertanian (Gottlieb, 1982).
Cara menstruasi dipersoalkan sesungguhnya memperlihatkan adanya suatu pemaksaan dari suatu realitas bahasa yang dalam bahasa Foucault merupakan fakta diskursif yang menyangkut the way in which sex is put into discourse (Foucault, 1990: 11)
Tentu hal ini tidak dapat lepas dari bagaimana sosial dikonstruksi dan menciptakan standar ganda yang dikemudian hari berdampak pada pengabaian realitas. Realitas selanjutnya yang sister dan sekitar rasakan bagaimana sulitnya membicarakan reproduksi baik antar pasangan, teman dan keluarga. Melalui realitas tersebut tentu diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi. Pertama dapat melalui pendidikan yang lebih baik, peningkatan aksesibilitas layanan, dan penghapusan stigma sosial.
Dengan memahami dan mengatasi kendala-kendala ini, diharapkan akses ke pelayanan kesehatan reproduksi dapat diperbaiki, sehingga lebih banyak orang dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk kesejahteraan reproduksi mereka. MDG hadir di antara sister dan paksu salah satunya adalah untuk terus menerus menggaungkan pentingnya pengetahuan ini. Untuk itu mari bersinergi dan terus menyebarkan kebaikan dan membantu sekitar agar turut paham akan isu reproduksi. Untuk informasi menarik lainnya jangan lupa follow ig @menujuduagaris.id.
Referensi
Gottlieb, Alma, 1982. “Sex, Fertility and Men-struation Among The Beng of the Ivory Coast: A Symbolic Analysis”. Africa, 52:4: 34-47
Foucault, M., 1990. The History of Sexuality London: Penguin Books

Kesehatan reproduksi pria seringkali dilihat dari sudut pandang umum seperti pola makan, aktivitas fisik, dan genetika. Padahal ada loh elemen yang jarang dibahas seperti pentingnya kualitas tidur dan hubungannya dengan produksi hormon & sperma. Baru-baru ini, penelitian banyak menyoroti bagaimana peran melatonin dalam pelestarian kesuburan pria dan sistem reproduksi pria. Lalu apa aja yang bisa para paksu lakukan untuk meningkatkan melatoninnya? Simak terus sampai habis ya.
Dalam kesempatan kali ini MDG akan mengajak paksu mengeksplorasi bagaimana melatonin berperan dalam kesehatan reproduksi pria, menghubungkan kualitas tidur dengan kesuburan, dan memberikan wawasan tentang bagaimana menjaga keseimbangan hormon ini dapat mendukung kesehatan reproduksi yang optimal.
Sebelum itu, berkenalan dulu yuk sama apa Itu melatonin?
Melatonin sendiri merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal, yaitu salah satu kelenjar yang ada di dalam otak. Dalam kondisi normal, tubuh akan memproduksi melatonin lebih banyak di sore dan malam hari, perannya adalah untuk membantu tubuh agar dapat beristirahat dan tidur nyenyak.
Selain perannya yang jelas dalam regulasi tidur, Ternyata melatonin juga berperan dalam berbagai fungsi fisiologis lainnya, termasuk sistem kekebalan tubuh dan pengaturan ritme sirkadian atau jam biologis yang berkaitan dengan proses tubuh, seperti: pola tidur, pelepasan hormon, nafsu makan dan pencernaan. Oke lalu apa kira-kira hubungan melatonin dengan fertilitas/ atau kesuburan.
Melatonin dan Kesehatan Reproduksi
Faktanya melatonin memiliki peran yang cukup andil terutama pada kesehatan reproduksi, Penelitian Sanjaya dkk (2023) menemukan bahwa kualitas tidur berpengaruh terhadap parameter sperma, proses pembuahan, dan siklus menstruasi. Dengan begitu melatonin dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas tidur, bagaimana ia berkontribusi mendorong pemeliharaan hormon testosteron yang sehat.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Navid dkk (2017) yang menunjukkan bahwa melatonin memiliki peran dalam spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma, efisiensi pembaruan diri atau self-renewal dan proliferation efficiency of mouse SSCs, bahkan fungsi testis. Hal tersebut semakin memperlihatkan bagaimana pentingnya peran melatonin dalam reproduksi pria .
Tidak hanya itu paksu, yang perlu kalian tahu bahwa melatonin juga sudah diuji sebagai krioprotektan dalam strategi fertility preservation (FP) pada pria, dan bisa sebagai antioxidant dan anti-inflammatory reagent dalam pengobatan toksisitas/kerusakan reproduksi pria. Ignacio Dkk (2015) Menemukan melalui penelitiannya bahwa Suplemen melatonin eksogen berkorelasi positif dengan kualitas sperma manusia dan mencegah kerusakan DNA yang disebabkan oleh stres oksidatif pada sperma manusia; perlu dicatat bahwa melatonin sangat penting untuk mencapai keberhasilan kehamilan alami dan/atau fertilisasi in vitro/injeksi sperma intrasitoplasma.
Melalui temuan-temuan tersebut menjadi semakin jelas bahwa melatonin dapat membantu mengatur siklus hormon dengan meningkatkan kualitas tidur pada pria, yang pada jangka panjang dapat berkontribusi pada kesehatan reproduksi yang lebih baik. Lalu apa saja yang perlu dilakukan oleh paksu setelah mengetahui fakta tersebut?
Strategi untuk Menjaga Keseimbangan Melatonin
Dalam hal ini perlu mengubah pola kehidupan, karena melatonin yang bagus bergantung pada pola hidup yang dilakukan oleh paksu selama beraktivitas. Kamu dapat mulai dengan menerapkan hal-hal berikut:
1. Menjaga Pola Tidur yang Teratur
Mengatur pola tidur yang konsisten dan memastikan tidur yang cukup setiap malam dapat membantu mempertahankan tingkat melatonin yang sehat. Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan.
2. Lingkungan Tidur yang Mendukung
Pastikan lingkungan tidur yang gelap, sejuk, dan tenang. Paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, jadi paksu bisa mulai membatasi penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
3. Konsumsi Makanan dan Suplemen yang Mendukung
Beberapa makanan seperti ceri, pisang, dan kacang-kacangan dapat membantu meningkatkan produksi melatonin secara alami. Dalam beberapa kasus, suplemen melatonin juga dapat dipertimbangkan dengan ukuran yang dianjurkan 3–5 mg sebanyak 1 kali sehari, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplemen baru.
Baik dari paparan tersebut, sudah jelas bukan ternyata melatonin memainkan peran penting yang seringkali terabaikan dalam kesehatan reproduksi pria. Dengan menghubungkan kualitas tidur dengan fungsi hormonal dan kesehatan sperma, melatonin dapat menjadi bagian yang penting untuk realisasi kesuburan yang optimal. Jangan lupa untuk cek konten menarik lainnya di instagram kami ya tentunya di @menujuduagaris.id.
Referensi
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-melatonin
B. Ignacio, M. Fabian, M. Ana María, O. Agueda, L. Graciela, J. Maria Isabel, et al., Exogenous melatonin supplementation prevents oxidative stress-evoked DNA damage in human spermatozoa, J. Pineal Res. 57 (3) (2015) 333–339.
Navid, S., Abbasi, M., & Hoshino, Y. (2017). The effects of melatonin on colonization of neonate spermatogonial mouse stem cells in a three-dimensional soft agar culture system. Stem Cell Research & Therapy, 8, 1-10.
Sun, T. C., Li, H. Y., Li, X. Y., Yu, K., Deng, S. L., & Tian, L. (2020). Protective effects of melatonin on male fertility preservation and reproductive system. Cryobiology, 95, 1-8.
Sanjaya, A., Meidiansyah, R., & Sartika, R. A. D. (2023). Pengaruh kualitas tidur terhadap kesuburan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(4).

Penting bagi pasangan suami-istri yang sedang mempersiapkan kehamilan untuk melakukan tes kesuburan. Selain analisis sperma untuk suami, penting juga untuk mengetahui jumlah sel telur yang dihasilkan istri. Salah satu caranya adalah dengan mengecek kadar Anti Mullerian Hormone (AMH) pada tubuh. AMH merupakan salah satu hormon yang dihasilkan oleh organ reproduksi yang berada di testis dan ovarium. Dengan mengetahui kadar AMH dalam tubuh, seseorang juga dapat mengetahui seberapa banyak cadangan ovarium yang berperan dalam menentukan tingkat kesuburan organ reproduksi perempuan. Mengetahui jumlah sel telur yang dihasilkan oleh tubuh akan memudahkan kita untuk menentukan treatment kesuburan dan program hamil yang sesuai.
Kadar AMH diketahui tetap stabil selama masa kehamilan dan selama pemberian kontrasepsi oral, karena itu AMH dapat digunakan sebagai parameter endokrin untuk memprediksi cadangan ovarium. Walau peran AMH pada ovarium masih perlu diteliti lebih lanjut, namun penelitian menemukan bahwa hormon ini dapat mengukur usia reproduktif seseorang dengan lebih baik dibanding melalui usia kronologisnya. Hormon AMH seseorang berbeda-beda tergantung usia. Kadar hormon ini akan terlihat jelas selama masa reproduksi dan akan menurun seiring bertambahnya usia kemudian hormon ini akan hilang pada saat seseorang mengalami menopause.
Indikasi Tes Hormon AMH
Biasanya tes hormon AMH dilakukan untuk keperluan rangkaian proses fertilisasi in vitro (bayi tabung) untuk melihat cadangan ovarium calon ibu. Tes ini akan mengukur kuantitas dan kualitas cadangan sel telur yang dimilikinya. Semakin tinggi dan baik kualitas cadangan ovarium calon ibu, maka semakin besar probabilitas kesuksesan program bayi tabungnya.
Selain untuk keperluan bayi tabung, tes hormon AMH juga dapat dilakukan untuk memperkirakan masa menopause seorang perempuan atau untuk mendiagnosis PCOS (polycystic ovarian syndrome). Sedangkan pada anak-anak, prosedur ini dapat digunakan untuk membantu diagnosis ambiguous genitalia.
Fungsi pengecekan AMH untuk program hamil
Pengecekan kadar AMH dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien untuk melihat tingkat produksi ovum dari organ reproduksi perempuan yang disebut egg timer. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tes ini dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan sel telur seorang wanita. Selain itu tes AMH juga bisa mengidentifikasi kapan seseorang akan mengalami menopause dini, mendiagnosis PCOS (polycystic ovarian syndrome), mendeteksi dini kambuhnya kanker, endometriosis atau berbagai penyakit lainnya yang berhubungan dengan ovarium.
Rata-rata jumlah sel telur yang dimiliki seorang perempuan dalam indung telur adalah sebanyak satu sampai dua juta. Sel telur ini akan keluar pada saat menstruasi setiap bulan sampai seseorang mengalami menopause. Maka dari itu jumlah sel telur pada perempuan akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Perempuan yang berusia sekitar 20 tahun memiliki sel telur sebanyak 200.000 buah. Sedangkan pada usia 30 sampai 40 an, jumlah sel telur akan berkurang hingga sekitar 2.000 saja. Semakin tinggi kadar tes AMH seseorang, maka kemungkinan tingkat kesuburan reproduksinya semakin besar. Sebaliknya, jika kadar tes AMH seseorang rendah, maka tingkat kesuburannya akan semakin kecil.
Kadar AMH yang rendah merupakan kondisi alami yang dapat dialami setiap wanita, namun ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan organ reproduksi. Simak caranya di sini
Prosedur Tes AMH
AMH diukur dengan mengambil sampel darah dari lengan pasien. Yuk, simak prosedurnya di bawah ini:
- Area pengambilan darah akan dibersihkan dengan antiseptik untuk membunuh kuman.
- Lengan atas akan diikat oleh perban elastis agar aliran darah di lengan dapat terkumpul.
- Setelah vena ditemukan, darah kemudian akan diambil dengan cara menyuntikan jarum steril ke pembuluh darah.
- Ketika jumlah darah yang diambil dirasa sudah cukup, suntikan akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.
- Prosedur ini biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.
Interpretasi hasil tes AMH
Pada wanita usia subur (15-49 tahun), kadar AMH rendah dapat menjadi tanda jumlah dan kualitas sel telur rendah. Hal ini berkaitan dengan adanya gangguan kesuburan pada seorang wanita. Kadar AMH yang rendah juga dapat mengindikasi adanya gangguan fungsi kelenjar ovarium.
Kadar AMH yang menurun menandakan kemungkinan menopause. Sementara kadar AMH yang rendah normal ditemukan pada perempuan sebelum pubertas dan setelah menopause.
Kadar AMH tinggi seringkali ditemukan pada penderita PCOS, namun untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada wanita yang menderita kanker ovarium, penurunan kadar AMH menandakan respon baik terhadap pengobatan sedangkan kadar AMH yang meningkat menunjukkan berulangnya kanker.
Kalau hasil tes AMH tidak normal, kita harus apa dong?
Hasil tes AMH yang tidak normal biasanya akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan tersebut meliputi tes kadar hormon estradiol dan FSH, yaitu hormon yang berperan dalam fungsi reproduksi wanita.
Nah, sekarang udah tahu kan pentingnya melakukan tes hormon AMH? Yuk segera periksakan dirimu demi kelancaran program hamil yang mau kamu jalani!
- Test Pack Strip

Test Pack ini berupa strip plastik dan bentuknya kecil serta sangat ringan. Cara menggunakannya yaitu:
- Siapkan wadah untuk menampung urin Anda. Bisa juga urin langsung diguyur ke Test Pack tetapi yang perlu diperhatikan agar urin tidak melebihi garis batas yang ada.
- Setelah urin ditampung, celupkan Test Pack Strip ke wadah dengan bagian putihnya.
- Celupkan sampai batas garis MAX.
- Tunggu kurang lebih 5-10 detik lalu angkat Test Pack
- Tunggu sekitar 10 menit sampai warna garis sudah tidak berubah lagi.
- Bila muncul dua garis merah, Anda hamil. Bila satu garis atau tidak ada garis, menunjukkan Anda tidak sedang hamil.
- Test Pack Digital

Alat ini berupa stik panjang dengan bagian ujung yang terpasang strip untuk menyerap urin. Setelah digunakan, alat ini bisa dipakai lagi dengan cara mengganti strip di dalamnya. Tidak seperti Test Pack strip yang menunjukkan jumlah garis, Test Pack digital akan menunjukkan tulisan yes atau no. Karena lebih praktis dan dapat digunakan berulang (tinggal ganti baterai bila habis), harga Test Pack digital lebih mahal. Cara penggunaannya sama dengan Test Pack Strip ya.
- Pregnancy Cassette Test

Alat tes kehamilan ini berupa stik yang digunakan dengan cara meneteskan urin pada alat tersebut. Cara menggunakannya:
- Buka kemasan Test Pack, lalu pegang ke arah urin saat buang air kecil.
- Pegang alat ini dengan posisi ujung resapan menghadap ke bawah selama 10 detik hingga ujung resapan basah terkena urin.
- Jangan membasahi jendela / tempat penunjuk hasil.
- Dalam waktu 3 menit, hasil akan keluar. Jika dalam waktu 3 menit garis merah belum juga keluar, tunggu 1 menit lagi. Hasil positif baru akan keluar 1 menit lebih lama tergantung dari banyaknya konsentrasi hCG.
- Jika selama 3 menit belum ada hasil yang keluar, hal ini bisa disebabkan karena ujung resapan pada alat kurang dibasahi urin. Ingat bahwa ujung resapan dibasahi oleh urin yang dikeluarkan minimal 10 detik.
- Bila hasil positif, akan ada garis merah pada tempat penunjuk hasil.
Setiap Test Pack memiliki indikator hasil yang berbeda-beda. Ada yang satu atau dua garis, simbol (+) atau (-), hingga kata “hamil” atau “tidak hamil”. Apabila tidak keluar indikator hasil apapun pada alat tes kehamilan, berarti ada kesalahan dalam menggunakannya dan Anda perlu melakukan tes ulang.
Perlu diketahui juga, bahwa tingkat sensitivitas setiap alat Test Pack berbeda- beda terhadap hCG. Jika hasil satu alat Test Pack membuat Anda ragu, Anda bisa mencoba lagi menggunakan Test Pack jenis lain.
Jika Anda mengalami gejala awal kehamilan namun ketika melakukan tes hasilnya negatif, lakukan kembali tes dengan Test Pack 3-5 hari sesudahnya. Anda juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan, rokok, dan minuman beralkohol untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Bila hasil Test Pack menunjukkan Anda positif hamil, segera pergi ke dokter kandungan agar kehamilan bisa dipastikan lagi dengan hasil USG dan Anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan lain.

Cara kerja Test Pack terkesan praktis dan sederhana, tetapi bila penggunaanya tidak tepat ternyata dapat menunjukkan hasil yang tidak akurat. Karena itu perlu untuk mengetahui jenis Test Pack dan cara penggunaannya dengan benar bagi para calon Ibu yang ingin mengetahui apakah Anda hamil atau tidak.
Seperti apa sih cara kerja Test Pack?
Test Pack atau alat tes kehamilan ini bekerja dengan mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin kita. Hormon ini ada bila sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Kadar hormon ini akan meningkat seiring dengan usia kehamilan itu sendiri.
Apakah Test Pack akurat?
Tingkat keakuratan Test Pack adalah sebesar 90%, namun hasil yang kurang atau tidak akurat masih dapat terjadi. Contohnya bila Test Pack digunakan di waktu yang tidak pas atau cara penggunaan yang tidak benar.
Jangan menggunakan Test Pack ketika baru beberapa hari berhubungan intim karena hasilnya bisa negatif. Hal ini disebabkan, hCG belum dihasilkan atau masih sangat rendah. Anda bisa menggunakan Test Pack di hari pertama Anda terlambat haid atau 1-2 minggu setelah berhubungan intim. Untuk hasil yang lebih akurat, tunggu sampai Anda terlambat haid selama 1-2 minggu. Jika hasilnya positif, diperkirakan masa kehamilan Anda mencapai usia 6 minggu.
Selain itu, waktu yang paling pas untuk menggunakan Test Pack adalah di pagi hari ketika Anda barusan bangun dan urin yang dihasilkan akan lebih pekat. Hindari menggunakan Test Pack di siang hari ketika Anda sudah mengkonsumsi air banyak sehingga urin menjadi encer. Urin yang encer membuat hCG sulit dideteksi.
Jangan pula terburu-buru atau terlalu lama membaca hasil. Ada beberapa jenis Test Pack yang membutuhkan waktu beberapa menit untuk menunjukkan hasil yang akurat. Jangan pula terlalu lama membacanya yah, hal ini bisa mempengaruhi keakuratan hasil.