Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis
Meski tidak semua orang berpikiran sama, namun mayoritas pasangan yang menikah, pasti ingin memiliki anak. Sebagian pasangan bisa mendapatkan kehamilan dengan mudah. Sementara yang lainnya harus melakukan upaya lebih untuk bisa mendapatkan keturunan.
Sisters, sedang menanti buah hati dan bingung kapan harus mulai dan dari mana? Kamu dapat menyimak pembahasan lengkap seputar langkah awal promil di bawah ini. Tapi sebelumnya, mari kita pahami dulu, arti promil dan siapa yang perlu untuk promil? (more…)
Sisters mungkin sudah tahu bahwa konsumsi vitamin prenatal secara teratur bisa membantu ibu dan janin untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan yang sehat. Tapi, tidak perlu menunggu sampai hamil untuk bisa mengonsumsi suplemen ini. Beberapa ahli percaya bahwa kombinasi vitamin kesuburan yang tepat bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan. (more…)
Sister, tahukah kamu kalau selama promil dan masa kehamilan tubuhmu membutuhkan sejumlah nutrisi penting? Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa zat yang harus dikonsumsi dalam jumlah cukup seperti kalsium, protein dan asam folat. (more…)
Sisters, masalah infertilitas tidak hanya menjadi problem bagi kaum wanita saja. Pria pun bisa mengalami masalah yang sama. Penyebabnya beragam, mulai dari kelainan genetik, kondisi medis tertentu sampai kelainan sperma. (more…)
Sisters, selama ini infertilitas atau kemandulan identik dengan kaum wanita. Padahal, menurut CNN, ada 15% kasus kemandulan di dunia dan lebih dari 50 persen di antaranya disebabkan oleh pria.
Infertilitas pada pria mengacu pada permasalahan kesuburan pria yang menyebabkan pasangan wanitanya jadi susah hamil. Dikatakan infertil atau tidak subur, ketika pasangan suami istri sudah melakukan hubungan seks selama 1 tahun tanpa alat kontrasepsi namun tak kunjung dapat menghasilkan keturunan.
Sisters, tahukah kamu, hampir sebagian besar masalah infertilitas pada wanita disebabkan karena masalah ovulasi. Infertilitas terjadi ketika proses pembuahan mengalami gangguan. Ini merupakan masalah yang umum terjadi di berbagai belahan dunia.
Bagi wanita yang mengalami infertilitas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui apa saja gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit hamil. Dengan cara ini, kamu bisa mempersiapkan diri untuk melakukan perawatan dan memperoleh kehamilan yang diinginkan.
Jika kamu sedang mengalami kesulitan untuk memiliki momongan, ada beberapa ciri-ciri infertil pada wanita yang dapat kamu perhatikan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Sisters mungkin sudah tidak asing dengan istilah polip. Polip sendiri merupakan pertumbuhan jaringan yang menonjol di permukaan tubuh, biasanya pada bagian yang memiliki selaput lendir. Salah satu bagian tubuh wanita yang bisa terkena polip adalah rahim atau uterus.
Polip rahim atau yang dalam bahasa medisnya disebut uterine polyps dapat menyerang wanita di berbagai kalangan usia bahkan termasuk wanita yang sudah menopause. Seperti apa polip rahim dan apa ciri polip rahim yang perlu kamu ketahui? Berikut ini penjelasannya.
Sisters, miom merupakan salah satu penyakit organ reproduksi yang dapat dialami oleh wanita dalam berbagai usia. Banyak kasus miom dialami oleh wanita yang akan memasuki masa menopause. Dan seringkali, miom tidak bergejala sehingga penderita mungkin tidak tahu kalau memiliki miom.
Miom juga dikenal dengan beberapa nama lain yakni fibroids/uterine fibroids, fibroma dan leiomyoma.
Apa saja ciri-ciri miom dan perlukah diwaspadai? Simak ulasan berikut ini, ya!
Apa itu Miom?
Miom merupakan tumor jinak yang tumbuh di bagian luar maupun dalam rahim. Miom terdiri dari sel otot polos dan jaringan ikat.
Seorang wanita bisa memiliki satu atau beberapa miom. Ukurannya bisa sebesar biji apel sampai sebesar jeruk bali (bahkan ada yang lebih besar dari itu. Miom juga bisa menyusut atau tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Miom lebih sering terjadi pada usia 30 tahun sampai usia mendekati menopause. Saat memasuki usia menopause, biasanya miom akan menyusut. Menurut OWH (Office Women’s Health), antara 20 – 80% Wanita mengalami miom pada usia 50 tahun.
Ciri-ciri Miom
Banyak wanita yang mengalami miom tidak mengalami gejala apapun. Gejala bisa timbul tergantung di mana lokasi miom, seberapa banyak miom yang tumbuh dan berapa besar ukurannya.
Jika ukuran miom tidak lebih dari 10 cm, biasanya tidak berbahaya. Beberapa ciri-ciri miom yang paling umum yaitu:
· Perdarahan berat saat menstruasi
· Durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari seminggu
· Tekanan atau nyeri di bagian panggul
· Perut kembung dan sembelit
· Pendarahan berlebih saat mens
· Sering buang air kecil
· Kesulitan mengosongkan kandung kemih.
· Rasa nyeri bagian punggung maupun kaki
Penyebab Miom dan Faktor Risikonya
Miom atau mioma kemungkinan berhubungan dengan aktivitas hormon. Tapi para ahli tidak mengetahui dengan pasti apa penyebabnya. Tingginya kadar estrogen dan progesterone (hormon yang diproduksi oleh ovarium) bisa merangsang pertumbuhan miom (dan umumnya akan mengecil saat kadar hormon turun setelah menopause).
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang berpeluang lebih besar untuk terkena miom yakni:
- Riwayat keluarga. Seorang wanita bisa memiliki peluang lebih besar untuk terkena miom jika ada salah satu anggota keluarganya yang memiliki kondisi serupa
- Obesitas. Orang yang memiliki berat badan berlebih atau memiliki tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih besar terkena mioma
- Usia. Kasus mioma cenderung meningkat ketika seseorang memasuki usia 30-an, 40-an dan 50-an. Karena aktivitas hormon yang mulai menurun, mioma akan cenderung mengecil ketika memasuki usia menopause
- Pola makan. Konsumsi daging merah berhubungan dengan peningkatan risiko miom. Begitu juga dengan defisiensi vitamin D (kekurangan vitamin D).
Bagaimana Cara Mendiagnosis Miom?
Jika dokter melihat adanya ciri miom pada pasien, maka ada beberapa langkah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter biasanya akan menanyakan mengenai kondisi kesehatan pasien secara umum dan riwayat kesehatan keluarganya.
Dokter juga akan mencari tahu seperti apa siklus menstruasi serta gejala apa saja yang dialami.
Beberapa tes medis yang mungkin digunakan untuk mendiagnosis miom antara lain adalah:
- Pemeriksaan panggul untuk memastikan ada atau tidaknya pertumbuhan abnormal pada organ reproduksimu
- USG atau USG transvaginal untuk mendapatkan gambaran rahim yang jelas
- MRI (Magnetic Resonance Imaging). Tes dengan MRI dibutuhkan untuk melihat gambar rahim dan organ panggul lainnya
Bagaimana Pengobatan terhadap Miom Dilakukan?
Tidak ada penanganan yang dianggap paling baik untuk mengobati miom. Dokter akan melakukan langkah pengobatan sesuai dengan kondisi dan ciri-ciri miom yang muncul.
Banyak wanita yang memiliki miom tidak bergejala atau hanya memiliki sedikit gejala yang mengganggu. Jika ini terjadi padamu, cara terbaik adalah terus memerhatikan tanda-tanda yang muncul.
Miom tidak bersifat kanker dan jarang mengganggu kehamilan. Miom biasanya berkembang dengan lambat, atau bahkan tidak berkembang sama sekali.
Jika setelah pemeriksaan, dokter menyarankan pengobatan, biasanya ada beberapa opsi yang diberikan yakni:
- Dengan menggunakan obat-obatan. Beberapa opsinya antara lain adalah GnRH (agonis hormon pelepas gonadotropin), IUD (alat kontrasepsi hormonal) untuk meringankan perdarahan karena miom dan berbagai obat lain
- Prosedur non-invasif
- Prosedur minimal non-invasif untuk meluruhkan miom
- Pembedahan. Jika ukuran miom cukup besar dan mengganggu kehamilan (misalnya menutup tuba falopi sehingga mempersulit proses kehamilan), dokter mungkin akan melakukan pembedahan