Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dikenal sebagai program reproduksi buatan yang mempunyai tingkat keberhasilan tinggi. Lantaran, Menurut dr. Muhammad Lutfi, Sp.OG(K)-FER, dari Universitas Gajah Mada, tingkat keberhasilan bayi tabung mencapai 30-40%. Jauh lebih besar dari program hamil obat-obatan maupun inseminasi buatan. Karena itulah, program ini banyak dilakukan pasangan yang sulit mendapatkan buah hati.
Keberhasilan bayi tabung berhubungan dengan proses transfer embrio. Tahap akhir embrio ini berupa prosedur memindahkan sel telur yang sudah dibuahi dan berkembang ke rahim Sister. Proses ini bertujuan agar embrio menempel ke dinding rahim, yang menandakan program kamu berhasil.
Saat menjalani program IVF, biasanya kamu dan pasangan harus menunggu sekitar 2 minggu untuk memastikan apakah benar-benar terjadi kehamilan atau tidak.
Nah, berikut ini beberapa tanda-tanda kehamilan setelah transfer embrio:
Dinilai memiliki tingkat kehamilan tinggi, program bayi tabung tidak selalu berhasil bagi sebagian pasangan. Tak heran kalau situasi ini membuat Sister sedih, kecewa, hingga frustasi ketika program dinyatakan gagal oleh dokter. Alih-alih mengkhawatirkan program bayi tabung, Sister perlu mengetahui penyebab kegagalan bayi tabung.
Menariknya, sebuah jurnal dari Human Reproduction menemukan, dari 10 ribu wanita yang menjalani IVF, tingkat keberhasilannya sekitar 20% sampai 50%. Ada juga penelitian dari jurnal jurnal Gynecological Surgery (2020) menemukan kalau tingkat keberhasilan kehamilan IVF (bayi tabung) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencapai 33,6% per siklus.
Meski memiliki peluang keberhasilan, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan gagalnya program bayi tabung. Berikut penyebab gagalnya bayi tabung:
Kualitas Sel Telur
Salah satu penyebab gagalnya bayi tabung adalah kualitas sel telur. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur wanita semakin memburuk. Hal ini mengakibatkan proses distribusi kromosom tidak normal, kelainan kromosom, hingga matinya embrio. Tak heran kalau hal ini memengaruhi peluang kehamilan bayi tabung.
Umumnya, sekitar 25% embrio dalam IVF menghasilkan kelahiran hidup. Tapi hal ini sangat bergantung pada usia Sister.
Respon Ovarium
Penyebab kegagalan bayi tabung juga disebabkan oleh minimnya respon ovarium. Kadang kala, ovarium wanita tidak bisa merespon obat IVF kesulitan menghasilkan banyak sel telur.
Biasanya kasus ini lebih sering terjadi pada wanita usia di atas 37 tahun atau wanita yang mempunyai follicle stimulating hormone (hormon FSH) cukup tinggi. Sehingga wanita mengalami kesulitan untuk memproduksi sel telur.
Kalau hal tersebut terjadi pada Sister, kemungkinan besar program IVF kamu gagal. Karena itu, Sister membutuhkan pendampingan dari profesional untuk mengobati kesuburan.
Sperma tidak Normal
Jarang diketahui banyak orang, jika kualitas sperma memengaruhi keberhasilan bayi tabung. Umumnya, sperma harus bergerak agar bisa bertemu dengan sel telur. Ekor sperma harus bisa mendorong sperma lewat saluran reproduksi wanita untuk sampai ke sel telur. Hal ini menunjukkan kalau sperma berperan penting pada proses pembuahan.
Sperma abnormal ditandai dengan jumlah terlalu sedikit hingga kualitasnya yang kurang bagus. Tak heran kalau kondisi sperma menjadi penyebab kegagalan bayi tabung.
Disfungsi Implantasi
Kegagalan bayi tabung bisa saja disebabkan oleh disfungsi implantasi. Umumnya, embrio normal akan menempel di lapisan uterus wanita. Namun dalam kondisi ini, disfungsi implantasi justru mencegahnya.
Umumnya, disfungsi implantasi disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari autoimun, polip rahim, infeksi rahim, endometrium, maupun adanya permukaan yang menonjol ke dalam rongga uterus wanita.
Pemilihan Embrio
Penyebab kegagalan bayi tabung juga disebabkan oleh kualitas embrio. Kualitas embrio bisa diukur dalam beberapa parameter. Mulai dari perkembangan, morfologi, genetik, hingga metabolisme. Biasanya, embrio yang tidak bisa ditanam setelah dipindahkan ke rahim menjadi penyebab kegagalan yang paling sering terjadi.
Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom dalam embrio juga menjadi penyebab kegagalan bayi tabung. Kelainan ini biasanya bersifat genetik atau diturunkan dari salah satu orangtua. Karena itu, kelainan ini sulit sekali dicegah. Bahkan, seiring bertambahnya umur wanita dan pria juga meningkatkan risiko kelainan kromosom.
Perlu Sister ketahui, kelainan kromosom bisa menghambat proses implantasi. Meski pembuahan sudah berhasil, kelainan embrio juga memicu keguguran.
Gaya hidup kurang sehat
Selama ini Sister dan pasangan sudah menjalani gaya hidup yang sehat belum? Ternyata, penyebab kegagalan bayi tabung bisa karena kebiasaan merokok dan minum alkohol. Karena perokok mempunyai potensi keguguran lebih besar dari pasangan yang tidak merokok.
Tidak hanya itu saja, lo! Biasanya dokter juga akan menganjurkan Sister untuk mencapai berat badan ideal untuk meningkatkan peluang kehamilan. Karena itu, kamu harus mengurangi konsumsi alkohol dan minuman manis yang tinggi kalori. Kita bisa menggantinya dengan makanan gizi seimbang. Mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga biji-bijian.
Masalah Teknis
Meski jarang terjadi, masalah teknis juga bisa menggagalkan program bayi tabung kamu. Karena itu, sebelum melakukan prosedur IVF, kamu harus mencari tahu rumah sakit tepercaya dengan dokter yang sudah kompeten di bidangnya. Sehingga kamu dan pasangan memiliki peluang cukup besar untuk menjalani prosedur bayi tabung.
Itulah beberapa penyebab kegagalan bayi tabung yang harus kamu waspadai sejak dini. Untuk menyambut buah hati, jangan lupa lakukan yang terbaik, ya! Tidak boleh lupa, kamu bisa follow akun Instagram @Menujuduagaris.id untuk mendapat dukungan dari sesama pejuang dua garis.
Semoga membantu!
Konon, makan telur saat menjalani IVF bisa menggagalkan program bayi tabung. Tak heran banyak pasangan yang menghindari produk olahan telur agar program bayi tabung berhasil. Namun, benarkah telur bisa menggagalkan program bayi tabung?
Seperti makanan sehat yang lain, sebenarnya telur sangat bermanfaat untuk mendukung program hamil, baik secara alami maupun dengan IVF. Kandungan asam folat telur dapat meningkatkan kesuburan selama menjalani program IVF. Selain itu, telur juga mengandung manfaat lain yang dapat meningkatkan peluang kehamilan kamu.
Namun, Sister tidak boleh asal mengonsumsi telur, ya! Karena telur setengah matang atau mentah bisa membahayakan kesehatan. Yakni dapat menyebabkan infeksi pencernaan, daya tahan tubuh berkurang, hingga gagalnya bayi tabung.
Seperti yang dilansir dari laman UGM.ac.id, ahli gizi mengatakan kalau mengonsumsi telur yang masih mentah rentan terkena infeksi bakteri salmonella. Bakteri ini biasanya menembus dari cangkang telur lalu masuk ke bagian putih telur.
Supaya tidak terjebak mitos telur untuk keberhasilan bayi tabung, ketahui fakta tentang manfaat telur, yuk!
Bayi tabung menjadi salah satu alternatif pasangan yang mengalami infertilitas atau sulit memiliki momongan karena masalah kesuburan dan kesehatan tertentu. Dipercaya memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, banyak pasangan ingin mencoba program hamil buatan ini.
Bayi tabung memiliki proses yang cukup panjang. Berawal dari proses ovulasi, pertemuan sperma dan sel telur di dalam tabung, pembuahan, hingga transfer embrio. Ketika melakukan program bayi tabung, biasanya pasangan akan melewati fase yang sangat mendebarkan yaitu pada saat melalui periode Two Weeks Waiting (TWW). Fase ini merupakan waktu tunggu setelah tindakan transfer embrio (embryo transfer/ET).
Perlu Sister ketahui, periode TWW biasanya berlangsung selama dua minggu, bertujuan untuk memastikan keberhasilan calon janin menempel dengan baik pada rahim wanita. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menunjang keberhasilan menempelnya embrio pada rahim calon ibu. (more…)
Selama ini, telat haid atau mual-mual menjadi momen yang ditunggu oleh para calon ibu dalam menanti kehamilannya. Dua tanda ini sudah umum diketahui sebagai tanda hamil muda. Namun, ternyata ada banyak tanda-tanda kehamilan yang sering tidak disadari. Terlebih, setiap wanita pasti akan mengalami tanda yang berbeda. Berikut 10 tanda-tanda kehamilan yang jarang disadari. (more…)
Menjalani program bayi tabung dikenal dengan proses yang cukup panjang. Lantaran kamu harus siap dengan beberapa pengobatan yang dimasukan lewat suntikan.
Tujuannya untuk merangsang perkembangan folikel hingga mempertahankan kehamilan setelah transfer embrio berhasil.
Seperti yang Sister ketahui, pembuahan dalam bayi tabung dilakukan di laboratorium. Nantinya sel telur yang diambil akan dibuahi oleh sperma. Kalau terjadi pembuahan di dalam laboratorium akan dipindahkan ke dalam rahim wanita.
Sebelum sel telur diambil untuk proses bayi tabung, biasanya dokter akan memberikan obat pembesar sel telur yang dosisnya telah disesuaikan dengan kondisi kita saat menjalani program.
Lalu, apa saja suntikan yang dibutuhkan dalam proses bayi tabung? Berikut beberapa jenis suntikan dalam proses bayi tabung:
Mungkin Sister pernah bertanya-tanya, apakah yang dimaksud dengan IVF? Sebetulnya IVF berasal dari singkatan in vitro fertilization atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung oleh masyarakat umum. Arti IVF sendiri adalah metode yang merujuk pada proses pembuahan yang dilakukan di dalam “tabung”. Karena menggunakan teknologi berbentuk tabung untuk mempertemukan sperma dan sel telur, IVF lebih dengan bayi tabung.
IVF biasanya dilakukan oleh pasangan yang mengalami gangguan infertilitas atau sulit memiliki buah hati meski sudah melakukan berbagai cara program hamil. Termasuk obat-obatan, operasi, maupun inseminasi buatan.
Umumnya, prosedur IVF melibatkan sel telur sendiri untuk dipertemukan. Di sisi lain prosedur ini juga melibatkan sel telur sendiri, sperma atau embrio dari pendonor. Pada kasus tertentu, jika pasien wanita memiliki masalah rahim, pasien bisa memanfaatkan bantuan ibu pengganti untuk menanamkan embrio di rahim.
Proses bayi tabung terbilang cukup lama. Sister perlu mengikuti rangkaian induksi ovulasi, pengambilan sel telur, pengambilan sel sperma, pembuahan, transfer embrio, dan memastikan embrio berkembang menjadi janin. Kurang lebih waktu yang Sister habiskan sekitar 1,5-2 bulan hingga Sister dipastikan berhasil hamil dengan program IVF atau bayi tabung.
Supaya tidak salah pengertian lagi, berikut beberapa penjelasan tentang IVF: (more…)
Tak sedikit orang awam mengira kesuburan pasangan hanya ditentukan oleh organ reproduksi dan hormon wanita saja. Padahal, kesuburan pria juga berpengaruh pada keberhasilan program hamil. Karena itu, kamu perlu mengetahui jenis-jenis hormon pada pria.
Organ reproduksi pria sudah dimiliki sejak lahir. Namun, kemampuan reproduksinya baru dimulai setelah masa pubertas, kisaran usia 9-15 tahun. Umumnya, organ reproduksi in berfungsi untuk menghasilkan sperma dan air mani, lalu memasukkan sperma ke organ reproduksi wanita agar terjadi pembuahan.
Perlu kamu ketahui, hormon reproduksi adalah zat kimia dalam tubuh yang menjalankan fungsi tubuh kamu, seperti sistem reproduksi. Pada manusia, hormon ini bertujuan untuk menjaga kesehatan seksual, melangsungkan pembuahan, dan mendukung kerja organ seksual.
Kalau biasanya hormon yang dikenal hanya testosteron dan progesteron saja, kamu perlu mengenal jenis hormon pria yang lain beserta fungsinya.Nah, berikut jenis-jenis hormon yang dimiliki pria: (more…)