Artikel Informasi Untuk Pejuang Dua Garis

Infertilitas dan nutrisi tentu saja memiliki keterkaitan, dimana nutrisi memainkan peran yang sangat penting. Bahkan tidak hanya pada kesehatan reproduksi tapi juga kesehatan secara keseluruhan. MDG akan membahas lebih spesifik bagaimana nutrisi juga dapat dipersonalisasi loh sesuai dengan kebutuhan sister, hal ini tentu akan mendorong efisiensi keberhasilan dari kandungan nutrisi yang akan dikonsumsi. Baca sampai habis ya!
Nutrisi pada Fertilitas
Memahami hubungan langsung antara asupan makanan dan kesuburan wanita sangat penting karena makanan secara langsung terlibat dalam perkembangan kondisi metabolik kronis lainnya, seperti obesitas, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan reproduksi.
Nurses’ Health Study II (NHS II) merekomendasikan bahwa wanita sehat dengan mengonsumsi protein hewani memiliki risiko gangguan ovulasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menerima protein nabati, yang mengindikasikan kemungkinan efek sumber protein makanan terhadap kesehatan reproduksi wanita. Makanan yang diperkaya dengan protein yang berasal dari sumber nabati dapat mempengaruhi sensitivitas insulin dan kadar Insulin-like Growth Factor (IGF-I). Ini baru tentang pemilihan nutrisi berupa protein nabati, sudah sangat kompleks belum yang lainnya.
Personalisasi Nutrisi, Infertilitas dan IVF
Kompleksitas kebutuhan ini membutuhkan personalisasi, agar sesuai dengan kebutuhan dalam mengkonsumsi nutrisi. Melihat salah satu fakta saja bahwa penggunaan nutraceutical telah disarankan sebagai alat terapi potensial untuk mengobati perempuan dengan gangguan reproduksi.
Nutraceutical didefinisikan sebagai produk makanan yang dapat diberikan sebagai suplemen makanan dengan manfaat fisiologis di luar kebutuhan nutrisi dasar (misalnya, vitamin, mineral, herbal, asam lemak, dll. Data yang menggembirakan mendukung penggunaan nutraceutical untuk gangguan reproduksi wanita.
Pada wanita yang menjalani IVF, asupan DHA dan asam alfa-linolenat (ALA) telah dikaitkan secara positif dengan peningkatan jumlah folikel, kadar serum E2, dan kualitas embrio yang baik . Penelitian lain menunjukkan bahwa asupan multivitamin dan zat besi secara teratur mengurangi risiko disfungsi ovulasi. Efektivitas dan keamanan terapeutik nutraceutical terutama bergantung pada formulasinya (ekstrak makanan, konstituen aktif yang diisolasi, dll); dengan demikian, program baik dari sister dan paksu sangat penting untuk memantau brand yang akan dipilih, dan bagaimana produk tersebut aman untuk dikonsumsi.
Terakhir adalah sister dapat melakukan analisis Genetik, karena menggunakan informasi genetik dapat berfungsi untuk merancang diet yang sesuai dengan kebutuhan metabolik individu.
Sister juga membutuhkan konsultasi ahli gizi, dimana melibatkan ahli gizi untuk merancang rencana makan yang mendukung kesuburan berdasarkan kondisi kesehatan dan gaya hidup individu.
Yang terakhir jika dibutuhkan penggunaan suplemen khusus, Namun sister tetap perlu untuk berkonsultasi dengan dokter. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Kohil, A., Chouliaras, S., Alabduljabbar, S., Lakshmanan, A. P., Ahmed, S. H., Awwad, J., & Terranegra, A. (2022). Female infertility and diet, is there a role for a personalized nutritional approach in assisted reproductive technologies? A Narrative Review. Frontiers in Nutrition, 9, 927972.
- https://www.editverse.com/id/top-topics-in-obstetrics-research/

Banyak faktor penyebab infertilitas, salah satunya adalah stres oksidatif yang disebabkan reaktif oksigen spesies (ROS) ia menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan spermatozoa pada proses pembuatan semen beku. Untuk itu apakah ada antioksidan yang dapat memberi solusi jenis infertilitas ini. MDG akan menjabarkan salah satu antioksidan yang ada pada GSP. Baca sampai habis ya!
Apa itu Grape Seed Proanthocyanidins (GSP)
GSP merupakan senyawa fenolik, bahan utama yang bertanggung jawab atas aktivitas anti-inflamasi dalam makanan, proantosianidin biji anggur (GSP), komponen polifenol utama dalam biji anggur, telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dengan mengurangi akumulasi oksida nitrat (NO) atau sitokin pro-inflamasi dan mengatur jalur terkait peradangan.
GSE mengandung kadar tinggi flavonoid, linoleic acid, dan phenol procyanidin. Disebutkan bahwa efek penurun oksidan dari GSE sekitar 50 kali lebih tinggi dibanding vitamin C dan E. Sedangkan penelitian oleh Prior dkk juga menunjukkan bahwa konsumsi serbuk anggur secara dramatis meningkatkan kapasitas antioksidan setelah makan.
Grape Seed Proanthocyanidins (GSP) dan Spermatozoa
GSP merupakan antioksidan yang memiliki potensi dalam melindungi spermatozoa dari stres oksidatif yang disebabkan oleh ROS. Bagaimana cara kerjanya ya? GSP telah digunakan untuk melindungi spermatozoa dari kerusakan selama proses kriopreservasi (pembekuan sperma), karena sifatnya yang melindungi membran dan DNA.
Sebuah penelitian menemukan bahwasanya suplementasi GSP pada pengencer semen berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa, penambahan GSP konsentrasi 20 µg/ml memiliki nilai motilitas dan viabilitas yang lebih baik dari dosis 40 µg/ml dan 80 µg/ml.
GSP biasanya diekstraksi dari biji anggur dan tersedia dalam bentuk suplemen makanan. Namun, sebelum mengkonsumsinya, konsultasikan dengan dokter atau spesialis untuk memastikan dosis dan keamanannya.
Grape seed proanthocyanidins (GSP) setidaknya menjadi harapan dengan solusi alami yang menjanjikan untuk mendukung kesehatan reproduksi pria. Dengan kemampuan melindungi sperma dari kerusakan oksidatif, meningkatkan motilitas, dan memperpanjang viabilitas, GSP menjadi harapan baru bagi paksu yang menghadapi tantangan dalam kesuburan. Meski begitu sister dan paksu tetap harus berkonsultasi dengan dokter agar tidak sampai salah konsumsi apalagi dosis, informasi menarik lainnya kunjungi Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/238116
- Zhang, L., Chen, J., Liao, H., Li, C., & Chen, M. (2020). Anti-inflammatory effect of lipophilic grape seed proanthocyanidin in RAW 264.7 cells and a zebrafish model. Journal of Functional Foods, 75, 104217.
- https://kalbemed.com/article/gse-grape-seed-extract-meningkatkan-antioksidan-dan-memperbaiki-profil-lemak-plasma-1

Matrix metalloproteinases (MMPs) hadir sebagai salah satu enzim yang berperan dalam remodeling jaringan dengan mendegradasi komponen matriks ekstraseluler. MMP-7, khususnya, terlibat dalam proses-proses seperti proliferasi sel dan invasi jaringan. Lebih lanjut ternyata enzim tersebut berpengaruh signifikan pada fase proliferasi siklus menstruasi, wah bisa sampai sana ternyata, baiklah MDG akan menjelaskan lebih lanjut pada artikel berikut. Baca sampai habis ya!
Siklus Menstruasi dan Fertilitas
Ternyata proses menstruasi memiliki 4 fase, pertama adalah menstruasi fase ini membuat lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase kedua adalah Fase Folikular Tahapan ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Di tahap ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium kemudian menyebabkan endometrium menjadi tebal.
Fase ketiga yang paling penting terutama dalam konteks program hamil, yaitu fase ovulasi atau sering disebut sebagai fase subur, dimana sel telur dilepaskan dan siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang ini akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel pada dinding rahim. Sel telur ini umumnya hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati. Namun, jika sel telur bertemu dengan sperma dan sudah dibuahi, maka kehamilan akan terjadi.
Fase terakhir adalah fase luteal, setelah mengalami proses fase ovulasi, folikel yang telah pecah mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Ini juga dikenal dengan fase pramenstruasi. Pada tahap ini, wanita umumnya merasakan beberapa gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, dan mengalami perubahan mood.
Peran MMP-7 dan TIMP-1 dalam Endometrium pada Fase Proliferasi
Fase proliferasi menjadi yang paling penting mengapa karena fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Dimana hal ini terjadi di endometrium, lapisan dalam rahim, mengalami siklus perubahan yang dipengaruhi oleh hormon steroid seperti estradiol dan progesteron. Sehingga proses ini menjadi sangat krusial dan membutuhkan dukungan salah satunya oleh enzim.
MMP-7 MMP-7 adalah enzim proteolitik yang termasuk dalam keluarga MMP, memiliki fungsi untuk memecah protein matriks ekstraseluler (ECM) seperti kolagen, elastin, dan gelatin. Dalam konteks endometrium, MMP-7 membantu proses remodeling ECM, memungkinkan ekspansi jaringan dan pertumbuhan pembuluh darah baru (angiogenesis).
Aktivitas MMP-7 penting untuk memastikan bahwa sel-sel endometrium dapat bermigrasi dan berkembang, menciptakan lapisan endometrium yang tebal dan siap untuk implantasi embrio.
Sedangkan TIMP-1 adalah inhibitor alami MMP, termasuk MMP-7. Molekul ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara degradasi dan pembentukan kembali ECM. Fakta yang perlu diketahui bahwa pada perempuan obesitas terjadi proliferasi endometrium berlebih dan apoptosis jaringan yang terhambat sehingga menyebabkan infertilitas oleh karena penurunan reseptivitas endometrium. Seperti halnya temuan penelitian yang menyebutkan bahwa Obesitas menyebabkan perubahan pada endometrium yang akhirnya juga berdampak pada protein dan ekspresi gen di endometrium yaitu MMP dan inhibitor alaminya, TIMP. Bagaimana sister jadi semakin faham kah, untuk informasi menarik lainnya jangan lupa kunjungi Instagram kami di @menujuduagaris.id.
Referensi
- https://journals.viamedica.pl/folia_histochemica_cytobiologica/article/download/FHC.a2018.0017/45252
- http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/29087/2/P062211016_tesis_15-08-2023%20bab%201-2.pdf
- https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/245615 https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1422141
- https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1422144
- https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27228

Selama siklus menstruasi dan kehamilan manusia, endometrium mengalami serangkaian proses perombakan dinamis untuk beradaptasi dengan perubahan fisiologis hal ini disebut sebagai dari proses remodeling endometrium. Keberhasilan proses ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keseimbangan hormonal, kesehatan umum, dan reproduksi perempuan. MDG akan membahas lebih lanjut dan mengaitkan dengan Protein morfogenetik tulang (BMP), baca sampai habis ya!
Pahami Proses Remodeling Endometrium
Remodeling endometrium merupakan proses dinamis yang mendukung siklus menstruasi dan kehamilan, menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi dan pemeliharaan kehamilan. Remodeling endometrium diketahui melibatkan proliferasi apoptosis, desidualisasi infiltrasi sel imun dan regulasi.
Sehingga jika perombakan endometrium tidak memadai seperti ditandai dengan proliferasi endometrium, desidualisasi, dan perombakan arteri spiralis yang tidak memadai maka dapat menyebabkan pada infertilitas, endometriosis, perdarahan uterus disfungsional, dan komplikasi terkait kehamilan seperti preeklamsia dan keguguran
Apa Fungsi Protein morfogenetik tulang (BMP) pada Reproduksi Wanita
Protein morfogenetik tulang (BMP), bagian dari superfamili transforming growth factor-β (TGF-β), adalah sitokin multifungsi yang mengatur berbagai aktivitas seluler, seperti diferensiasi, proliferasi, apoptosis, dan sintesis matriks ekstraseluler, sekarang dipahami sebagai bagian integral dari berbagai proses reproduksi pada wanita. BMP sangat penting untuk mengatur proses perombakan endometrium manusia, termasuk proliferasi dan desidualisasi endometrium.
Setidaknya sister sudah mulai mengkonsumsi dengan pola makan yang kaya akan protein, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks yang dapat mendukung produksi BMP serta meningkatkan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
Protein morfogenetik tulang (BMP) memainkan peran multifaset dalam remodeling endometrium melalui pengaturan diferensiasi sel, angiogenesis, interaksi hormonal, serta respon inflamasi dan penyembuhan. Pemahaman lebih lanjut tentang mekanisme ini dapat membuka jalan untuk pengembangan terapi baru bagi gangguan reproduksi yang terkait dengan masalah pada endometrium. informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- Wei, D., Su, Y., Leung, P. C., Li, Y., & Chen, Z. J. (2024). Roles of bone morphogenetic proteins in endometrial remodeling during the human menstrual cycle and pregnancy. Human Reproduction Update, 30(2), 215-237.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352304214000105

Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) adalah kelas obat yang umumnya digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan kecemasan. Meskipun efektif dalam mengelola gejala mental, ada kekhawatiran mengenai dampak SSRIs terhadap kesuburan baik pada pria maupun wanita. MDG ini akan membahas efek SSRIs terhadap kesuburan berdasarkan penelitian terkini
Siapa saja yang berpotensi menggunakan SSRIs
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), termasuk citalopram, escitalopram, fluvoxamine, paroxetine, fluoxetine, sertraline dan dapoxetine, adalah jenis obat yang telah digunakan selama bertahun-tahun. SSRI dapat membatasi reabsorpsi serotonin ke dalam sel presinaptik, yang meningkatkan kadar serotonin di celah sinaptik dan meningkatkan aktivitas serotonin ekstraseluler.
Penggunaan SSRIs jika seseorang mengalami anxiety atau gangguan cemas, gangguan panik atau panic attack, obsessive-compulsive disorder (OCD), Gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder, Gangguan stres pasca trauma atau posttraumatic stress disorder (PTSD), Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) atau sindrom pramenstruasi yang parah, Bulimia nervosa atau keinginan mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dan Depresi bipolar.
Konsumsi SSRIs hubungannya dengan Fertilitas
Penelitian dengan judul “Selective Serotonin Reuptake Inhibitors and Fertility: Considerations for Couples Trying to Conceive” menunjukkan bahwasanya tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa SSRI mengurangi fertilitas atau mempengaruhi hasil pengobatan infertilitas. Meski demikian SSRI mungkin memiliki dampak buruk pada kualitas sperma.
Seperti temuan pada penelitian dengan judul “The effect of SSRIs on Semen quality: A systematic review and meta-analysis” yang menemukan dampak pada morfologi sperma dan konsentrasi sperma diamati dalam periode 3 bulan penggunaan SSRI. Secara umum, meta-analisis menunjukkan bahwa SSRI memiliki efek negatif pada kualitas air mani
Secara keseluruhan, meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa SSRIs dapat mempengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita, hasil penelitian masih bervariasi dan seringkali tidak konklusif. Penting bagi individu yang merencanakan kehamilan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan SSRIs dan potensi alternatif yang lebih aman. Pengelolaan kesehatan mental tetap penting, tetapi harus dipertimbangkan dengan seksama dalam konteks kesuburan. Bisa saja jika sister dan paksu sudah mulai mencoba untuk mencari alternatif lain selain mengkonsumsi kandungan SSRIs. Untuk informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id.
Referensi

Program IVF memiliki banyak prosedur selama program dilaksanakan salah satunya adalah Prosedur Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection (PICSI). Ia hadir sebagai teknik inovatif dalam teknologi reproduksi berbantu yang dirancang untuk meningkatkan pemilihan sperma berkualitas sebelum proses fertilisasi. MDG lebih lanjut membahas, agar sister dan paksu dapat mempertimbangkan apakah prosedur ini dapat digunakan. Baca sampai habis ya!
Pengertian PICSI
Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection (PICSI) adalah teknik yang digunakan untuk memilih sperma yang akan digunakan dalam perawatan Intracytoplasmic sperm injection(ICSI). Teknik ini melibatkan penempatan sperma dengan hyaluronic acid (HA), senyawa alami yang ditemukan dalam tubuh. PICSI mengidentifikasi sperma yang dapat mengikat HA dan sperma ini dipilih untuk digunakan dalam perawatan.
Kapan PICSI mungkin diperlukan?
ICSI dan PICSI merupakan perawatan yang mungkin diindikasikan untuk infertilitas Faktor Pria dalam kasus-kasus diantaranya adalah ketika skor HBA pada penilaian air mani kurang dari 65%, yang menunjukkan berkurangnya kadar sperma matang dalam sampel. Begitu juga jika terjadi pada pasangan dengan keguguran berulang atau mereka dengan embrio yang lambat atau tidak berkembang dengan baik juga dapat memperoleh manfaat dari PICSI.
Mengapa pasangan perlu melakukan PICSI ?
Faktanya bahwa Ahli embriologi tidak dapat melakukan pengecekan sperma hanya dengan melihat melalui mikroskop, seperti dalam prosedur ICSI rutin, karena sperma yang matang dan yang belum matang akan memiliki tampilan yang sama.
Sehingga prosedur PICSI, membantu embriolog untuk membedakan antara sperma matang yang telah menyelesaikan perkembangan penuhnya dan sperma yang belum matang yang lebih mungkin memiliki DNA yang rusak atau jumlah kromosom yang salah.
Dalam prosedur PICSI, Ahli Embriologi hanya akan menggunakan sperma yang matang untuk disuntikkan langsung ke dalam sel telur yang matang. Setelah PICSI, sel telur yang disuntikkan diinkubasi semalaman dan dinilai keesokan paginya untuk mengetahui bukti pembuahan. Tingkat pembuahan rata-rata setelah PICSI serupa dengan ICSI dan IVF, dengan 60-70% sel telur yang disuntikkan membuahi secara normal setelah PICSI.
Dari penjelasan tersebut, faktanya prosedur PICSI menawarkan pendekatan yang lebih efektif dalam pemilihan sperma untuk prosedur IVF, dengan manfaat signifikan dalam meningkatkan kualitas embrio dan tingkat keberhasilan kehamilan. Penggunaan hyaluronic acid sebagai alat seleksi memberikan keuntungan dalam memilih sperma dengan potensi fertilisasi terbaik, sister dan paksu dapat memutuskan prosedur tersebut, jika kiranya sesuai dengan kebutuhan dan atas saran dari dokter. Informasi menarik lainnya sister dan paksu dapat follow Instagram @menujuduagaris.id
Referensi
- https://www.hfea.gov.uk/treatments/treatment-add-ons/physiological-intracytoplasmic-sperm-injection-picsi/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10258512/
- https://hertsandessexfertility.com/treatments/physiological-icsi-picsi/

Dalam hal pola makan, beberapa komponen dan nutrisi telah dianggap sebagai penentu fungsi sperma, kesuburan, atau fungsi normal sistem reproduksi, bukti yang terkumpul dari menunjukkan bahwa obesitas pria dan beberapa komponen pola makan dapat memainkan peran penting dalam mengatur spermatogenesis, pematangan sperma, dan kemampuan pembuahan.
Bayangkan saja jika kehidupan sehari-hari itu berdampak pada masa depan paksu baik untuk diri sendiri ataupun pada masalah lebih spesifik yaitu fertilitas. MDG akan menjelaskan lebih lanjut seperti apa pola hidup ini berdampak. Baca sampai habis ya!
Jenis kandungan Makanan dan penyebab pada Obesitas
Sebuah temuan dari terjadinya obesitas pada pria berkaitan dengan dengan gangguan reproduksi karena efeknya pada struktur molekul dan fisik sperma. Pola makan yang kaya kalori, asam lemak trans, lemak jenuh atau kolesterol telah dikaitkan dengan gangguan testis, yang melibatkan gangguan dalam spermatogenesis yang berpotensi mempengaruhi kesuburan pria dan keturunannya.
Sebuah penelitian di Spanyol pada 2011 mengaitkan peningkatan asupan lemak trans dengan penurunan jumlah sperma melansir Heart.org. Lemak trans sendiri seringkali digunakan untuk memperpanjang umur simpan sebuah produk makanan atau sering disebut sebagai bahan pengawet. Bahkan sperma dengan kadar asam lemak trans tinggi dikaitkan dengan konsentrasi sperma yang lebih rendah.
Berkaitan dengan makanan ada sebuah temuan penelitian dengan judul “The relationship between major dietary patterns and fertility status in iranian men: a case–control study” bahwa dari empat pola makan utama termasuk pola makan sehat, Barat, campuran, dan tradisional. Studi tersebut menunjukkan bahwa kepatuhan yang lebih besar pada pola makan sehat mungkin memiliki hubungan terbalik dengan kemungkinan infertilitas sedangkan pada pola makan Barat dan campuran mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas.
Lalu Seperti apa Langkah yang dapat dilakukan?
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi serat mengurangi kadar estrogen plasma dengan mengikat langsung estrogen tak terkonjugasi, melihat bagaimana kadar estrogen plasma yang rendah pada pria sangat penting untuk kesuburan normal.
Dengan membuat perubahan kecil namun konsisten dalam pola makan, paksu dapat memaksimalkan peluang hidup yang lebih sehat dan sejahtera. Karena, seperti pepatah yang mengatakan, “Apa yang kita makan hari ini adalah investasi bagi kesehatan kita di masa depan.” Jadi, pilihlah dengan bijak, demi kehidupan yang lebih berkualitas, bisa dimulai dengan mengecek kandungan lemak setiap makanan pada kemasan makanan dan langkah kecil lain, karena ini semua baik untuk paksu dan sister juga untuk generasi mendatang.
Referensi
- Salas-Huetos, A., Bulló, M., & Salas-Salvadó, J. (2017). Dietary patterns, foods and nutrients in male fertility parameters and fecundability: a systematic review of observational studies. Human reproduction update, 23(4), 371-389.
- Haeri, F., Pourmasoumi, M., Ghiasvand, R., Feizi, A., Salehi-Abargouei, A., Marvast, L. D., … & Mirzaei, M. (2021). The relationship between major dietary patterns and fertility status in iranian men: a case–control study. Scientific Reports, 11(1), 18861.
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211025125439-260-711948/5-pantangan-makanan-yang-harus-dihindari-untuk-kesuburan-pria#:~:text=3.%20Lemak%20trans&text=Kekhawatiran%20utama%20dari%20para%20peneliti,konsentrasi%20sperma%20yang%20lebih%20rendah.

Latihan olahraga menjadi salah satu yang solusi hidup sehat bagi sebagian orang, ia kemudian menjadi gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan secara umum dan bahkan dalam konteks fertilitas. Akan tetapi, sister dan paksu perlu tahu olahraga yang dilakukan secara tidak tepat atau berlebihan, dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. MDG pada kesempatan ini akan membahas lebih spesifik olahraga bersepeda. Baca sampai habis ya!
Bagaimana Morfologi Sperma dianggap Normal?
Morfologi sperma mengacu pada ukuran dan bentuk sperma. Idealnya, sperma akan memiliki bentuk normal yang memungkinkannya bergerak melalui saluran reproduksi dan menembus sel telur secara efektif.
Bentuk normal berarti, Kepala sperma harus berbentuk oval dengan panjang 5 hingga 6 μm dan lebar 2,5 hingga 3,5 μm. Bagian tengah atau leher harus berukuran panjang 4 hingga 5 μm. Flagel atau ekor harus berukuran panjang sekitar 50 μm. Sperma harus memiliki akrosom normal, struktur seperti tutup di atas kepala sperma. Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Sperma yang memiliki masalah morfologi mungkin memiliki kepala yang cacat, kepala yang terlalu besar, dua ekor, atau cacat lainnya.
Olahraga berlebih dan Dampak pada Infertilitas
Faktanya, secara umum diterima bahwa, pada atlet elit, latihan olahraga mungkin lebih merugikan daripada menguntungkan, yang memicu kerusakan multisistemik seperti otot, osteoartikular, jantung, dll. 2-6. Fungsi reproduksi telah dinilai pada atlet terkait dengan kemungkinan efek negatifnya. Karena gejala yang jelas (menarche tertunda, amenore, oligomenore), para peneliti menduga adanya hubungan antara latihan dan fungsi reproduksi pada atlet. Lebih spesifik salah satunya adalah olahraga bersepeda.
Sebuah penelitian bahkan mengaitkan olahraga yang berlebih dengan kualitas sperma, sebuah temuan dari Vaamonde dengan judul “Sperm morphology normalcy is inversely correlated to cycling kilometers in elite triathletes” menemukan bahwa volume bersepeda yang tinggi, terutama di atas 300 km/minggu, merugikan morfologi sperma, dan bahkan dapat menyebabkan gangguan serius pada kesuburan pria.
Meski demikian paksu tetap dapat melakukan aktivitas bersepeda setidaknya dengan menerapkan hal-hal berikut, pertama pilihlah sadel yang tepat dan nyaman. Sadel yang dianjurkan adalah sadel yang cukup lebar sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara bagian belakang sadel dengan ujung tulang duduk. Gunakan celana bersepeda yang memiliki bantalan (padded) sehingga dapat mengurangi benturan ke daerah testis. Ubah sedikit posisi duduk di sepeda setiap 10 menit bersepeda atau condongkan ujung sadel sedikit ke bawah sehingga penekanan pada testis berkurang. Apabila terdapat opsi dalam memilih rute, sebisa mungkin hindari rute yang melibatkan jalanan yang berbatu atau yang berpotensi menimbulkan goncangan dan hentakan antara sadel dan badan. Apabila terjadi hentakan atau goncangan di sepeda, paksu juga dapat sedikit mengangkat badan atau mengurangi tekanan badan pada sadel sehingga gaya benturan tidak sepenuhnya diteruskan.
Meskipun bersepeda bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat, tentu paksu dan sister harus menjaga keseimbangan melalui efektivitas dengan tidak berlebih melakukan olahraga terutama bersepeda. Berolahraga dengan bijak dan tidak berlebihan sangat penting untuk menjaga kualitas sperma dan kesuburan secara keseluruhan.
Referensi
- Vaamonde, D., Da Silva-Grigoletto, M. E., García-Manso, J. M., Cunha-Filho, J. S., & Vaamonde-Lemos, R. (2009). Sperm morphology normalcy is inversely correlated to cycling kilometers in elite triathletes. Revista Andaluza de Medicina del Deporte, 2(2), 43-46.
- https://www-givelegacy-com.translate.goog/resources/what-is-normal-sperm-morphology/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge#:~:text=Morfologi%20sperma%20mengacu%20pada%20ukuran,membantu%20sperma%20menembus%20sel%20telur.
- https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/perawatan-pria/apakah-bersepeda-menurunkan-kesuburan-pria